Uji Kelayakan Faktor HASIL PENELITIAN

4.4 Uji Kelayakan Faktor

Pada Penelitian ini, faktor yang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja adalah pengetahuan, sikap, efikasi diri, dorongan biologis, pandangan tentang konsep cinta, nilai agama, lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat, pengawasan orangtua dan media informasi. Untuk itu perlu dilakukan proses awal analisis faktor. Proses awal analisis faktor adalah menilai variabel yang layak untuk dianalisis. Apabila antar variabel tersebut saling berkolerasi maka analisis faktor adalah tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu dilakukan uji kelayakan faktor dengan melihat Kaiser-Meyer-Olkin KMO measure of sampling adequacy dan Barlett’s Test of Sphericity. KMO measure of sampling adequacy adalah mengukur kecukupan sampling dan membandingkan besarnya koefisien korelasi antar pasangan variabel. Apabila koefisien KMO antara 0,5-1,0 berarti analisis faktor tepat untuk digunakan, jika KMO kurang dari 0,5 berarti analisis faktor kurang tepat untuk digunakan. Sedangkan barlett’s Test of Sphericity, digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tak berkolerasi di dalam populasi Supranto, 2004. Kriteria dengan melihat probabilitas signifikan yaitu p0,05. Pada penelitian ini, uji kelayakan faktor dilakukan sebanyak 2 dua kali karena pada uji kelayakan yang ke-3 sudah tidak ada lagi nilai KMO di bawah 0,5 dan probabilitasnya sudah signifikan. Universitas Sumatera Utara 1. Uji kelayakan I, variabel media informasi memiliki nilai KMO terkecil di bawah 0,5 yaitu 0,451, maka variabel media informasi dikeluarkan dari 10 variabel. 2. Uji kelayakan II, variabel pengetahuan memiliki nilai KMO terkecil di bawah 0,5 yaitu 0,486, maka variabel pengetahuan dikeluarkan dari 9 variabel. 3. Uji kelayakan III, variabel semua variabel yaitu sikap, efikasi diri, dorongan biologis, pandangan tentang konsep cinta, nilai agama, lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan pengawasan orangtua memiliki nilai KMO diatas 0,5. Variabel yang tersisa dapat dilakukan proses analisis faktor lebih lanjut yaitu factoring, ekstraksi dan rotasi.

4.5 Analisis Faktor Pembentukan Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri