24
motivasi, factor kesehatan mental, 2 Faktor Ekstern factor dari luar Manusia meliputi:
c Faktor-faktor non social: Contohnya factor orang tua, suasana rumahkeluarga, keadaan ekonomi keluarga.
d Faktor-faktor social: contohnya factor mass media dan lingkungan sosial.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebab-sebab yang dapat menghambat prestasi belajar, yaitu:
1 sebab-sebab individual, artinya tidak ada dua orang yang sama persis penyebab terhambatnya prestasi belajar, walaupun jenis
kesulitannya sama. 2 Sebab-sebab yang kompleks, artinya seorang mengalami hambatan
belajar karena sebabnya bermacam-macam.
44
e. Usaha Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa sering ditentukan dari siswa itu sendiri
dan juga beberapa faktor lain. Usaha-usaha untuk meningkatkan prestasi belajar antara lain adalah:
1 Guru senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar di luar sekolah dengan menyelenggarakan
berbagai cara dengan bentuk atau tindakan yang dapat mendorong prestasi belajar siswa.
2 Guru selalu mengevaluasi kegiatan belajar mengajar, seperti melakukan
perbaikan dan
penyediaan terhadap
metode pembelajaran, media pembelajaran serta sarana dan prasarana yang
belum ada.
3. Bidang Study Al-Qur’an Hadist
a. Pengertian Bidang Studi Al- Qur’an Hadits
44
Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,1997, h.155-168
25
Al- Qur’an Hadits adalah sumber ajaran Islam dan merupakan
petunjuk bagi kehidupan setiap muslim, karena itu setiap muslim berkewajiban untuk mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar tersebut di atas, maka dimasukanlah materi khusus
tentang al- Qur’an dan Hadits pada program pengajaran di lembaga
pendidikan formal yang memiliki cirri khas agama Islam. Bidang studi ini dinamakan al-
Qur’an Hadits, bahkan bidang studi tersebut merupakan mata pelajaran pokok pada lembaga pendidikan yang
bercirikan agama Islam yaitu di Madrasah Tsanawiyah. Bidang studi al-
Qur’an Hadits menurut “ Kurikulum Departemen Ag
ama tahun 2004 ” merupakan unsur mata pelajaran pendidikan Agama Islam PAI pada Madrasah Tsanawiyah yang
merupakan pendidikan kepada siswa untuk memahami al- Qur’an
Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran al- Qur’an dan Hadits adalah mata pelajaran
agama Islam pada Madrasah yang memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang al-
Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam.
Mata pelajaran al- Qur’an Hadits sebagai bagian integral dari
pendidikan Islam di Madrasah, secara subtansial memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk memahami
dan mempraktekan
nilai-nilai keyakinan
keagamaan yang
bersumberkan al- Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, mata pelajaran
al- Qur’an Hadits tidak hanya mengantarkan peserta didik menguasai
pengetahuan al- Qur’an dan Hadits, tapi yang terpenting bagaimana
peserta didik dapat mengamalkan ajaran itu dalam kehidupan sehari- hari. Maka implikasinya, dalam proses pembelajaran harus
26
menekankan keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
45
b. Ruang Lingkup Bidang Studi al- Qur’an Hadits
Adapun ruang lingkup materibahan kajian mata pelajaran al- Qur’an dan Hadits di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
1 Ulumul Qur’an, yang secara garis besar membahas tentang tajwid
makharijul huruf, alif lam syamsiyah dan qamariyah, hukum bacaan mim sukun, ra dan lam, bacaan mad dan diakhiri dengan
kajian tentang pengertian al- Qur’an, sejarah turunnya al-Qur’an,
dan nama-nama lain dari al- Qur’an.
2 Ulumul Hadits, secara garis besar membahas tentang pengertian dan macam-macam hadits.
3 kandungan al- Qur’an surat al-Nur ayat 21; al-Baqarah 155-
157;168;261; 265; al-Mujadilah ayat 11; al- „Araf ayat 31; Luqman
ayat 12-15; an-Nisa ayat 36 dan as-Shaf ayat 2-3. 4 Kandungan al-Hadits, secara garis besar membahas kandungan dari
hadits-hadits tentang ; takwa dan berakhlakmulia kepada sesama manusia; akhlak kepada tetangga; istiqomah; cinta kepada Allah
dan Rasul; dan pemerintah; ilmu dan keutamaan orang berilmu. c. Fungsi Bidang Studi Al-
Qur’an Hadits Bidang studi al-
Qur’an Hadits madrasah memiliki fungsi sebagai berikut:
1 Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa dalam meyakini kebenaran ajaran Islam yang telah
dilaksanakan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.
2 Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam siswa dalam
kehidupan sehari-hari. 3 Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan
45
Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits, Jakarta, 2004, h. 1-2.
27
atau budaya lain yang dapat membahayakan diri siswa dan menghambat perkembangannya manusia Indonesia seutuhnya yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. 4 Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan
penanaman nilai-nilaial- Qur’an dan Hadits pada siswa sebagai
petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.
46
d. Tujuan Bidang Studi Al- Qur’an Hadits
Tujuan merupakan sasaran atau maksud yang ingin dicapai oleh siapapun. Tujuan dalam proses pendidikan merupakan suatu yang
mutlak adanya, karena pekerjaan tanpa tujuan yang jelas akan menimbulkan suatu ketidakmenentuan dalam prosesnya.
Tujuan pendidikan Islam maupun tujuan pendidikan yang lainnya, mengandung suatu nilai-nilai tertentu, sesuai dengan
pandangan dasar masing-masing. Tujuan terarah dan konsisten dengan menggunakan berbagai sasaran, baik fisik maupun nonfisik. Oleh
karena itu setelah mempelajari bidang studi al- Qur’an Hadits, siswa
mampu menerapkan dengan baik cara membaca al- Qur’an, memahami,
kemudian mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi halitu semua harus melalui proses pendidikan.
Tujuan bidang studi al- Qur’an Hadits berdasarkan kurikulum
2004 adalah agar siswa bergairah membaca al- Qur’an dan Hadits
dengan baik dan benar, serta mempelajarinya, memahami dan meyakini kebenarannya, serta mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan arahan dalam seluruh aspek kehidupannya.
Dari tujuan yang disebutkan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan al-
Qur’an Hadits mencakup tiga aspek diantaranya: aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
Dengan tujuan yang dicapai oleh siswa melalui proses belajar mengajar pada bidang studi al-
Qur’an Hadits, maka siswa akan
46
Departemen Agama RI, Kurikulum…, h. 2-3.
28
memperoleh prestasi belajar, baik itu rendah, sedang ataupun tinggi. Siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, mereka akan rajin dan
istiqomah untuk membaca al- Qur’an, karena mereka merasa sudah
menguasai cara-cara membaca al- Qur’an secara tartil dan sesuai ilmu
tajwid. e. Standar Kompetensi al-
Qur’an dan Hadits Untuk mata pelajaran al-
Qur’an Hadits, telah dirumuskan tujuan standar kompetensi sebagai berikut:
1 melafalkan ayat-ayat al- Qur’an dengan baik dan benar
2 menerapkan ilmu tajwid dalam bacaan al- Qur’an
3 Mendeskripsikan ilmu
al- Qur’an dan ilmu Hadits dan
memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari 4 Menuliskan ayat-ayat al-
Qur’an dengan baik dan benar 5 Menerjemahkan ayat-ayat al-
Qur’an dengan baik dan benar 6 Memahami kandungan ayat-ayat al-Qur,an
7 Menerapkan kandungan ayat-ayat al- Qur’an dan Hadits dalam
kehidupan sehari-hari Pengembangan silabus dan sistem penilaian merupakan urutan
penyajian bagian-bagian dari silabus dan sistem penilaian suatu mata pelajaran. Silabus dan sistem penilaian disusun berdasarkan prinsip yang
berorientasi pada pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan sistem penilaian al-
Qur’an dan Hadits di mulai dengan identifikasi, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok dan
uraian materi pokok, pengalaman belajar, indikator, penilaian yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrument, dan contoh instrument, serta
alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat.
47
Dari cakupan pembahasan kurikulum bidang studi al- Qur’an
Hadits, maka penulis akan menyebutkan kurikulum bidang studi al- Qur’an
Hadits secara keseluruhan : 1. Memahami Makharijul Huruf, Alif lam syamsiah dan Qamariyah
47
Departemen Agama RI, Kurikulum…, h. 3-4.
29
1.1. Pengertian Makharijul huruf, macam-macam dan contohnya. 1.2. Mengelompokkan alif lam syamsiyah dan menyebutkan
contohnya. 1.3. Mengelompokkan alif lam qamariyah dan menyebutkan
contohnya. 2. Memahami hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
2.1. Menyebutkan hukum bacaan nun sukun dan tanwin. 2.2. Pengertian idzhar, huruf dan contohnya.
2.3. Pengertian idgham, huruf, pembagian idgham dan contohnya. 2.4. Pengertian iqlab, huruf dan contohnya.
2.5. Pengertian ikhfa, huruf dan contohnya. 3. Menguasai hukum-hukum dasar bacaan al-
Qur’an dan penerapannya 3.1. Melafalkan huruf, membedakan bunyi huruf al-
Qur’an dengan fasih.
3.2. Melafalkan huruf, membedakan bunyi huruf al- Qur’an dan
menyebutkan contoh ayat yang terdapat dalam surat al- A’la.
3.3. Melafalkan huruf, membedakan bunyi huruf al- Qur’an dan
menyebutkan contoh ayat yang terdapat pada surat al-Insyirah. 4. Memahami cara berakhlak pada ibu bapak dan sesama manusia.
4.1. Membaca al- Qur’an Surat Lukman : 12 – 15 dengan tartil
4.2. Menyalin al- Qur’an Surat Lukman : 12 – 15 dengan baik.
4.3. Menerjemahkan mufradat dan terjemahan secara keseluruhan al- Qur’an Surat Lukman : 12 – 15 dengan baik.
4.4. Menjelaskan cara berakhlak kepada ibu bapak 4.5. Menguraikan manfaat berakhlak kepada ibu bapak
4.6. Membaca al- Qur’an Surat an-Nisa : 36 dengan tartil.
4.7. Menyalin al- Qur’an Surat an-Nisa : 36 dengan baik.
48. Menerjemahkan al- Qur’an Surat an-Nisa : 36 dengan benar
49. Menyebutkan orang-orang yang wajib diperlakukan dengan ihsan.
4.10. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan isi surat an-Nisa : 36.
30
5. Memahami bacaan qalqalah dan waqaf 5.1. Menyebutkan pengertian qalqalah.
5.2. Menyebutkan huruf qalqalah dengan benar. 5.3. Membaca contoh-contoh ayat al-
Qur’an yang mengandung bacaan qalqalah kubra dan sughra.
5.4. Menyebutkan pengertian waqaf. 5.5. Menyebutkan tata cara waqaf yang benar.
5.6. Menyebutkan macam-macam waqaf. 5.7. Menjelaskan arti tanda waqaf.
5.8. Membaca ayat al- Qur’an yang terdapat tanda baca waqaf.
6. Memahami perintah bertaqwa dan akhlak kepada sesama manusia. 6.1. Membaca hadits tentang takwa dan akhlak mulia kepada sesama
manusia. 6.2. Menyalin hadits tentang takwa dan berakhlak mulia kepada
sesama manusia dengan baik. 6.3. Menerjemahkan hadits tentang takwa dan berakhlak mulia
kepada manusia dengan baik. 6.4. Menjelaskan pengertian takwa.
6.5. Menyebutkan cara bergaul yang baik dengan sesama manusia. 6.6. Menguraikan manfaat berakhlak mulia kepada sesama manusia.
6.7. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan isi hadits. 6.8. Membaca hadits tentang takwa dan berakhlak mulia kepada
tetangga. 6.9. Menyalin hadits tentang berakhlak kepada tetangga dengan baik.
6.10. Menerjemahkan hadits tentang berakhlak kepada tetangga dengan baik.
6.11. Menguraikan manfaat berakhlak mulia kepada tetangga. 6.12. Menguraikan perilaku yang mencerminkan isi hadits.
f. Metode Pembelajaran al- Qur’an Hadits
Dalam proses belajar mengajar, metode mengajar mempunyai peranan sangat penting dalam hubungannya dengan tujuan pendidikan
31
yang hendak dicapai. Adapun metode pengajaran yang biasa digunakan dalam mengajar pada umumnya dan dalam pembelajaran al-
Qur’an Hadits pada khususnya adalah sebagai berikut: 1 Metode Ceramah Lecture, metode ceramah berbentuk penjelasan
guru kepada siswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas.
2 Metode demonstrasi, Metode demonstrasi mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan suatu keterampilan atau proses
kegiatan. Penggunaan metode ini mempersyaratkan adanya suatu keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau
melaksanakan kegiatan
tertentu seperti
kegiatan yang
sesungguhnya. 3 Metode diskusi, Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa
dan guru untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topic atau permasalahan tertentu.
48
B. Kerangka Berfikir