Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abad ke 21 atau yang sering disebut era globalisasi telah berada di hadapan kita yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menghadapi abad ke 21 dan era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memegang nilai- nilai Qur’ani. Namun untuk mewujudkan generasi Qur’ani yang di maksud bukan pekerjaan yang mudah. Generasi qur’ani harus diusahakan secara teratur dan berkelanjutan baik melalui pendidikan informal seperti dalam keluarga, pendidikan formal dan melalui pendidikan non formal masyarakat. Generasi Qur’ani tidak lahir dengan sendirinya tapi di mulai dari pembiasaan dan pendidikan dalam keluarga, misalnya menanamkan pendidikan agama yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Sementara melalui lembaga pendidikan formal dapat dilakukan dengan cara menanamkan nilai- nilai Qur’ani kepada anak didik sehingga tercermin dari pola fikir, tingkah laku, dan kepribadian dalam bermasyarakat. 1 Al- Qur’an sesungguhnya untuk kehidupan yang setiap saat harus kita buka dan baca untuk mendapatkan arti dan makna tentang kehidupan, karena 1 Said Agil Husin Al-Munawar, Al- Qur’an Membangun Tradisi Keshalehan HakikiAbd. Halim Ed., Jakarta: Ciputat pers, 2002 cet-1, h. 319-323 2 al- Qur’an merupakan “hudan linnas” , kamus petunjuk kehidupan manusia sesuai dengan Q.S Al-Baqarah: 185            “Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil” 2 Al- Qur’an adalah sumber kebenaran yang mutlak yang tidak ada keraguan padanya dan menjadi pedoman untuk seluruh manusia. Al- Qur’an adalah kitab tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan yang mampu memberi petunjuk kepada kita untuk mengembangkan diri dalam rangka mengenal hakikat ciptaan Allah SWT. 3 Al- Qur’an bukan sekedar petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya hablum minAllah wa hablum min an-nas, bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. 4 Jika al- Qur’an di baca dan di kaji secara seksama, al-Qur’an tidak saja menembus dinding kognisi semata tetapi juga menembus dinding intelektual dan hati. Mukjizat al- Qur’an juga tidak hanya terkandung dalam kebenaran isi material wahyu Tuhan, tetapi terurai dalam rangkaian senandung indah yang dihasilkannya. 5 Disamping itu, Anak sebagai penerus bangsa yang rawan terhadap pengaruh negatif masyarakat perlu dibekali dengan ketahanan iman yang dapat menghindarkannya dari pengaruh negatif. Untuk itu sangat diperlukan lembaga pendidikan keagamaan, baik dalam jenjang SLTP, SMU, ataupun pendidikan tinggi. 2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahannya Juz I – Juz 30 Semarang:LPT.Kumudasmoro Grafindo,1994h.45 4 Said Agil Husin Al-Munawar, Al- Qur’an Membangun….. .h. 3 5 Saifullah, Mencerdaskan Anak Mengoptimalkan Kecerdasan Intelektual, Emosi dan spiritual anak. Jombang: Lintas Media, 2004, h. 146 3 Lembaga pendidikan pada dasarnya telah menjalankan fungsinya dalam menyiapkan generasi muda Qur’ani untuk menghadapi perkembangan sosial yang semakin tidak menentu. Adalah kewajiban kita semua baik pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kinerja lembaga pendidikan agama untuk mengembangkan nilai- nilai Qur’ani sehingga cita-cita masyarakat yang Islami “Baldatun tayibah wa rabbul ghafur” semua ini dapat diraih dengan kebersamaan dan menejemen Qur’ani pula. 6 Atas dasar itu, dimasukanlah materi khusus tentang al- Qur’an Hadits pada program pengajaran di lembaga pendidikan formal yang memiliki ciri khas agama Islam. Bidang studi ini dinamakan al- Qur’an Hadits. Bahkan bidang studi tersebut merupakan mata pelajaran pokok pada lembaga pendidikan yang bercirikan agama Islam yaitu di madrasah. Bidang studi al- Qur’an Hadits pada kelas VII Madrasah Tsanawiyah berisikan materi tentang cara-cara membaca al- Qur’an secara tartil, seperti mahkarijul huruf, alif lam syamsiah dan alif lam qomariyah, hukum membaca nun mati dan tanwin idgham, izhar, iqlab, ikhfa, waqaf, qalqalah. Mad, dan juga mengenai pemahaman terhadap al- Qur’an serta Hadits sesuai dengan tema al- Qur’an juga Hadits yang dipelajari. 7 Dengan demikian sudah tentu siswa mengetahui cara-cara membaca al- Qur’an Tajwid dan memahami isi kandungan dengan baik pula. Paham terhadap al- Qur’an adalah kunci yang dengannya dapat terbuka lebar-lebar pintu rahmat Allah sebab memahami al- Qur’an berarti memahami kerahmanan-Nya kepada manusia, yang antara lain berwujud dalam aturan- aturan sebagai pedoman bagi kedamaian dan kebahagiaan dan keselamtan hidup dan kehidupannya dari dunia dan akhirat. 6 Said Agil Husin Al-Munawar, Al- Qur’an Membangun….. .h. 324 7 Chatibul Umam, Dkk., Qur’an Hadits Untuk Madrasah Tsanawiyah, Kudus: menara Kudus, 2005, h. Vii-Viii 4 Dengan pemahaman yang benar terhadap al- Qur’an maka terbukalah pintu kesempatan yang dapat menghantarkan kepada rahmatnya yakni hidup yang penuh berkah dan ridha-Nya. 8 Setelah siswa mempelajari bidang studi al- Qur’an hadits, siswa akan mendapatkan ilmu tentang cara-cara membaca al- Qur’an. Kemudian siswa akan memperoleh prestasi dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, yang dapat dilihat dengan adanya buku rapor. Prestasi yang diperoleh siswa tidak sama, ada yang mendapat prestasi rendah, sedang, dan ada juga yang berprestasi tinggi. Dalam dunia pendidikan, untuk mengukur keberhasilan proses seseorang sering dilakukan dengan proses pengukuran terhadap prestasi yang konkrit, yang dikenal dengan istilah prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian lapangan yang berjudul KORELASI ANTARA PEMAHAMAN TERHADAP AL- QUR’AN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI AL- QUR’AN HADITS DI MTS. AL-KHAIRIYAH KELAS VII MAMPANG JAKARTA SELATAN.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara hafalan al-qur'an dengan prestasi belajara al-qur'an hadits siswa MTS Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang

12 74 104

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Strategi Guru Al-Qur’an Hadits Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta

1 7 106

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Peranan tadarus al-Qur'an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas xii pada mata pelajaran al-Qur'an hadits di Madrasah aliyah Miftahul Umam Pondok Labu jakarta Selatan

12 67 97

Hubungan kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi al-qur'an hadits: studi kasus di Mts Miftahul Umam Pondok Labu Jakarta Selatan

0 14 85

Pengaruh puasa terhadap kesehatan mental siswa di MTs al-khairiyah kedoya selatan Jakarta Barat

2 29 85

Pengaruh Reward dan Punishment terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran di SD Islam Al-Fajar Villa Nusa Indah Bekasi

1 7 0

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan 1. Sejarah MTs Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan - Peran Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Bidang Studi Akidah Akhlak di MTS Al-

0 0 41