Perhitungan waktu standar Pengolahan Data

Gambar 5.1. Peta Kontrol Keseragaman Data Dengan peta kontrol diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang Out of Control, sehingga data telah seragam 4. Uji kecukupan data N’ = N’ = 0,11 Karena Jumlah data N yang dikumpulkan adalah 12, dengan N’ adalah 0,11; maka N’ N jumlah pengamatan sudah mencukupi.

5.2.3. Perhitungan waktu standar

Perhitungan waktu standar operator finishing adalah sebagai berikut : a. Waktu rata-rata WT = 353,67 menit 342 344 346 348 350 352 354 356 358 360 362 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 pekerja GS BKA BKB Universitas Sumatera Utara b. Rating faktor yang diberikan berdasarkan lampiran 1: • Keterampilan : good : 0,06 • Usaha : average : 0,00 • Kondisi : average : 0,00 • Konsistensi : average 0,06 : 0,00 Total rating faktor : 1+ 0,06= 1,06 c. Waktu Normal WN , dengan rumus : WN = Waktu Siklus x RF 1. Untuk elemen pekerjaan penggerindaan luar : = 57,35 x 1,06 = 60,8 2. Untuk elemen pekerjaan penggerindaan dalam : = 57,25 x 1,06 = 60,7 3. Untuk elemen pekerjaan pengisian benang : = 41,75 x 1,06 = 44,2 4. Untuk elemen pekerjaan pendempulan : = 42,05 x 1,06 = 44,6 5. Untuk elemen pekerjaan pemasangan pegangan : = 41,22 x 1,06 = 43,7 6. Untuk elemen pekerjaan pengamplasan : = 41,83 x 1,06 = 44,3 7. Untuk elemen pekerjaan pembersihan abu menggunakan kompresor: Universitas Sumatera Utara = 26,10 x 1,06 = 27,7 8. Untuk elemen pekerjaan pengecatan : =46,65 x 1,06 = 49,4 d. Kelonggaran yang diberikan dengan padoman lampiran 2: • Kebutuhan pribadi : 2 • Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique : Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja pembubutan luar : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1 3. Gerakan kerja membawa beban : 2 4. Kelelahan mata pandangan yang terus menerus fokus yang berubah-ubah : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 24 : 4 Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja pembubutan dalam : Universitas Sumatera Utara 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 4 3. Gerakan kerja membawa beban : 2 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 27 : 4 Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja Pengisian Benang : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1,5 3. Gerakan kerja bebas dari palu : 0 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 22,5 : 4 Universitas Sumatera Utara Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja Pendempulan : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1,5 3. Gerakan kerja bebas dari palu : 0 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 22,5 : 4 Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja Pemasangan Pegangan : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 10 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1,5 3. Gerakan kerja membawa beban : 3 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 Universitas Sumatera Utara 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 29,5 : 4 Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja Pengamplasan : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1 3. Gerakan kerja bebas dari palu : 0 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 22 : 4 Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja Pembersihan abu menggunakan kompresor : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1 3. Gerakan kerja bebas dari palu : 0 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 4 Universitas Sumatera Utara 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 20 : 4 Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique pada elemen kerja Pengecatan : 1. Tenaga yang dikeluarkan ringan : 6 2. Sikap kerja berdiri diatas dua kaki : 1 3. Gerakan kerja membawa bebab disatu tangan : 4 4. Kelelahan mata pandangan yang hampir terus menerus : 6 5. Keadaan temperatur tempat kerja normal : 2 6. Keadaan atmosfer adanya debu tidak beracun tapi banyak : 3 7. Keadaan lingkungan yang baik bising Total : 26 : 4 e. Waktu Standar WS 1. Untuk elemen pekerjaan penggerindaan luar : Universitas Sumatera Utara 2. Untuk elemen pekerjaan penggerindaan dalam : 3. Untuk elemen pekerjaan pengisian benang : 4. Untuk elemen pekerjaan pendempulan : 5. Untuk elemen pekerjaan pemasangan pegangan : 6. Untuk elemen pekerjaan pengamplasan : 7. Untuk elemen pekerjaan pembersihan abu menggunakan kompresor: 8. Untuk elemen pekerjaan pengecatan : Sehingga didapat waktu standar dari tenaga kerja di bagian finishing secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5.9. Universitas Sumatera Utara

5.9. Rekapitulasi Perhitungan Waktu Standar

Dokumen yang terkait

Penentuan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Berdasarkan Kriteria Cost Benefit Ratio Pada PT. HIGH STEELINDO ERANUSA

1 34 155

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

ANALISIS PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA Analisis Penentuan Jumlah Tenaga KErja Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nojorono Kudus.

0 0 13

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 7

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 4

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 1 4

View of PENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU

0 0 9