Prestasi Belajar Landasan Teori

16 1 Memperhatikan adab tilawah, membaca Al- Qur’an dengan khusyu dan penuh penghayatan. 2 Memperdalam satu ayat untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut,dengan cara di baca dengan penuh perasaan dan penghayatan. 3 Mempelajari secara rinci, susunan kata,konteks kalimat, arti yang terkandung dan sebab turunnya 4 Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang. 23

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar Dalam proses belajar dan mengajar ada suatu hal yang sangat penting, yaitu mengetahui sampai sejauh mana kemajuan peserta didik. Sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan guru mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar, setiap akhir pelajaran diadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu evaluasi sangat penting fungsinya. Dengan adanya evaluasi, guru dapat mengetahui dan dapat menentukan angka-angka atau kemampuan siswa. Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Dengan demikian, prestasi erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah prestasi adalah penilaian pendidik tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. 24 23 Shaleh Abdul Fattah Al- Kholidy,’’ Cara Memahami Al- Qur’an’’,dari www.google.com,1 oktober 2009 24 Abdullah, “Prestasi Belajar”, dari www.google.com , 6 mei 2008 17 Kata “prestasi” berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. 25 Pengertian prestasi yang lebih lengkap terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan atau hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kogntif dan biasanya melalui pengukuran dan penilaian. 26 Pengertian prestasi yang dinyatakan oleh WJS. Purwadarminta adalah hasil belajar yang telah dicapai dilakukan. dikenakan, dan sebagainya. 27 WS. Winkel mendefinisikan prestasi dengan kalimat yang hampir serupa yaitu bukti dari keberhasilan yang telah dicapai. Di sisi lain prestasi menurut Nurlena Basier Kasiem berarti hasil tertinggi yang dicapai seseorang. 28 Sedangkan prestasi menurut Syaiful Bahri Djamarah ialah dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, dan diciptakan yang menyenangkan hati yang diraih dengan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. 29 Lain lagi definisi prestasi menurut Zainal Arifin, yaitu kemampuan, keterampilan dan keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal. 30 25 Zainal Arivin, Wvaluasi Instruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, h. 2-3 26 Tim Penyusun Kamus PUSH I Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Putaka, 1988, cet. Ke-1, h. 700 27 WJS. Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai PUtaka, 1976, cet. Ke-5, h. 768 28 Nurlena Basier Kasiem dan Richard Sinaga, Kamus Besar Pelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Dian Utama, 1991, h. 161 29 Syaeful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, h. 21 30 Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional, Prinsip Teknik dan Prosedur…, h. 78 18 Prestasi dapat dikatakan juga sebagai bukti usaha yang dapat dicapai. Prestasi merupakan suatu hal yang diinginkan oleh setiap orang terutama oleh individu yang sedang belajar. 31 Dari beberapa pengertian prestasi menurut beberapa ahli, maka penulis menyimpulkan pengertian prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu, baik itu hasil yang tinggi, sedang, maupun rendah. Dalam dunia pendidikan prestasi adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, yang dapat dilihat dalam bentuk laporan hasil belajar. Setelah diketahui pengertian prestasi, kemudian akan dijelaskan pengertian belajar. Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan belajar diartikan sebagai proses yang menyebabkan adanya perubahan dalam pengetahuan dan perilaku makhluk hidup sebagai hasil latihan, pendidikan dan pengalaman. 32 Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sehingga hasil pengalaman individu itu dalam interaksi dengan lingkungannya. 33 Dengan belajar seseorang akan mendapatkan pengetahuan suatu hal yang tidak diketahui sebelumnya, maka kemudian menjadi tahu. Belajar adalah mencari atau menuntut ilmu dari sesuatu baik itu dari guru maupun dari lingkungan sekitar. Dalam perspektif Islam, belajar merupakan suatu keharusan, bahkan suatu yang sangat diwajibkan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Menuntut 31 Tjetje Yusuf, Kesukaran-kesukaran dalam Pendidikan, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1980, h. 21 32 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara PKN, 1997, cet. Ke-1, h. 103 33 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bumi Aksara, 1988, h. 2 19 ilmu itu hukumnya fardhu atas setiap Muslim. Oleh karena itu, jika ingin maju maka harus dengan cara belajar yang giat dan tanpa putus asa. Dengan belajar terjadilah perabahan tingkah laku dan kemampuan seseorang. Perubahan ini akan berlangsung dengan proses sebagai akibat dari hasil latihan dan pengalaman. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat kualitatif. Sesuai firman Allah swt. dalam al- Qur’an surat al-Ra’du ayat 11 yang menyatakan:             “... Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ...” QS. Al-Ra’du13: 11 34 Setelah penulis menyebutkan pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli, maka penulis juga akan menyebutkan pengertian rangkaian kata prestasi belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai les atau angka yang diberikan oleh guru. 35 Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Sutratinah Tirtonegoro bahwa prestasi belajar adalah Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu. 36 34 Departemen Agama Repunlik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahannya…, h. 370 35 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, 36 Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: PT. Bina Aksara, tt, h. 43 20 Prestasi belajar menurut Amos adalah penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar. 37 Purwadarminta mendefinisikan prestasi belajar, Sebagai hasil yang telah dicapai atau dilakukan. Sedangkan menurut Sudijarto, Prestasi belajar adalah tingkat penguasaan materi pelajaran yang dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.” 38 Menurut Syaiful Bahri Djamari prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. 39 Dari berbagai definisi mengenai prestasi belajar menurut para ahli, maka penulis menyimpulkan, bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa dapat diartikan sebagai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tertentu yang diperoleh dari hasil tes belajar, yang dinyatakan dalam bentuk skor setelah ia mengikuti kegiatan belajar. Biasanya prestasi belajar siswa dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam setiap periode tertentu. Selain itu prestasi belajar adalah penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran yang dicapai, dalam mengikuti proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau berupa raport atau juga hasil yang dicapai setelah melakukan suatu kegiatan. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing, sehingga kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan 37 Amos Noeleka, Pengantar Penelitian, Jakarta: G. Tandindo Utama, 1986, h. 128 38 Sudijarto, Analisis Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, tahun 11, No. 3, 1981, h. 61 39 Syaiful Bahri Djarnarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru..., h. 23 21 manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan pada manusia, khususnya siswa yang berada di bangku sekolah. Prestasi tertinggi hanya dapat diperoleh melalui belajar dan bekerja dengan tekun, tanpa belajar dan berlatih dengan tekun, dan kesabaran, maka seseorang akan mengalami kesulitan untuk memperoleh prestasi atau bakat yang dicita-citakan. Tabali dan sabar dalam mendalami ilmu merupakan pangkal keutamaan dan keberhasilan, disamping dari segala kunci dari kesuksesan. 40 Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dimiliki seseorang dapat bertambah sesuai dengan kemampuan orang tersebut saat melakukan tindakan atau perbuatan yang dibebankan kepadanya. Hasil belajar atau prestasi belajar akan terlihat dalam setiap kemampuan yang didapatkan siswa pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemampuan siswa mengikuti atau menguasai pelajaran sebagai hasil proses belajar mengajar di sekolah ditunjukkan dengan angka-angka berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti tes. Pada tingkat Tsanawiyah prestasi belajar bidang studi al-Quran Hadits dapat dilihat pada nilai raport. b. Fungsi Prestasi belajar Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain 41 : 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik 2 Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan 40 A. Mudjab Mahali dan Umi Mujawazah Mahali, Kode Etik Santri, Bandung: al-Bayan, 1992, cet. Ke-3, h. 42 41 Zainal Arifi, Evaluasi Instruksional, Prinsip Teknik dan Prodesur..., h. 3-4 22 4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dan suatu institusi pendidikan 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik Dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka dapat dilihat betapa pentingnya mengetahui prestasi belajar anak didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Selain fungsi tersebut di atas, prestasi belajar juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau penempatan anak didik. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar mengajar, di mana di dalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Selanjutnya tinggi rendah, besar kecil prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mengajar menurut Ngalim Puiwanto, dapat didefinisikan menjadi dua bagian: 42 1 Faktor pada diri orang yang belajar intern, faktor ini dapat dibagi lagi menjadi dua bagian: a Faktor fisik yaitu, faktor yang mencakup kesehatan jasmani yang dapat menunjang keberhasilan belajar seseorang. Orang yang badannya terganggu akibat penyakit atau kelelahan tidak akan belajar dengan efektif, tetapi sebaliknya keadaan fisik yang sehat, kuat dan segar, akan menguntungkan hasil belajar 2 Faktor psikologis, sangat besar pengaruhnya terhadap belajar dan prestasi belajar. Yang termasuk faktor mental psikologis adalah motifasi, minat, perhatian, dan kecerdasan 2 Faktor luar dari orang yang belajar eksteren yaitu: 42 M. Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan…, h. 102 23 1 Faktor alam fisik: mencakup sirkulasi udara, cuaca, iklim, dan lainnya 2 Faktor sosial: di sini faktor utama adalah guru atau pembimbing yang mengalahkan dan membimbing kegiatan belajar menjadi salah satu sumber materi belajar 3 Faktor sarana: baik fisik maupun non fisik Lain lagi yang dikatakan oleh Drs. Wasty Soemanto, bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar dibagi tiga, yaitu: 43 1 Faktor-faktor stimulasi belajar, yaitu segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh si pelajar. 2 Faktor-faktor metode belajar, yaitu metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi belajar yang dipakai oleh si pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. 3 Faktor-faktor individual, yaitu kematangan faktor, usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi d. Hal-hal yang Menghambat Prestasi Belajar Hal-hal yang menghambat prestasi belajar dapat digolongkan menjadi: 1 Faktor Intern factor dalam diri manusia meliputi: a Factor Fisiologi: contohnya karena sakit, karena cacat tubuh. b Faktor Psikologi: Contohnya Inteligensi, Bakat, minat, 43 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Rikea Cipta: Jakarta, 1998, cet. Ke-4, h. 113-121 24 motivasi, factor kesehatan mental, 2 Faktor Ekstern factor dari luar Manusia meliputi: c Faktor-faktor non social: Contohnya factor orang tua, suasana rumahkeluarga, keadaan ekonomi keluarga. d Faktor-faktor social: contohnya factor mass media dan lingkungan sosial. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebab-sebab yang dapat menghambat prestasi belajar, yaitu: 1 sebab-sebab individual, artinya tidak ada dua orang yang sama persis penyebab terhambatnya prestasi belajar, walaupun jenis kesulitannya sama. 2 Sebab-sebab yang kompleks, artinya seorang mengalami hambatan belajar karena sebabnya bermacam-macam. 44 e. Usaha Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa sering ditentukan dari siswa itu sendiri dan juga beberapa faktor lain. Usaha-usaha untuk meningkatkan prestasi belajar antara lain adalah: 1 Guru senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar di luar sekolah dengan menyelenggarakan berbagai cara dengan bentuk atau tindakan yang dapat mendorong prestasi belajar siswa. 2 Guru selalu mengevaluasi kegiatan belajar mengajar, seperti melakukan perbaikan dan penyediaan terhadap metode pembelajaran, media pembelajaran serta sarana dan prasarana yang belum ada.

3. Bidang Study Al-Qur’an Hadist

Dokumen yang terkait

Hubungan antara hafalan al-qur'an dengan prestasi belajara al-qur'an hadits siswa MTS Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang

12 74 104

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Strategi Guru Al-Qur’an Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta

1 7 106

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Peranan tadarus al-Qur'an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas xii pada mata pelajaran al-Qur'an hadits di Madrasah aliyah Miftahul Umam Pondok Labu jakarta Selatan

12 67 97

Hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur'an hadits: studi kasus di Mts Miftahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan

0 14 85

Pengaruh puasa terhadap kesehatan mental siswa di MTs al-khairiyah kedoya selatan Jakarta Barat

2 29 85

Pengaruh Reward dan Punishment terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran di SD Islam Al-Fajar Villa Nusa Indah Bekasi

1 7 0

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan 1. Sejarah MTs Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan - Peran Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi Akidah Akhlak di MTS Al-

0 0 41