responden dengan frekuensi 1-3x sehari adalah susu dan tehkopi masing-masing sebesar 15,5 dan 39,6.
Makanan pelengkapselingan yang paling sering dikonsumsi responden adalah rotikue sebesar 33,0 dengan frekuensi 1-3x sehari. Sementara keripikkerupuk, dan
gorengan masing-masing sebesar 38,4 dan 35,2 dikonsumsi responden dengan frekuensi 4-5x seminggu, sedangkan bakso dan coklat masing-masing sebesar 26,6
dan 37,3 dikonsumsi responden dengan frekuensi 1-3x seminggu. Makanan pelengkapselingan yang paling jarang dikonsumsi adalah pecal.
4.5. Konsumsi Energi dan Protein Responden
Gambaran konsumsi energi responden dapat dilihat pada tabel 4.6. di bawah ini:
Tabel 4.6. Distribusi Konsumsi Energi Responden No
Konsumsi Energi n
1. Baik
1 1,1
2. Sedang
29 31,9
3. Kurang
21 23,1
4. Defisit
40 43,9
Jumlah 91
100,0
Berdasarkan hasil penelitian dari 91 responden, ternyata masih terdapat 40 orang 43,9 responden konsumsi energinya defisit.
Gambaran konsumsi protein responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7. Distribusi Konsumsi Protein Responden No
Konsumsi Protein n
1. Baik
19 20,9
2. Sedang
47 51,6
3. Kurang
17 18,7
4. Defisit
8 8,8
Jumlah 91
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.7. dapat dilihat bahwa 47 orang 51,6 responden konsumsi proteinnya tergolong sedang, namun 8 orang 8,8 responden masih tergolong
defisit. Distribusi responden berdasarkan konsumsi energi rata-rata berdasarkan
kelompok umur dapat dilihat pada tabel 4.8. di bawah ini:
Tabel 4.8. Distribusi Konsumsi Energi Rata-rata Responden Berdasarkan Kelompok Umur Pada Mahasiswa PTKI Medan Tahun 2010
Kelompok Umur Konsumsi
Energi Rata-rata
AKG Kkal
AKG Kategori
Jumlah Laki-laki
19 1831,1
2600 70,4
Kurang 4
19-24 1672,3
2550 65,6
Defisit 47
Perempuan
19 1709,3
2200 77,7
Kurang 12
19-24 1617,3
1900 85,1
Sedang 28
Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa konsumsi energi rata-rata responden laki-laki kelompok umur 19 tahun masih berada pada kategori kurang
yaitu 70,4 dari AKG dan kelompok umur 19-24 tahun juga masih berada pada kategori defisit yaitu 65,6 dari AKG yang dianjurkan. Sama halnya dengan
konsumsi energi rata-rata responden perempuan kelompok umur 19 tahun yang masih berada pada kategori kurang yaitu 77,7 dari AKG dan kelompok umur 19-24
tahun sudah cukup baik yaitu berada pada kategori sedang 85,1 dari AKG yang dianjurkan.
Distribusi responden berdasarkan konsumsi protein rata-rata menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 4.9. Dari tabel 4.9. dapat diketahui bahwa
konsumsi protein rata-rata responden laki-laki kelompok umur 19 tahun sudah
Universitas Sumatera Utara
cukup baik yaitu berada pada kategori sedang 84,2 dari AKG dan kelompok umur 19-24 tahun juga berada pada kategori sedang yaitu 80,2 dari AKG yang
dianjurkan. Sedangkan konsumsi protein rata-rata responden perempuan kelompok umur 19 tahun sudah berada pada kategori baik yaitu 100,2 dari AKG dan
kelompok umur 19-24 tahun masih berada pada kategori sedang yaitu 97,2 dari AKG yang dianjurkan.
Tabel 4.9. Distribusi Konsumsi Protein Rata-rata Responden Berdasarkan Kelompok Umur Pada Mahasiswa PTKI Medan Tahun 2010
Kelompok Umur Konsumsi
Protein Rata-rata
AKG Kkal
AKG Kategori
Jumlah Laki-laki
19 55,2
65 84,2
Sedang 4
19-24 48,55
60 80,2
Sedang 47
Perempuan
19 50,1
50 100,2
Baik 12
19-24 48,6
50 97,2
Sedang 28
4.6. Status Gizi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT