Variabel Lingkungan Teman Sebaya

karena adanya dorongan dari luar yaitu lingkungan teman sebaya yang buruk, lingkungan masyarakat yang buruk serta tidak adanya pengawasan orangtua. Berdasarkan hasil penilaian pada faktor lingkungan yang terdiri dari variabel lingkungan teman sebahaya,lingkungan masyarakat dan pengawasan orang tua untuk memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri adalah cukup sebesar 57. Hal ini menunjukkan bahwasanya remaja setuju tidak ada masyarakat yang peduli pada remaja untuk melakukan razia ke tempat-tempat pacaran, oleh sebab itu gaya pacaran remaja bukan karena ikut teman-teman justru keinginan sendiri untuk melakukan perilaku skes tersebut.

a. Variabel Lingkungan Teman Sebaya

Berdasarkan analisis, variabel lingkungan teman sebaya memengaruhi remaja dalam berperilaku seks pranikah yaitu dengan nilai MSA diatas 0,5 yaitu 0,764 dan faktor loading 0,267 hal ini menunjukkan korelasi yang positif antar variabel di faktor 3 tiga dimana semakin buruk lingkungan teman sebaya maka semakin buruk juga remaja berperilaku seks. Remaja sebagai kelompok cenderung lebih “memilih-milih” dalam mencari rekan atau teman-teman baik dibandingkan ketika masih kanak-kanak. Oleh karena itu, remaja dengan latar belakang sosial, agama, atau sosial ekonominya berbeda dianggap kurang disenangi dibandingkan dengan remaja dengan latar belakang yang sama. Bila menghadapi teman-teman yang dianggap kurang cocok ini, ia cenderung tidak memperdulikan dan tidak menyatakan perasaan superioritasnya sebagaimana dilakukan oleh anak yang lebih besar Hurlock, 2003. Universitas Sumatera Utara Besarnya peran teman sebaya dalam kehidupan sosial remaja mendorong remaja untuk membentuk kelompok-kelompok usia sebaya. Dalam pertemanan tersebut terdapat norma-norma kelompok yang sangat berbeda dengan norma masyarakat pada umumnya, tetapi dalam hal ini remaja akan lebih mementingkan perananya sebagai anggota kelompok dari pada mengembangkan pola norma diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu beberapa remaja memutuskan untuk melakukan hubungan seks karena teman mereka berpikir dengan melakukan hubungan seks adalah keren. Tekanan lain bisa berasal dari teman kencan kita. Lebih mudah melakukan hubungan seks dari pada harus menjelaskan mengapa kita tidak mau melakukannya. Remaja terperangkap dalam perasaan romantis dan percaya dengan melakukan hubungan seks adalah jalan terbaik untuk membuktikan cinta mereka Mercy, 2007. Pengaruh teman sebaya pada pembentukan konsep diri remaja tentang perilaku seksual memang sangat besar, hal ini dikarenakan pada usia remaja, kebutuhan emosional individu beralih dari orang tua kepada teman sebaya. Pada masa ini, teman sebaya juga merupakan sumber informasi. Tidak terkecuali dalam pembentukan konsep diri mengenai perilaku seksual, sayangnya informasi yang diberikan oleh teman sebaya cenderung salah Sarwono, 2011.

b. Variabel Lingkungan Masyarakat