Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut : Berat Badan Kg
IMT = Tinggi Badan m x Tinggi Badan m
Tabel 2.1. Status Gizi Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh IMT Kategori
IMT
Kurus Kekuranga berat badan tingkat berat
17,0 Kekuranga berat badan tingkat ringan
17,0 – 18,4 Normal
18,5 – 25,0 Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat 27,0
Sumber: Depkes, 1994
2.6. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi AKG yang dianjurkan adalah banyaknya masing- masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mancakup hampir semua
orang sehat untuk mencegah defisiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan.
Angka kecukupan gizi energi dan protein rata-rata yang dianjurkan untuk dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2. Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan Per Orang Per Hari
Kelompok Umur
Berat Badan Kg
Tinggi Badan cm
Energi Kkal
Protein g
Pria 16-18
19-29 55
56 160
165 2600
2550 65
60 Wanita
16-18 19-29
50 52
154 156
2200 1900
50 50
Sumber: Irianto, 2007
Universitas Sumatera Utara
2.7. Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Dari kerangka konsep di atas menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pengetahuan gizi sangat berperan dalam menunjang pola makan seseorang yang
dilihat dari jenis makanan, frekuensi makan dan jumlah konsumsi makanan energi dan protein sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi status gizinya.
Pola makan : -
Jenis makanan -
Frekuensi makan -
Jumlah konsumsi energi dan protein
Status Gizi Pengetahuan
Gizi
Universitas Sumatera Utara
BAB III MATODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross sectional sekat silang yaitu untuk mengetahui gambaran
pengetahuan gizi, pola makan dan status gizi mahasiswa Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI Medan.
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI Medan yang terletak di Jalan Medan Tenggara Menteng VII Medan. Alasan pemilihan
lokasi penelitian adalah berdasarkan hasil survei pendahuluan diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa PTKI mempunyai kebiasaan makan dua kali sehari tidak
sarapan pagi karena terlambat bangun atau tidak selera makan dan konsumsi makanan fastfood yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh karena terbatasnya uang saku
dan padatnya aktivitas mahasiswa di kampus di ruang laboratorium hingga sampai 5 jam, ruang kuliah, diskusi kelompok, dan kegiatan di senat mahasiswa.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan November 2009 sampai Maret 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI yang masih aktif yang berjumlah 992 orang.
Universitas Sumatera Utara