kali  dibutuhkan  dapat  dipersiapkan,  untuk  melaksanakan  tindakan- tindakan  selanjutnya.  Arsip  adalah  suatu  badan,  dimana  diadakan
pencatatan,  penyimpanan  serta  pengolahan-pengolahan  tentang  segala surat, baik ke dalam maupun keluar dengan satu sistem tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan
9
. Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa arsip adalah
suatu  tanda  bukti,  dokumen  atau  kumpulan  warkat,  surat-surat,  kwitansi, faktur,  pembukuan,  daftar  gaji,  daftar  harga,  kartu  penduduk,  bagan
organisasi, foto-foto dan lain sebagainya, yang disimpan secara sistematis karena  mempunyai  sesuatu  kegunaan  agar  setiap  diperlukan  dapat  secara
cepat ditemukan kembali. Dengan  demikian  maka  kearsipan  dapat  diartikan  sebagai  suatu
kegiatan  yang  berkenaan  dengan  pengurusan  dokumenarsip,  baik  arsip dinas,  maupun    arsip  pribadi  yang  disimpan  secara  statis  sehingga  jika
diperlukan  dapat  diketemukan  kembali  dengan  mudah  dan  cepat.  Dan kearsipan  merupakan  kegiatan  yang  berkenaan  dengan  penerimaan,
pencatatan,  maupun  pemusnahan  surat  menyurat  atau  berbagai  macam warkat lainnya.
2. Jenis Arsip
Menurut  Zulkifli  Amsyah,  ditinjau  dari  segi  hukum  dan perundang-undangan arsip dibagi menjadi 2 dua jenis, yaitu:
a. Arsip otentik
Yaitu  arsip  yang  di  atasnya  terdapat  tanda  tangan  asli  dengan tinta bukan foto copy atau film sebagai tanda keabsahan dari
9
Ig. Wursanto, Kearsipan 2, Yogyakarta: Kanisius,1991, Cet ke-1, hal. 17
isi  surat  bersangkutan.  Arsip  otentik  dipergunakan  sebagai bukti hukum yang sah.
b. Arsip tidak otentik
Yaitu  arsip  yang  di  atasnya  tidak  terdapat  tanda  tangan  asli dengan  tinta.  Arsip  ini  dapat  berupa  fotocopy,  dan  media
komputer seperti disket dan sebagainya.
10
Zulkifli  Amsyah  membedakan  arsip  berdasarkan  fungsinya menjadi dua, yaitu:
a. Arsip dinamis
Yaitu  semua  arsip  yang  masih  berada  di  berbagai  kantor,  baik kantor  swasta  atau  organisasi  kemasyarakatan,  karena  masih
dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan administrasi lainnya.
b. Arsip statis
Yaitu  arsip  yang  tidak  dipergunakan  secara  langsung  dalam perencanaan,  penyelenggaraan  kehidupan  kebangsaan  pada
umumnya maupun
untuk penyelenggaraan
sehari-hari administrasi negara.
11
Masih  pendapat  yang  sama,  Basir  Barthos  membagi  arsip berdasarkan  fungsinya  menjadi  dua,  yaitu  arsip  dinamis  dan  arsip
statis.  Hanya  saja,  arsip  dinamis  diperinci  lagi  menjadi  dua  bagian, yaitu:
10
Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, Cet. 7, hal. 3-4
11
Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, Cet. 7, hal. 2
a Arsip  aktif,  yaitu  arsip  yang  secara  langsung  dan  terus  menerus
diperlukan  dan  dipergunakan  dalam  penyelenggaraan  administrasi sehari-hari.
b Arsip pasif, yaitu arsip yang tidak secara langsung dan tidak terus
menerus  diperlukan  dan  dipergunakan  dalam  penyelenggaraan administrasi sehari-hari.
12
Berdasarkan  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  menurut  fungsinya arsip  dibagi  menjadi  dua  golongan,  yaitu  arsip  dinamis  dan  arsip
statis.  Arsip  dinamis  adalah  arsip  yang  masih  aktif  digunakan, sedangkan  arsip  statis  adalah  arsip  yang  tidak  dipergunakan  lagi
dalam  penyelenggaraan  administarsi.  Khusus  untuk  arsip  yang  tidak pernah  mati  karena  mempunyai  nilai  yang  sangat  penting  bagi  suatu
instansi  akan  disimpan  selama-lamanya  di  instansi  bersangkutan sebagai  arsip  pribadi.  Sedangkan  arsip  dinamis  yang  sudah  tidak
diperlukan  di  instansi  tetapi  mempunyai  nilai  nasional  yang  perlu dilestarikan  selama-lamanya,  harus  dikirim  ke  Arsip  Nasional  untuk
disimpan abadi sebagai arsip statis.
3. Peranan Arsip