5. Kemudian interpretasikan hasil penemuan artinya faktor-faktor tersebut mewakili variabel yang mana saja, dan memberi nama atas faktor yang
terbentuk. 6. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk
telah valid. Validitas dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti : a.
Membagi sampel awal menjadi dua bagian kemudian membandingkan hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak perbedaan,
bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid. b.
Dengan melakukan metode Comfirmatory Faktor Analysis CFA dengan cara Structural Equation Modelling SEM. Proses ini bisa dibantu dengan
Software khusus, seperti Lisrel atau Amos.
2.4 Landasan Teori
Teori pada penelitian ini mengacu pada teori Social Learning Theory Teori Belajar Sosial oleh Albert Bandura 1986. Teori ini menekankan pada hubungan
segi tiga antara orang, perilaku dan lingkungan dalam suatu proses. Pada teori ini terjadi 3 tiga proses utama yaitu pengalaman langsung, tidak langsung atau
pengalaman dari mengamati orang lain model. Pembentukan perilaku dapat dilakukan dengan adanya proses interaksi antara person dengan lingkungannya dan
adanya proses peniruanproses imitasi perilaku model yang mampu memberikan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bandura 1986 faktor perilaku, lingkungan dan pribadikognitif seperti keyakinan, perencanaaan dan bepikir dapat berinteraksi secara timbal balik. Dengan
demikian, dalam pandangan Bandura lingkungan dapat mempengaruhi seseorang. Seseorang dapat bertindak untuk mengubah lingkungannya. Faktor pribadikognitif
dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan sebaliknya, faktor-faktor pribadikognitif dapat meliputi keyakinan seseorang dapat menguasai suatu situasi
dan menghasilkan dampak yang diinginkan, kemampuan merencanakan dan kemampuan berpikir. Berdasarkan teori tersebut, maka landasan teori dapat
digambarkan dalam gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Pengaruh Interaksi terhadap Perilaku Menurut Teori Belajar Sosial Social Learning Theory
OrangPerson Lingkungan
Perilaku
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan arah dari alur penelitian ini adalah seperti tergambar dalam kerangka konsep di bawah ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Efikasi Diri
4. Dorongan Biologis
5. Pandangan tentang Konsep Cinta
6. Nilai Agama
7. Lingkungan Teman Sebaya
8. Lingkungan Masyarakat
9. Pengawasan Orangtua
10. Media Informasi
Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari hubungan dan faktor risiko dengan akibat
yang berupa penyakit atau keadaan status kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan Nasir dkk, 2011. Penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi
antara variabel bebas dan terikat dengan model pendekatan point time atau satu kali pengumpulan data secara observasi.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kualuh Leidong yang terdiri dari 7 desa. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena masih terdapat remaja yang hamil
diluar nikah, dan belum pernah dilakukan penelitian tentang perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong. Penelitian dilakukan dari bulan Juni
2013-Januari 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh remaja putri umur 15-19 tahun yang sudah berperilaku seks pranikah berat di Kecamatan Kualuh Leidong.
54
Universitas Sumatera Utara