Scree Plot Component Matrix Pengelompokan Variabel Menjadi Faktor Rotated Component Matrix Pengelompokan Variabel Menjadi Faktor Yang Lebih Nyata

Tabel 4.6 Hasil Analisis Terbentuknya Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara Komponen Angka Eigenvalues Total Varians Komulatif 1 2,931 36,643 36,643 2 2,022 25,271 61,914 3 1,050 13,125 75,039 4 0,945 11,809 86,848 5 0,803 10,036 96,884 6 0,125 1,557 98,441 7 0,106 1,321 99,762 8 0,019 0,238 100,000

4.5.3 Scree Plot

Jika Tabel 4.6 menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka scree plot menunjukkan dengan grafik bahwa pada sumbu X component number faktor 4 sudah di bawah angka 1 dari sumbu Y angka eigenvalues. Hal ini menunjukkan bahwa 3 faktor adalah paling tepat untuk meringkas ke-8 variabel tersebut. Scree plot dapat dilihat pada Grafik 4.1 di bawah ini : Universitas Sumatera Utara

4.5.4 Component Matrix Pengelompokan Variabel Menjadi Faktor

Component Matrix menunjukkan distribusi kedelapan variabel pada tiga faktor yang terbentuk. Tabel 4.7 menunjukkan distribusi ke-8 variabel pada 3 faktor yang terbentuk. Angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah faktor loadings yang menunjukkan besar korelasi antar suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2 dan faktor 3. Proses pemasukan variabel ke faktor dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris. Jika nilai faktor loading menunjukkan angka diatas 0,5 maka korelasi variabel terhadap faktor tersebut kuat, dan jika nilai faktor loading menunjukkan angka dibawah 0,5 maka korelasi variabel terhadap faktor tersebut lemah. Dari hasil yang didapat bahwa semua variabel nilai faktor loading menunjukkan angka diatas 0,5, jadi tidak perlu dilakukan proses rotasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Distribusi Proses Penentuan Variabel yang Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara Variabel Faktor 1 2 3 Sikap 0,967 0,172 0,015 Efikasi Diri 0,968 0,170 0,013 Dorongan Biologis -0,256 0,882 0,315 Pandangan tentang Konsep Cinta -0,241 0,904 0,255 Nilai Agama 0,939 0,144 0,091 Lingkungan Teman Sebaya -0,184 -0,225 0,267 Lingkungan Masyarakat 0,002 -0,326 0,729 Pengawasan Orangtua -0,147 0,437 -0,524

4.5.5 Rotated Component Matrix Pengelompokan Variabel Menjadi Faktor Yang Lebih Nyata

Component matrix hasil dari proses rotasi Rotated Component Matrix memperlihatkan distribusi variabel yang jauh lebih jelas dan nyata. Angka faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil dan faktor loading yang besar semakin diperbesar. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Distribusi Penentuan Variabel yang lebih Jelas dan Nyata Memengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara Variabel Faktor 1 2 3 Sikap 0,979 0,048 -0,060 Efikasi Diri 0,979 0,051 -0,061 Dorongan Biologis -0,050 0,965 -0,088 Pandangan tentang Konsep Cinta -0,038 0,957 -0,152 Nilai Agama 0,954 -0,036 0,021 Lingkungan Teman Sebaya -0,199 -0,049 0,338 Lingkungan Masyarakat 0,005 0,013 0,798 Pengawasan Orangtua -0,107 0,201 -0,660 Pada Tabel 4.8 component matriks terlihat faktor loading yang dulunya kecil sekarang semakin diperkecil dan faktor loading yang dulunya besar sekarang semakin diperbesar. Dengan demikian, kedelapan variabel telah direduksi menjadi 3 faktor, yaitu: 1. Faktor 1 terdiri dari variabel sikap 0,979, efikasi diri 0,979, dan nilai agama 0,954 2. Faktor 2 terdiri dari variabel dorongan biologis 0,965 dan pandangan tentang konsep cinta 0,957. 3. Faktor 3 terdiri dari variabel lingkungan teman sebaya 0,338, lingkungan masyarakat 0,798 dan pengawasan orangtua 0,660. 4.5.6 Validasi Faktor Yang Terbentuk Dalam validasi faktor yang terbentuk, maka perlu diperhatikan hasil dari Component Transformation Matrix. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Distribusi Validasi Faktor yang Terbentuk No Komponen 1 2 3 1. Faktor 1 0,997 -0,214 0,000 2. Faktor 2 0,193 0,885 -0,424 3. Faktor 3 0,092 0,414 0,905 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat angka-angka yang ada pada diagonal, antara komponen 1 dengan komponen 1, komponen 2 dengan komponen 2, dan komponen 3 dengan komponen 3. Terlihat ketiga angka jauh di atas 0.5, ini membuktikan bahwa pembentukan faktor sudah tepat karena memiliki korelasi yang tinggi sebelum dirotasi dan sesudah dirotasi. 4.6 Proses Analisis Faktor IV Menamakan Faktor Tahap selanjutnya dari analisis faktor adalah pemberian nama dari setiap faktor yang terbentuk. Untuk mengetahui faktor mana yang paling memengaruhi dari ketiga faktor dengan melihat skor dari ketiga tabel tersebut yaitu : Baik ≥ 80, Sedang 60-79, Kurang ≤ 59. Faktor yang terbentuk yaitu: 1. Faktor 1 terdiri dari variabel sikap, efikasi diri dan nilai agama. Faktor ini dinamakan “faktor internal”. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Distribusi Skor Pertanyaan Faktor Internal No Item Pertanyaan Faktor Internal Jawaban Bobot Skor Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 Sikap - Trend remaja sekarang ini perilaku pacaran yang dijalaninya dengan aktivitas seks termasuk ciuman pertama - Menerima permintaan pacar untuk melakukan perilaku seks pranikah sebagai eskperesi cinta 1 8 25 14 31 11 31 30 31 35 32 39 42 56 909 990 2 Efikasi Diri - Ketidaktegasan anda menolak melakukan perilaku seks pranikah dengan alasan apapun - Tidak takut akibat yang terjadi putus pacaan sebab menolak permintaan pacar untuk melakukan perilaku seks pranikah sebagai eskperesi cinta 4 15 20 18 20 15 29 29 36 42 24 30 60 44 964 910 3 Nilai Agama - Praktek agama yang saudara lakukan selama ini dapat memperkuat diri saudara untuk mencegah berperilaku seks pranikah - Takut akan dosa karena melanggar ajaran agama dapat mencegah saudara berperilaku seks pranikah 12 12 19 12 18 19 23 24 46 26 29 42 46 58 922 977 Jumlah skor 5672 Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 7 x 6 x 193 8106 Maka faktor internal yang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : Sedang 70 Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh dari 193 responden maka faktor internal sikap, efikasi diri dan nilai agama yaitu 70 tergolong sedang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013. Universitas Sumatera Utara 2. Faktor 2 terdiri dari variabel dorongan biologis dan pandangan tentang konsep cinta. Faktor ini dinamakan “faktor personal”. Tabel 4.11 Distribusi Skor Pertanyaan Faktor Personal No Item Pertanyaan Faktor Personal Jawaban Bobot Skor Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 Dorongan Biologis - Pacaran yang disertai perilaku seks pranikah merupakan suatu kebutuhan - Berciuman merupakan kebutuhan saat pacaran yang dapat menyebabkan hubungan seksual - Pacaran sudah menjadi suatu kebutuhan 8 5 2 17 5 7 43 11 25 20 24 24 17 49 40 34 46 48 54 53 47 918 1036 1004 2 Pandangan tentang Konsep Cinta - Berpelukan dan berciuman bibir sebagai salah satu bentuk ungkapan cinta kepada pacar - Apabila hanya saling menempelkan alat kelamin petting pada waktu pacaran lebih baik daripada melakukan hubungan seks - Melakukan hubungan seks ketika masih pacaran adalah wajar bila didasarkan “cinta dan mau sama mau” 6 7 2 20 13 10 22 15 17 45 24 28 29 36 29 38 51 49 33 47 58 896 989 1030 Jumlah skor 5873 Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 7 x 6 x 193 8106 Maka faktor personal yang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : Sedang 72 Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh dari 193 responden maka faktor personal dorongan biologis dan pandangan tentang konsep cinta yaitu 72 tergolong sedang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013. Universitas Sumatera Utara 3. Faktor 3 terdiri dari variabel lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan pengawasan orangtua. Faktor ini dinamakan “faktor lingkungan”. Tabel 4.12 Distribusi Skor Pertanyaan Faktor Lingkungan No Item Pertanyaan Faktor Lingkungan Jawaban Bobot Skor Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 Lingkungan Teman Sebaya - Saudara malu pada teman jika tidak mempunyai pacar - Saudara mengikuti gaya pacaran teman-teman - Saudara dianggap kuno atau ketinggalan jaman jika belum pernah ciuman - Teman-teman sudah biasa melakukan hubungan seks sebelum menikah 8 47 32 29 77 42 43 57 21 37 40 29 20 38 22 41 14 17 29 7 42 3 15 27 11 9 12 3 704 560 645 612 2 Lingkungan Masyarakat - Masyarakat tidak pernah razia ketempat yang dijadikan tempat pacaran oleh remaja - Masyarakat yang ada disekitar menganggap biasa apabila diantar pulang larut malam oleh pacar 4 14 15 22 17 31 15 21 33 37 48 26 61 42 1025 870 3 Pengawasan Orangtua - Perhatian ayahibu kurang - Ayahibu memberikan kebebasan sepenuhnya - Kesibukan orangtua bekerja di luar rumah 7 16 11 37 20 28 17 25 34 34 32 35 32 33 29 29 35 26 37 32 30 861 858 820 Jumlah skor 6955 Skor jawaban yang ideal : skor tertinggi x banyak pertanyaan x banyak sampel = 7 x 9 x 193 12159 Maka faktor lingkungan yang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : Kurang 57 Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh dari 193 responden maka faktor lingkungan lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan pengawasan orangtua yaitu 57 tergolong kurang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang Analisis Faktor yang Memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan jumlah responden sebanyak 193 orang. Dalam penelitian ini ada 10 sepuluh variabel yang memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara. Namun dari 10 sepuluh variabel tersebut hanya 8 delapan variabel yang lulus dalam uji kelayakan dan dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan 8 variabel, diekstraksi menjadi 3 tiga faktor memengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja putri di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara yaitu : 4. Faktor 1 terdiri dari variabel sikap, efikasi diri dan nilai agama tentang perilaku seks pranikah dinamakan “Faktor Internal” 5. Faktor 2 terdiri dari variabel dorongan biologis dan pandangan tentang konsep cinta dinamakan “Faktor Personal”. 6. Faktor 3 terdiri dari variabel lingkungan teman sebaya, lingkungan masyarakat dan pengawasan orangtua dinamakan “Faktor Lingkungan”. 82 Universitas Sumatera Utara