Al-Qur’an, Cara-cara mempelajari, dan Memahaminya

7

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR,

DAN HIPOTERSIS

A. Landasan Teori

1. Al-Qur’an, Cara-cara mempelajari, dan Memahaminya

a. Pengertian al- Qur’an dan fungsinya bagi umat Islam Menurut Manna’ al-Qaththan, al-Qur’an adalah kalamulah yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw dan membacanya adalah ibadah. Menurut al-Zarqani al- Qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw, dari permulaan surat al-Fatihah sampai akhir surat al-Nass. 1 Abdul Wahab Khalaf memberikan definisi sebagai berikut: Al- Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, Muhammad bin Abdullah melalui al-Ruhul Amin Jibril as dengan lafal-lafalnya yang berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi rasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Al- Qur’an itu terhimpun dalam mushaf, dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Naas, 1 Abudin Nata, Al- Qur’an dan ..., Dirasah Islamiyah I, h. 54 8 disampaikan kepada kita secara mutawatir dari generasi kegenerasi secara tulisan maupun lisan. Ia terpelihara dari perubahan atau pergantian. 2 Dalam definisi al- Qur’an tersebut di atas disebutkan bahwa al- Qur’an antara lain berfungsi sebagai : 1 Dalil atau petunjuk atas kerasulan nabi Muhammad Saw 2 Pedoman hidup bagi umat manusia 3 Menjadi ibadah bagi yang membacanya 4 Serta pedoman dan sumber petunjuk dalam kehidupan. 3 Petunjuk al- Qur’an sebagai mana yang dikemukakan oleh Mahmud Syaitut, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu, petunjuk tentang aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia dan tersimpul dalam keimanan akan keesaan Allah serta kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan, petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma2 keagamaan dan susila yang harus di ikuti oleh manusia dalam kehidupan, baik individual maupun kolektif, dan petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya 4 Fungsi utama al-Quran adalah sebagai kitab petunjuk kitabul hidayah. Di samping itu al- Qur’an juga memiliki fungsi-fungsi yang lain, antara lain: a. Kitab berita an- naba’wal akbar Sesuai al- Qur’an surat 78 : 1-2 sebagai berikut . 2 Abudin Nata, Al- Qur’an dan ..., Dirasah Islamiyah I, h. 55-56 3 Abudin Nata, Al- quran Dan……, Dirasah Islamiyah I, hal 57 4 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Logos, 1999 cet I, hal 33 9 Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar an naba’ 1-2 5 b. Kitab hukum dan aturan al- hukmu wasy syari’ah sesuai al-Qur’an surat 5:49-50, sebagai berikut . Artinya: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? Al- Maidah, 49 – 50 . 6 c. Kitab berjuang kitabul jihad Sesuai dengan al- Qur’an surat 29 : 69, sebagai berikut. . 5 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- quran Dan…, hal 1014 6 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- quran Dan…, hal 168 10 Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan- jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Al-Ankabut : 69 7 d. Kitab Pendidikan kitabul tarbiah Sesuai dengan al- Qur’an surat 3 : 79, sebagai berikut. . Artinya: Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: Hendaklah kamu menjadi penyembah- penyembahku bukan penyembah Allah. Akan tetapi dia berkata: Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. Ali-imran : 79 8 Prof. Dr. Mahmud Syaltout di dalam bukunya “al-Qur’an Sumber Hukum Islam yang Pertama ” menerangkan bahwa “tujuan al- Qur’an diturunkan untuk dua fungsi yang amat penting, yaitu: 9 1 Supaya Menjadi Mukjizat Al- Qur’an diturunkan supaya menjadi mukjizat, yang merupakan bukti atas kebenaran rasul dalam mengembangkan risalah dan menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Tuhan. Untuk itu, Allah menurunkan al- Qur’an yang susunan, arti, hukum- 7 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- quran Dan…, hal 638 8 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- quran Dan…, hal 89 9 Miftah Faridlk, Dkk., Al- Qur’an Sumber Hukum Islam yang Pertama, Bandung: Penerbit Pustaka, 1989 h. 19-21 11 hukum dan pengetahuan yang dibawakannya mengandung unsur- unsur mukjizat. Dalam hal itu Allah SWT berfirman: .                      Artinya: Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami Muhammad, buatlah[31] satu surat saja yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benarQ.s al-Baqarah:23 10 Dan firmannya dalam ayat lain:                     Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lainQ.s. al- Isra’:88 11 2 Supaya Menjadi pedoman Hidup Al- Qur’an diturunkan supaya menjadi sumber hidayah dan petunjuk, sumber syari’at dan hokum-hukum, yang wajib diikuti dan dijadikan pegangan oleh sekalian manusia di dalam hidup dan kehidupannya. 10 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan… , h. 23 11 Departemen Agama Republik Indonesia. Al- Qur’an dan…, h.427 12 Firman Allah SWT:                  Artinya: “Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang Telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang orang yang tidak bersalah, Karena membela orang- orang yang khianat”Q.s.an-Nisa: 105 12 Dalam kaitannya dengan Allah SWT, al- Qur’an merupakan wahyunya. Dalam kaitan dengan Rasulallah saw, al- Qur’an merupakan mukjizatnya. Dan dalam kaitan dengan umat manusia, al- Qur’an adalah pedoman hidupnya. b. Tujuan Mempelajari dan Memahami al- Qur’an Dalam melaksanakan sesuatu, tentunya seseorang memiliki tujuan. Begitu juga dalam mempelajari dan memahami al- Qur’an, H. Ali Mustafa Ya”kub mengemukakan ada dua tujuan dalam mempelajari al- Qur’an yaitu: 1 Bagi orang beriman yang mendapat petunjuk, al- Qur’an dipelajari untuk memudahkannya dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dalam setiap detik kehidupannya di dunia ini. 2 Bagi orang yang tidak beriman kepada Allah, maka bisa jadi dia membaca al- Qur’an akan tetapi sudah pasti dia tidak akan mendapatkan petunjuk apapun. 13 Sedangkan memahami al- Qur’an bertujuan agar pembaca al- Qur’an memahami maksud al-Qur’an dan menagkap makna 12 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan…, h.139 13 Isyraq, “Tujuan Manusia Memahami Al-Qur;an”, dari www.google.com , 30 April 2008 13 yang terkandung didalamnya. Sesuai dengan pengertian pemahaman menurut Sardiman dalam bukunya Motivasi Belajar Mengajar yaitu, Pemahaman diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran yang memahami maksudnya dan menangkap maknanya. 14 Selain itu tujuan mempelajari dan memahami al- Qur’an adalah untuk dapat dipraktekkan dalam kehidupan sebelum menjelang kematian, dan juga agar dapat melaksanakan kandungan al- Qur’an.Sesuai dengan al-Qur’an dan Hadits nabi. 15 Sejalan dengan Q.s As-Shaff : 2-3 dan Al-Ahzab : 2-3 sebagai berikut:                    Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.Q.sAsh-Shaff: 2-3 16                       Artinya: Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.Q.sal-Ahzab: 2-3 17 14 Sadirman, Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press, h. 42 15 Edho, Pemahaman al- Quir’an,dari www.google.com , 2008 16 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan…h.928 17 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan…h.666 14 c. Cara-cara Memahami al- Qur’an Dalam memahami al- Qur’an, tentunya seseorang harus memiliki langkah-langkah, kiat-kiat ataupun cara-cara agar al- Qur’an dapat difahami secara baik. Menurut Muhammad Ibnu Jamil Zainu, memahami ayat al- Qur’an dapat dilakukan dengan cara : 18 1 Memahami ayat dengan ayat. Menafsirkan satu ayat al- Qu’ran dengan ayat al-Q ur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Karena ada sebagian ayat al- Qur’an yang menafsirkan baca, menerangkan makna ayat-ayat lain. 2 Memahami ayat al- Qur’an dengan hadits shahih. Menafsirkan ayat al- Qur’an dengan hadits shahih sangatlah penting. Allah menurunkan al- Qur’an kepada nabi Muhammad Saw., tidak lain supaya diterangkan maksudnya kepada semua manusia, sesuai dengan firmannya dalam Q.s an-Nahl : 44 sebagai berikut :             Artinya:. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan Q.s.An-Nahl:44 19 3 Memahami ayat dengan pemahaman sahabat merujuk kepada penafsiran parasahabat terhadap ayat-ayat al- Qur’an sangatlah penting sekali untuk mengetahui maksud suatu ayat. Karena di 18 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, h.2-3 19 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan…h.408 15 samping senantiasa menyertai rasulullah, mereka juga belajar langsung dari beliau. 4 harus mengetahui gramatika bahasa arab tidak di ragukan lagi, untuk bias memahami ayat-ayat al- Qur’an megetahui gramatika bahasa arab sangatlah penting karena al- Qur’an di turunkan dalam bahasa arab sesuai dengan Q.s Yusuf ; 2 sebagai berikut        Artinya: Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Q.S.Yusuf: 2 20 5 memahami nash al- Qur’an dengan asbabun nuzul. Mengetahui asbabun nuzul [peristiwa yang melatari turunya ayat ]sangatlah membantu sekali dalam memehami al- Qur’an degan benar. 21 Menurut Dr. Shaleh Abdul Fattah Al- Kholidy,memahami Al- Qur’an hukumnya adalah wajib berdasarkan Q.s 47; 24, sebagai berikut;         Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?Q.S. Muhammad : 24 22 Menurut Dr. Shaleh Abdul Fattah Al-Kholidy , ada beberapa tahapan agar seseorang mampu untuk memehami dan mampu berintereksi dengan Al- Qur’an, diantaranya yaitu ; 20 Departemen Agama republic Indonesia, Al- Qur’an dan…, h. 348 21 Muhamad Ibnu Jamil Zainu, Kaifa Nafharuul Al-Quran, Pemahaman Al- Qur’an; Bandung;Gema Risalah Press Bandung]cet.1 22 Departemen Agama republic Indonesia, Al- Qur’an dan…, h.833 16 1 Memperhatikan adab tilawah, membaca Al- Qur’an dengan khusyu dan penuh penghayatan. 2 Memperdalam satu ayat untuk mendapatkan arti yang terkandung dalam ayat tersebut,dengan cara di baca dengan penuh perasaan dan penghayatan. 3 Mempelajari secara rinci, susunan kata,konteks kalimat, arti yang terkandung dan sebab turunnya 4 Memahami korelasi ayat dengan kondisi sekarang. 23

2. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan antara hafalan al-qur'an dengan prestasi belajara al-qur'an hadits siswa MTS Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang

12 74 104

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Strategi Guru Al-Qur’an Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta

1 7 106

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Peranan tadarus al-Qur'an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas xii pada mata pelajaran al-Qur'an hadits di Madrasah aliyah Miftahul Umam Pondok Labu jakarta Selatan

12 67 97

Hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur'an hadits: studi kasus di Mts Miftahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan

0 14 85

Pengaruh puasa terhadap kesehatan mental siswa di MTs al-khairiyah kedoya selatan Jakarta Barat

2 29 85

Pengaruh Reward dan Punishment terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran di SD Islam Al-Fajar Villa Nusa Indah Bekasi

1 7 0

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan 1. Sejarah MTs Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan - Peran Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi Akidah Akhlak di MTS Al-

0 0 41