Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Universitas Sumatera Utara • Siswai Yayasan Perguruan Sutomo I Medan tingkat Sekolah menengah Atas SMA kelas X dan XI yang pernah mengikuti kegiatan bimbingan konseling. 2. Probability Sampling Penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian, dalam rancangan ini tidak terdapat diskriminatif unit populasi yang satu dengan unit lainnya. Karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka untuk menjadi sampel, unit-unit populasi harus diacak Bungin, 2011:108.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: 1. Penelitian Kepustakaan library research Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang digunakan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Peneliti mengumpulkan data kepustakaan dimulai sejak 10 Januari 2015 dan terus dilaksanakan sampai penelitian ini selesai dilaksanakan. 2. Penelitian Lapangan field research Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian. Penelitian di lapangan melalui penyebaran kuesioner kepada responden. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi dengan realibilitas dan validitas setinggi mungkin Singarimbun, 1982:130.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan Singarimbun,1982:213. Data yang Universitas Sumatera Utara diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu: a. Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal adalah analisis yang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam jumlah frekuensi dan presentase setiap kategori Singarimbun, 1982:215. b. Analisis Tabel Silang Analisis tabel silang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1982:221. c. Uji Hipotesis Pada penelitian kuantitatif, pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian statistik sehingga relatif mendekati suatu kebenaran yang diharapkan. Dengan demikian, kita lebih mudah menerima penjelasan pengujiannya, sampai sejauh mana hipotesis penelitian diterima atau ditolak Bungin, 2005:98. Uji hipotesis yaitu pengujian dan statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengetahui tingkat tinggi rendahnya antara variabel X dan Y. Maka digunakan Skala Guilford yaitu sebagai berikut Rakhmat, 1985:41: Kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 : hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,70 – 0,90 : hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Selanjutnya untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan. Maka digunakan rumus Rank Order Spearmen Rho Rank Order Universitas Sumatera Utara Correlation. Adapun rumus koefisien korelasinya sebagai berikut Bungin, 2011:242: Rho = 1 − 6 ∑ � 2 � � 2 − 1 Keterangan: Rho rs = koefisien korelasi rank-order d = perbedaan antara pasangan jenjang n = jumlah individu dalam sampel 1 = angka satu; bilangan konstan 6 = angka enam; bilangan konstan ∑ = sigma atau jumlah Kemudian untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika N 10, digunakan rumus t test pada tingkat signifikasi 10, sebagai berikut Kriyantono, 2006:172: t = � � � � − 2 1 − � � 2 Keterangan: r = nilai t hitung r s = nilai koefisien korelasi N = jumlah sampel • Jika t tabel t hitung maka hubungannya signifikan • Jika t tabel t hitung maka hubungan tidak signifikan Berdasarkan nilai Rs hitung maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari penelitian yang disebut Uji Determinan Korelasi, yakni dengan rumus Kriyantono, 2006:173: Universitas Sumatera Utara Kp = r s 2 × 100 Keterangan: Kp = koefisien determinasi r s = korelasi spearman

3.6 Proses Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dan Pengembangan Kompetensi Belajar Siswa

3 63 150

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 7

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11