Metode Penelitian Populasi dan sampel

Universitas Sumatera Utara 8. Melaksanakan pekerjaan administratif surat undangan untuk orang tua, laporan mingguan, laporan bulanan, testee card, issue and risk register, dsb 9. Melaksanakan administrasi tes psikologi dan pengukuran lainnya di bawah payung kode etik.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu: metode yang bertujuan meneliti sejauhmana variasi pada faktor lain Rakhmat, 1985:38. Metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel. Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk meneliti sejauhmana pengaruh efektivitas komunikasi antarpribadi dalam bimbingan konseling terhadap motivasi belajar siswai Yayasan Perguruan Sutomo I Medan.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian Bungin, 2011:109. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ditetapkan seluruh siswa dan siswi tingkat Sekolah Menengah Atas SMA Yayasan Perguruan Sutomo I Medan yang pernah mengikuti kegiatan bimbingan konseling yaitu sebanyak 514 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi Bungin, 2005:115. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukkan jumlah sampel karena jumlah populasi yang lebih dari 100 orang. Presisi yang peneliti gunakan adalah 10 dan tingkat kepercayaan 90. Adapun rumus Taro Yamane adalah sebagai berikut Bungin, 2005:115: Universitas Sumatera Utara n = � �� 2 + 1 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d 2 = presisi digunakan 10 atau 0,1 Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang dipilih adalah sebagai berikut: n = 514 5140,1 2 + 1 = 83,71 = 84 �����

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel

Sampel yang tidak representatif atau tidak mewakili semua sifat populasi adalah sampel yang keliru, sehingga mengakibatkan generalisasi yang keliru pula. Keadaan seperti ini dapat terjadi karena dari sampel yang seperti itu sulit untuk diperoleh data yang objektif sebagaimana sebenarnya terdapat pada populasi. Oleh karena itu, disamping penentuan ukuran sampel, maka masih perlu diperhatikan tentang cara mengambil sampel dalam rangka meningkatkan ketetapatan penarikan sampel penelitian. Cara penarikan sampel atau biasa disebut teknik penarikan sampel, adalah untuk menentukan sampel yang jumlahnya dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi Lubis, 1998:25. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: 1. Purposive Sampling Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006:154. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu: Universitas Sumatera Utara • Siswai Yayasan Perguruan Sutomo I Medan tingkat Sekolah menengah Atas SMA kelas X dan XI yang pernah mengikuti kegiatan bimbingan konseling. 2. Probability Sampling Penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian, dalam rancangan ini tidak terdapat diskriminatif unit populasi yang satu dengan unit lainnya. Karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka untuk menjadi sampel, unit-unit populasi harus diacak Bungin, 2011:108.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dan Pengembangan Kompetensi Belajar Siswa

3 63 150

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 38 109

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 7

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11