Definisi Operasional URAIAN TEORITIS

Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Operasional Variabel Variabel Teoritis Operasional Variabel Variabel Bebas X Efektivitas Komunikasi a. Keterbukaan opennes b. Empati empathy c. Dukungan supportiveness d. Sikap positif positiveness e. Kesetaraan equality Variabel Terikat Y Motivasi Belajar a. Perhatian attention b. Relevansi relevance c. Kepercayaan diri self-confidance d. Kepuasan satisfication Karakteristik Responden d. Usia e. Jenis kelamin f. Jurusan

2.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1982:23. Maka, variabel-variabel dalam operasional didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas X yaitu Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam

Bimbingan Konseling, terdiri dari: a. Keterbukaan Diri openness, yaitu kemauan dari dalam diri konselor untuk bersikap terbuka atas pengalaman pribadinya, sikap konselor dalam hal kejujuran dan terus terang menanggapi apa yang diutarakan oleh siswai serta pikiran dan perasaan konselor yang berkaitan dengan tingkah laku klien siswai. b. Empati empathy yang dimasud dalam penelitian ini, yaitu: kemampuan konselor untuk mencoba merasakan pengalaman, pikiran, maupun kondisi batin yang dirasakan oleh siswa seperti, sikap konselor untuk mau Universitas Sumatera Utara memaklumi keluhan-keluhan siswai tentang kesulitan dalam belajar, kemampuan menahan godaan untuk mengkritik siswai, dan mengerti alasan yang membuat siswai merasakan apa yang dirasakannya, dan kemauan konselor untuk memposisikan dirinya sebagaimana dengan cara pandang siswai. c. Dukungan supportiveness yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu adanya kemampuan konselor untuk menjelaskan tentang pentingnya belajar serta manfaatnya, kemampuan konselor untuk meyakinkan kemampuan yang dimiliki siswai serta meringankan beban perasaannya, mendengar pandangan yang berlawanan dengan siswai, dan kemampuan konselor di dalam menciptakan suasana lingkungan belajar yang mendukung bagi siswai. d. Sikap positif positiveness yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu adanya perasaan positif konselor ketika berkomunikasi dengan siswai seperti memberi rasa nyaman kepada siswai saat kegiatan bimbingan konseling maupun menghargai keberadaan siswai yang datang menemuinya, dan mampu memberikan pujian kepada siswai. e. Kesetaraan equality yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu dalam berkomunikasi, konselor mau menghargai klien sebagai siswai, tidak merangsang perdebatan, dan memberi solusi terhadap masalah siswai. 2. Variabel Terikat Y, yaitu Motivasi Belajar, terdiri dari: a. Perhatian attention, dalam penelitian ini merupakan minat dan dorongan rasa ingin tahu siswai, seperti seberapa besar siswai berkonsentrasi dalam proses belajar baik pada pelajaran yang mudah ataupun sulit, mencari sumber belajar diluar sekolah, dan ketekunan dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah PR yang diberikan dengan tepat waktu serta seberapa lama waktu belajar yang digunakan di luar jam sekolah. b. Relevansi relevance dalam penelitian ini, mencakup kesadaran siswai atas pentingnya dan manfaat belajar, kesadaran siswai terhadap kebutuhan akan belajar, siswai memiliki semangat untuk mencapai harapan dan cita- cita masa depan. Universitas Sumatera Utara c. Kepercayaan diri self-confidance dalam penelitian ini mencakup siswai memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu siswai terdorong untuk belajar karena adanya keinginannya sendiri untuk memahami suatu materi belajar kemandirian, memahami potensi yang dimiliki dan untuk dapat dikembangkan serta kemapuan untuk dapat bekerjasama dengan siswai lainnya. d. Kepuasan satisfication dalam penelitian ini mencakup adanya rasa puas siswai akan nilai yang diperolehnya, siswai melakukan evaluasi terhadap proses belajarnya, semangat di dalam mengerjakan tujuan yang serupa serta adanya suasana belajar yang mendukung yang dirasakan oleh siswai. 3. Karakteristik Responden, yaitu terdiri dari: a. Usia yaitu umur siswai SMA Yayasan Perguruan Sutomo I Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini. b. Jenis kelamin yaitu jenis kelamin siswai yang menjadi responden dalam penelitian ini. c. Jurusan yaitu pilihan bidang studi IPAIPS siswai SMA Yayasan Perguruan Sutomo I Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 2.6 Hipotesis Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrumen kerja dari teori Singarimbun, 1982:21. Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat dugaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh efektivitas komunikasi antarpribadi dalam bimbingan konseling terhadap motivasi belajar siswai Yayasan Perguruan Sutomo I Medan. Ha: Terdapat pengaruh efektivitas komunikasi antarpribadi dalam bimbingan konseling terhadap motivasi belajar siswai Yayasan Perguruan Sutomo I Medan. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1 Gambaran Umum Yayasan Perguruan Sutomo I Medan

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Peguruan Sutomo I Medan yang berlokasi di Jalan Letkol Martinus Lubis No.7 Medan, Sumatera Utara.

3.1.2 Sejarah Yayasan Perguruan Sutomo I Medan

Pada tanggal 25 Februari 1958, tiga tokoh masyarakat masing-masing Soo Lean Tooi, Oei Moh Toan dan Kho Peng Huat Hadi Kusuma memprakarsai pembentukan suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Niat ini timbul karena menyadari bahwa: • Masyarakat Kota Medan saat itu membutuhkan sebuah wadah yang dapat menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan sistem Pendidikan Nasional yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945. • Mereka berkeinginan berpartisipasi secara aktif untuk menunjang program pemerintah pada program pendidikan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan susunan Pengurus Yayasan Perguruan Sutomo pada saat itu: • Penasehat : Soo Lean Tooi • Ketua : Oei Moh Toan • Bendahara : Tan Wee Beng Begawan tantono • Pengawas Pendidikan : Kho Peng Huat Hadi Kusuma • Pemeriksa ADM : Ng Khai Seng Seiring dengan berjalannya waktu, Perguruan Sutomo telah banyak mengalami perubahan, begitu juga dengan susunan pengurus Yayasan Perguruan Sutomo. Para pendiri Yayasan Perguruan Sutomo dan Mantan Pengurus Yayasan Perguruan Sutomo sebagian besar telah mendahului kita.

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dan Pengembangan Kompetensi Belajar Siswa

3 63 150

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 7

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11