Tabel 3.2. Penyesuaian Menurut ..... Lanjutan
Faktor Kelas
Lambang Penyesuaian
Usaha Kondisi Kerja
Konsistensi Exellent
Good Average
Fair Poor
Ideal Exellenty
Good Average
Fair Poor
Perfect Exellent
Good Average
Fair Poor
A2 B1
B2 C1
C2 D
E1 E2
F1 F2
A B
C D
E F
A B
C D
E F
+0,12 +0,10
+0,08 +0,05
+0,02 0,00
-0,04 -0,08
-0,12 -0,17
+0,06 +0,04
+0,02 0,00
-0,03 -0,07
+0,04 +0,03
+0,01 0,00
-0,02 -0,04
3.3.2. Kelonggaran
Didalam praktek banyak terjadi penentuan waktu baku dilakukan hanya dengan menjalankan beberapa kali pengukuran dan menghitung rata-ratanya.
Selain data yang seragam, jumlah pengukuran yang cukup dan penyesuaian satu hal lain yang kerap kali terlupakan adalah penambahan kelonggaran atas waktu
normal yang telah didapat.
Universitas Sumatera Utara
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu kebutuhan: pribadi menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat
dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja, dan yang selama pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat ataupun
dihitung. Karena sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran perlu ditambahkan.
3.3.3. Kelonggaran untuk Kebutuhan Pribadi
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah, hal-hal seperti minum sekadarnya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil, bercakap-
cakap dengan teman sekerja sekedar untuk menghilangkan ketergantungan ataupun kejemuan dalam bekerja. Berdasarkan penelitian ternyata besarnya
kelonggaran ini bagi pekerja pria berbeda dari pekerja wanita: misalnya untuk pekerja-pekerja ringan pada kondisi-kondisi kerja normal pria memerlukan 2-2,5
dan wanita 5 persentase ini adalah dari normal.
3.3.4. Kelonggaran untuk Menghilangkan Rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kwalitas. Karenanya salah satu cara untuk menentukan besarnya
kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi menurun. Tetapi masalahnya
adalah kesulitan kedalam menetukan pada saat-saat mana menurunnya hasil
Universitas Sumatera Utara
produksi disebabkan oleh timbulnya rasa fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkannya.
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk menghilangkan performance normalnya, maka usaha yang dikeluarkan pekerja
lebih besar dari normal dan ini akan menambah rasa fatique. Bila hal ini berlangsung terus pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika anggota badan
yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerakan kerja sama sekali walaupun sangat dikehendaki. Hal demikian jarang terjadi karena berdasarkan
pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan kerjanya sedemikian rupa, sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja ditujukan untuk menghilangkan rasa
fatique ini.
3.3.5. Kelonggaran untuk Hambatan-hambatan Tak Terhindarkan