Universitas Sumatera Utara
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan Siregar, Nara, 2010:49.
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu Sardiman, 2000:72:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada
organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakannya
akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2.
Motivasi ditandai dengan munculnya, rasafeeling dan afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,
afeksi dan emosi yang dapat menemukan tingkah laku manusia. 3.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsangterdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.
Ames dan Ames 1984 menjelasakan motivasi dari pandangan kognitif, menurut pandangan ini, motivasi didefinisikan sebagai perspektif yang dimiliki
seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya Siregar Nara, 2010:50.
2.1.4.2 Perspektif Motivasi
Terdapat empat perspektif untuk memperjelas pandangan mengenai motivasi yaitu perspektif: ilmu perilaku, humanistik, kognitif, dan sosial.
Perspektif psikologis yang berbeda menjelaskan motivasi dalam cara berbeda, sebagai berikut Santrock, 2011:200-202:
• Perspektif Ilmu perilaku
Universitas Sumatera Utara
Perspektif ilmu perilaku menekankan penghargaan dan hukuman ekternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa. Insentif
incentives adalah stimulus atau kejadian positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku seorang siswa. Pendukung dari penggunaan insentif
menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau rangsangan kepada kelas serta mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhi
perilaku yang tidak tepat. •
Perspektif Humanistik Perspektif humanistik menekankan kapasitas siswa untuk pertumbuhan
pribadi, kebebasan untuk memilih nasib mereka sendiri, dan kualitas-kualitas positif seperti bersikap sensitif kepada orang lain. Perspektif ini
diasosiasikan secara dekat dengan keyakinan Abraham Maslow 1995, 1971 bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang
lebih tinggi dapat dipuaskan. •
Perspektif Kognitif Menurut perspektif kognitif mengenai motivasi, pemikiran siswa
mengarahkan mereka sendiri. Perspektif ini menekankan pada gagasan- gagasan seperti motivasi internal siswa untuk berprestasi, atribusi mereka
persepsi mengenai penyebab keberhasilan atau kegagalan, khususnya persepsi bahwa usaha merupakan faktor penting dalam prestasi, dan
keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol lingkungannya secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan pentingnya penetapan tujuan,
perencanaan, dan pemantauan kemajuan menuju suatu sasaran. •
Perspektif sosial Perspektif sosial menjelaskan mengenai motivasi, dengan menekankan pada
kebutuhan akan afiliasi atau hubungan. Kebutuhan akan afiliasi atau hubungan adalah motif untuk terhubung secara aman dengan orang lain.
Siswa yang berada di sekolah dengan hubungan interpersonal yang penuh perhatian dan dukungan, mempunyai sikap dan nilai akademis yang lebih
positif dan merasa lebih puas terhadap sekolah.
Universitas Sumatera Utara 2.1.5
Motivasi Belajar 2.1.5.1
Pengetian Motivasi Belajar
Pengertian yang paling luas, dalam hal motivasi belajar adalah suatu nilai dan suatu dorongan untuk belajar. Wlodkowski dan Jaynes 2004 mengemukan
bahwa motivasi belajar merupakan sikap yang tidak hanya sudi belajar tetapi juga menghargai dan menikmati aktivitas belajar serta menghargai dan menikmati hasil
belajarnya. Motivasi belajar sebagai sebuah sistem pembimbing internal yang berusaha menjaga fokus seseorang anak tetap belajar serta berdiri sendiri dan
bersaing melawan hal-hal lain dalam hidup sehari-hari Wlodkowsi Jaynes, 2004:11.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh
faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar Sardiman,
2000:73. Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar,
pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai
satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa mempunyai
energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar Siregar, Nara, 2010:51.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keingingan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, dan kegiatan belajar yang menarik. Namun, harus
dipahami bahwa, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih
giat dan semangat Uno, Hamzah, 2008:23.
2.1.5.2 Jenis Motivasi Belajar