Pengukuran Waktu Kerja Secara Langsung Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti Stop Wotch Time Study

Waktu Normal WN = WT x RF Waktu Standar WS = WN x 1+All Dimana: WN = Waktu Normal Normal Time WT = Waktu Terpilih Selected Time RF = Faktor Prestasi Kerja Rating Factor dalam All = Allowance dalam

3.2.1. Pengukuran Waktu Kerja Secara Langsung

Teknik pengukuran secara langsung adalah teknik pengukuran waktu yang dilakukan langsung pada pekerjaan yang akan diukur standarnya. Contoh teknik pengukuran secara langsung adalah Direct Time Study dan Work Sampling. Direct Time Study adalah teknik pengukuran waktu yang merupakan pengukuran secara fisik terhadap waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan stopwatch jam henti. Dimana pengamat berada di tempat berlangsungnya pekerjaan selama selang waktu tertentu.

3.2.2. Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti Stop Wotch Time Study

Aktifitas pengukuran kerja dengan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufakturing yang memiliki karakteristik kerja yang berulang-ulang, terspesifikasi jelas dan menghasilkan output yang relative sama. Meskipun demikian aktifitas ini dapat pula diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan non manufakturing seperti yang biasa dijumpai dalam aktivitas kantor, gudang dan jasa lainnya asalkan memenuhi kriteria, pekerjaan tersebut harus homogen, output Universitas Sumatera Utara harus dapat dihitung secara nyata, pekrjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya sehingga memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya. Beberapa langkah umum tahap dalam menentukan waktu standar dengan stopwatch time study adalah 1. Menelaah dan mencatat informasi mengenai operasi dan operator dari objek yang akan diamati. Penelaahan dan pencatatan informasi diperlukan untuk mendapatkan keseragaman dari metode kerja, peralatan, kualitas dan kondisi temapat kerja sebelum melakukan pengukuran kerja, sehingga segala bentuk yang tidak efisien apat dipilih dan dihilangkan. Hal ini berguna menyusun data standar dikemudian hari. Penelaahan faktor-faktor diatas memerlukan ketelitian karena studi waktu yang dilakukan haruslah lengkap dan bernilai. 2. Memecahkan operasi menjadi elemen-elemen kerja dan mencatat keterangan-keterangan yang lengkap mengenai metode yang digunakan. a. Memberikan kemungkinan untuk membandingkan elemen-elemen yang sama dalam pekerjaan-pekerjaan yang berbeda. b. Memberikan kemungkinan untuk memberikan ranting secara terpisah pada fase-fase pekerjaan yang berbeda bila diinginkan. c. Memberikan kemungkinan lebih lanjut menuju data standar. d. Elemen-elemen dari studi waktu dapat digunakan untuk memilih operator-operator baru. Universitas Sumatera Utara e. Dengan diketahui waktu standar elemen-elemen, maka dapat dihitung waktu standar total suatu operasi. f. Untuk mengetahui adanya variasi dalam metode kerja, tidak dapat dengan mudah ditentukan dengan suatu pengamatan secara keseluruhan. g. Untuk mengetahui adanya penyimpangan waktu kerja yan terjadi pada suatu elemen, misalnya waktu yang terlampau sempit yang diperhitungkan untuk suatu elemen kerja. 3. Mengamati dan mencatat langsung waktu yang dibutuhkan pekerja untuk melaksanakan pekerjaanya. Untuk mengukur waktu dengan stopwatch ada tiga cara metode pelaksanaannya yaitu : 1. Metode Berulang Stop-back Method Pengukuran waktu secara berulang, stopwatch dijalankan, pada setiap akhir elemen kerja stopwatch dibaca, pada saat itu pula jarumnya dikembalikan ke nol, dijalankan kembali untuk yang berikutnya. 2. Methode Kontinu Continues Methode Pengukuran waktu secara kontinu, stopwatch dijalankan pada permulaan pengamatan sampai elemen kerja yang terakhir selesai, sehingga dapat dibaca dan dicatat waktu kumulatif pada setiap akhir dari masing-masing elemen kerja. Kemudian ditentukan dengan mengurangkan waktu kerja yang tercatat pada elemen berikutnya. Universitas Sumatera Utara 3. Metode akumulatif accumulatif Methode Pengukuran secara akumulatif memungkinkan cara pembacaan waktu dari masing-masing elemen dengan dua buah stopwatch yang pertama dijalankan maka stopwatch kedua otomatis berhenti dan sebaliknya.

3.2.3. Pengukuran Waktu Kerja secara Tidak Langsung

Dokumen yang terkait

Penentuan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Berdasarkan Kriteria Cost Benefit Ratio Pada PT. HIGH STEELINDO ERANUSA

1 34 155

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

ANALISIS PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA Analisis Penentuan Jumlah Tenaga KErja Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nojorono Kudus.

0 0 13

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 7

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 4

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 1 4

View of PENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU

0 0 9