Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran Sosial dan Lingkungan

PT. High Steelindo Eranusa terus mengalami perkembangan baik dari segi kualitas produk dan juga memperbesar wilayah pemasaran hingga ketingkat nasional dengan terus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak konsumen yang bergerak dibidang perindustrian kelapa sawit.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. High Steelindo Eranusa memiliki produk utama yaitu Lori dan Press Cylinder. Disamping itu perusahaan juga menerima perbaikan dan pemasangan instalasi pabrik kelapa sawit. Dalam memproduksi produknya PT. High Steelindo Eranusa menggunakan sistem produksi berdasarkan pesanan make to order, sehingga barang yang dihasilkan tidak tetap jenisnya. Meskipun produk yang dihasilkan banyak jenisnya pada saat ini perusahaan lebih memfokuskan pekerjaannya pada pembuatan press cylinder dan lori untuk pabrik kelapa sawit. Pada dasarnya press cylinder adalah peralatan dalam pabrik kelapa sawit yang paling singkat umur pemakaiannya. Oleh karena itu PT. High Steelindo Eranusa memfokuskan dalam penyediaan press cylinder.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. High Steelindo Eranusa terletak di jln. Rebung No.18 Kisaran – Asahan. Seluruh kegiatan administrasi maupun pabrikasi terpusat pada lokasi ini. Kegiatannya dimulai dari penerimaan order dari konsumen, pembuatan, Universitas Sumatera Utara pengiriman produk, hingga pemesanan bahan baku serta kegiatan administrasi lainnya. Ada beberapa produk yang berukuran besar yang dihasilkan oleh PT. High Steelindo Eranusa. Produk ini tidak dapat dirakit di perusahaan sehingga harus mengirimkan karyawannya ke lokasi untuk pemasangan. Perusahaan bertanggung jawab penuh sampai produk tersebut dapat digunakan dan dioperasikan dengan optimal. Letak geografis perusahaan ini dibatasi oleh : • Sebelah timur : Perumahan PT. High Steelindo Eranusa • Sebelah barat : Rumah penduduk setempat • Sebelah utara : Rumah penduduk setempat • Sebelah selatan : Rumah penduduk setempat

2.4. Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki bagian yang berbeda-beda, untuk dapat tetap melakukan pengawasan agar semua pekerjaan memiliki satu tujuan, maka dibentuk suatu organisasi yang mempersatukan sumber daya dengan cara yang teratur. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan terjadi suatu kordinasi yang baik sehingga setiap orang mengetahui batas kewajibannya, wewenang, serta tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya dan dapat melaksanakan aktivitas untuk mendukung tercapainya sasaran perusahaan.Struktur organisasi membantu dalam hal kelancaran dalam proses produksi. Universitas Sumatera Utara Manajemen yang digunakan oleh PT. High Steelindo Eranusa adalah struktur organisasi campuran yaitu lini garis lurus dan fungsional. Dalam menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana sehingga melakukan pengambilan keputusan lebih mudah dicapai. Angota – anggota yang merupakan staf ahli dalam bidangnya dapat memberi nasehat dalam mengerjakan perancangan dengan teliti, koordinasi dapat dengan mudah dikerjakan. Gambar dari struktur organisasi PT. High Steelindo Eranusa dapat dilihat pada Gambar 2.1. Struktur organisasi yang berbentuk hubungan campuran antara garis dan fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Dalam hubungan garis dan staf, bawahan hanya mengenal seorang atasan. Bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta haknya dari atasan tersebut. Bentuk staf dapat dilihat antara Pemegang saham, Komisaris, Direktur. 2. Bentuk hubungan fungsional dijumpai antara Accounting, Administrasi, yang berhubungan langsung dengan bagian Tata Usaha. Demikian juga halnya dengan Perbengkelan yang berhubungan langsung dengan bagian mekanik. Untuk bagian konstruksi dan juga produksi memiliki hubungan yang fungsional terhadap bagian teknik. Setiap tingkatan yang ada pada struktur organisasi dapat saling berhubungan langsung sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pemegang saham Komisaris Direktur Tata uasaha Accounting Administrasi Teknik Konstruksi Produksi Mekanik Perbengkelan Security Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. High Steelindo Eranusa Universitas Sumatera Utara Organisasi perusahaan merupakan wadah perusahaan yang mendayagunakan sumber-sumbernya. Wadah ini menetapkan kegiatan yang perlu dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam menjalankan suatu organisasi tersebut, dimana masing-masing personil diberi tugas dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap jabatan diberi gambaran dan batasan tugas serta tanggung jawab pada masing-masing struktur organisasi. Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam struktur organisasi di PT. High Steelindo Eranusa adalah sebagai berikut: 1. Pemegang Saham a. Penanam modal dalam perusahaan b. Memutuskan kebijakan didalam perusahaan c. Penyediaan dana terhadap keperluan perusahaan 2. Komisaris a. Pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang mengawasi mekanisme jalannya manajemen dalam perusahaan b. Memilih dan menentukan serta mengangkat direktur c. Menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan d. Melakukan pengawasan dan evaluasi berdasarkan laporan direktur yang diterima. Universitas Sumatera Utara 3. Direktur a. Mengelola perusahaan secara keseluruhan b. Mengkoordinir serta mengontrol keahlian teknis, usulan proyek, penjualan, dan pembelanjaan. c. Surat-surat ekstern dan intern d. Pesanan-pesanan pembelian dan pekerjaan e. Faktur-faktur penjualan f. Penerimaan dan pengeluaran uang g. Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang diketahui oleh Pemerintah R.I. 4. Tata Usaha a. Membuat anggaran perusahaan yang berhubungan dengan transaksi pembelian dan segala sesuatu yang dibutuhkan pabrik. b. Mengeluarkan uang perusahaan dengan izin direktur. c. Bertanggung jawab kepada direktur secara langsung 5. Accounting a. Melaksanakan aktifitas akuntansi sehari-hari b. Menyusun laporan akuntansi guna diberikan kepada tata usaha c. Melaksanakan pembayaran hutang perusahaan d. Mengeluarkan uang perusahaan dengan izin tata usaha e. Bertanggung jawab kepada direktur secara tata usaha Universitas Sumatera Utara 6. Administrasi a. Membuat laporan harian b. Membuat catatan administrasi c. Melaksanakan administrasi kepegawaian seperti izin cuti, pelengkapan kerja, dan surat kepegawaian. d. Bertanggung jawab dengan segala kegiatan administrasi diperusahaan. 7. Security a. Melakukan pemeriksaan terhadap pekerja saat memasuki dan keluar dari wilayah perusahaan b. Menjaga keamanan perusahaan dari hal-hal yang mengganggu c. Mengambil tindakan untuk keamanan perusahaan d. Bertanggung jawab dengan segala kegiatan keamanan diperusahaan. 8. Mekanik a. Membuat rencana penggunaan mesin-mesin atau instalasi alat produksi untuk kelancaran produksi. b. Mengawasi segala kegiatan operasional pada mesin-mesin yang ada di lantai produksi c. Bertanggung jawab dengan segala maintenance mesin-mesin yang digunakan selama proses produksi. Universitas Sumatera Utara 9. Perbengkelan a. Melakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap mesin-mesin b. Mengawasi segala kegiatan pemeliharaan pada mesin-mesin c. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan mesin-mesin pada mekanik. 10. Teknik a. Mengawasi jalan kerja kontruksi dan produksi b. Memberikan persetujuan dan surat-surat yang sehubungan dengan konstruksi dan produksi c. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan konstruksi dan produksi diperusahaan. 11. Konstruksi a. Melaksanakan inventaris fisik dan mengevaluasi pelaksanaan kerja dan menganalisis produk yang telah selasi diproduksi. b. Memberikan hasil pekerjaan yang telah diselessaikan oleh bagian konstruksi. c. Membuat keputusan atas tindakan yang akan dibuat pada konstruksi d. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan konstruksi kepada bagian teknik diperusahaan . Universitas Sumatera Utara 12. Produksi a. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan produksi b. Memberikan hasil pekerjaan pada bidang produksi c. Membuat keputusan tindakan yang akan didibuat pada produksi d. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan produksi diperusahaan.

2.4.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT. High Steelindo Eranusa memiliki 70 orang karyawan yang memiliki perbedaan jenis pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 54 orang sedangkan tenaga kerja tidak tetap 16 orang. Jam kerja yang berlaku di PT. High Steelindo Eranua adalah 7 jam kerja sehari dan 6 hari kerja seminggu. Jam kerja ini berlaku baik untuk seluruh tenaga kerja yang ada. Perincian pembagian jam kerja PT. High Steelindo Eranusa adalah sebagai berikut : 1. Senin – Kamis • Pukul 08.00 – 11.30 Kerja Aktif • Pukul 11.30 – 13.30 Istirahat • Pukul 13.30 – 17.00 Kerja Aktif 2. Jum’at – Sabtu • Pukul 08.00 – 11.30 Kerja Aktif • Pukul 11.30 – 14.00 Istirahat Universitas Sumatera Utara • Pukul 14.00 – 16.30 Kerja Aktif Pada keadaan tertentu seperti untuk menyelesaikan pesanan yang banyak maka dilakukan kerja lembur di luar jadwal diatas.

2.4.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya

Pihak manajemen PT. High Steelindo Eranusa selalu melakukan peninjauan berkala terhadap para pekerjanya yang dilakukan setiap awal tahun. Sistem pengupahan, terdiri dari : 1. Upah Gaji bulanan Upah ini diberikan kepada tenaga kerja baik tetap maupun tidak tetap, yang diberikan pada hari pertama setiap bulan sesuai dengan jabatan dan jenis pekerjaannya masing-masing. 2. Upah lembur Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang melebihi jam kerja biasa. Pembayaran upah lembur akan dibayar apabila kerja lembur dilakukan atas izin perusahaan dan dibuktikan dengan catatan kehadiran. Besarnya kenaikan gaji ini didasarkan atas : a. Prestasi Kerja b. Tanggung jawab dan pekerjaannnya c. Sikap pekerja dalam hubungannya dengan atasan atau sesama karyawan. Fasilitas lainnya untuk kesejahteraan pekerja seperti : 1. Tunjangan Universitas Sumatera Utara Pekerja mendapat gaji pokok dan beberapa tunjangan yang pemberiannya situasional, yaitu tunjangan transportasi dan tunjangan hari raya. 2. Pelayanan Kesehatan Perusahaan menyediakan biaya pengobatan dan perawatan untuk para pekerja yang dikirim kerumah sakit. Semua biaya ditanggung oleh perusahaan. 3. Asuransi Perusahaan mengasuransikan seluruh karyawan pada PT. Jamsostek serta mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam membayar pertanggungan tersebut. Jenis pertanggungan yang diasuransikan adalah : a. Jaminan kecelakaan kerja b. Jaminan kematian c. Jaminan hari tua d. Jaminan pemeliharaan kesehatan 4. Tujangan Hari Raya Tunjangan Hari Raya THR diberikan kepada karyawan sebesar 1 bulan gaji.

2.5. Proses Produksi

Sebuah proses adalah suatu teknik yang menggunakan cara atau metode untuk menciptakan atau memberi nilai tambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada. Disamping menghasilkan produk yang berkualitas, proses produksi yang baik juga akan berpengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara peningkatan jumlah produksi dan meningkatnya jumlah produktivitas yang dapat dihasilkan selama proses produksi diperusahaan.

2.5.1. Standard Mutu BahanProduk

Didalam perkembangan industri saat sekarang yang semakin pesat dan teknologi yang semakin canggih menuntut setiap perusahaan untuk bersaing dan mempertahankan mutu dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut jika ingin tetap bertahan. PT. High Steelindo Eranusa selaku perusahaan berusaha untuk tidak mengecewakan konsumen yang memesan produk-produk buatan PT. High Steelindo Eranusa dengan membuat produk sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan pengiriman produk yang tepat waktu. Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan pengawasan terus-menerus selama proses produksi sehingga kecacatan produk dapat ditekan atau dikurangi. 2.5.2. Bahan-bahan yang digunakan 2.5.2.1.Bahan Baku Yang dimaksud dengan Bahan baku adalah semua bahan utama yang digunakan dalam pembuatan suatu produk dan ikut dalam proses produksi. Penggunaan bahan baku memiliki persentase terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengertian diatas, dalam memproduksi sebuah produk pada PT. High Steelindo Eranusa dibutuhkan bahan baku plat besi yang mampu beroperasi pada suhu tinggi serta tahan terhadap perubahan suhu yang besar. 2.5.2.2.Bahan Tambahan Sedangkan yang dimaksud Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relative sedikit. Adapun yang tergolong sebagai bahan tambahan adalah :

1. Cat

Cat ini digunakan untuk melapisi bagian luar press cylinder dan lori yang fungsinya untuk mencegah karat sehingga umur press cylinder dan lori menjadi lebih lama.

2. Elektroda

Dalam memproduksi press cylinder dan lori, operasi pengelasan begitu dominan. Proses pengelasan memerlukan bahan tambahan berupa elektroda dalam berbagai jenis diameter. Jenis – jenis elektroda yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Elektroda yang digunakan pada Pengelasan Addictive AWS Weld Ø Elektroda mm Metoda E 7016 – 53.04 3.2 x 350 SMAW E 6013 – 46.00 2.5 x 350 SMAW E 7016 – L 61 4.0 x 350 SMAW Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh pada elektroda E7016 – 53.04 yaitu dijelaskan dibawah ini : Dimana : Kekuatan tarik dikali 1000 Psi E XXXX – XX.XX Klasifikasi elektroda Elektroda Posisi pengelasan segala arah Suhu terendah pengelasan dikali 1000 F 2.5.2.3.Bahan Penolong Selain dari bahan baku dan bahan tambahan terdapat golongan bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan press cylinder dan lori. Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan tetapi tidak ikut dalam proses produksi dan hanya bersifat sebagai pelengkap saja. Bahan tersebut umumnya digunakan setelah rampungnya tahap-tahap tertentu. Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan press cylinder dan lori antara lain : 1. Coolent Coolent adalah bahan pendingin yang digunakan pada pengeboran. Coolent berguna sebagai penarik panas yang ditimbulkan oleh gesekan antara mata bor dan benda kerja. Panas yang ditimbulkan apabila terlalu tinggi akan menyebabkan berubahnya struktur mikro logam dan pada akhirnya akan merubah sifat mekanis logam tersebut. Logam kerja akan menjadi keras sehingga akan mengurangi kekuatannya. Universitas Sumatera Utara 2. Thinner Thinner digunakan sebagai pendingin dalam pengeboran dan pelarut cat maupun bahan-bahan lainnya. 3. Elpiji dan oksigen Elpiji dan oksigen digunakan untuk proses pemotongan plat baik yang tipis maupun yang tebal dari berbagai macam ukuran yang diperlukan dalam proses produksi.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi pada pembuatan press cylinder melewati beberapa tahapan yaitu : 1. Pengukuran Tahapan pertama adalah proses pengukuran. Plat besi dibawa ketempat pengukuran secara manual. Pada bagian pengukuran dilakukan pemberian tanda garis potong, nomor identifikasi dan diameter yang sesuai dengan gambar produk yang akan dibuat. Untuk menjaga kualitas produk agar baik maka pemberian tanda harus dilakukan dengan akurat dan jelas. Untuk menghindari kesalahan pada proses selanjutnya yaitu pemotongan dan pelubangan. 2. Pemotongan Setelah dilakukan pengukuran maka hal yang dilakukan selanjutnya memotong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Pemotongan material Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan menggunakan mesin las potong. Dalam proses pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati agar ketika bahan dirakit tidak terjadi kelebihan atau kekurangan ukuran karena mengingat ketebalan besi yang akan dipotong. 3. Pengerolan Setelah plat besi dipotong, maka dilakukan pengerolan untuk membentuk plat besi agar melengkung. Plat besi diangkat ke mesin pengerollan dengan menggunakan katrol. Proses penggulungan sedikit sulit karena harus memperhatikan lengkungan yang diinginkan agar sesuai dengan press cylinder yang akan dibuat nantinya. 4. Pembubutan Plat besi yang sudah melengkung dibawa kemesin bubut. Pembubutan dilakukan 2 kali yaitu pembubutan luar dan pembubutan dalam. Pembubutan dilakukan untuk memudahkan pengelasan dan pengeboran sehingga permukaan plat besi rata. 5. Pengeboran Pembuatan lubang dilakukan pada plat besi yang akan menjadi press cylinder. Mesin yang digunakan untuk melubangi plat besi adalah mesin bor magnet yang menggunakan tenaga elektrik. Pengeboran dilakukan sesuai dengan ukuran yang telah dilakukan pada proses pencetakan. Pada proses pengeboran tidak memerlukan tenaga yang besar hanya saja perlu ketelitian pada saat pelubangan agar ukuran diameter yang dikehendaki tidak salah. 6. Perakitan Universitas Sumatera Utara Setelah menyiapkan 2 press cylinder maka dilakukan perakitan untuk menyatukan kedua komponen. Untuk merakitnya maka kedua sisi press cylinder pada posisi berdiri terlebih dahulu kemudian baru dapat dirakit dengan pembatas berbentuk ring pada press cylinder sebanyak 12 buah. Dalam pengerjaan perakitan ini. Tanda-tanda yang diberikan pada proses pengukuran sangatlah penting. Melalui tanda-tanda tersebut maka akan membantu pada proses menyatukan sisi press cylinder . Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses perakitan adalah pengaruh pada bentuk komponen yang akan terjadi sebagai akibat dari panas yang dihasilkan selama proses pengelasan. Selain mengakibatkan penyusutan pada panjang material, pengelasan juga dapat mengakibatkan perubahan bentuk pada material, karena itu perlu dilakukan pemilihan metode pengelasan yang dapat mengurangi terjadinya perubahan bentuk pada material. Untuk mengurangi perubahan bentuk yang terjadi pada material akibat pengelasan dapat juga dipasang alat bantu sementara. Sebelum proses perakitan harus dilakukan pemeriksaan terhadap komponen yang berkualitas dalam hal ini terhadap karat dan cacat. Bila ditemukan ketidaksesuaian makan komponen harus diperbaiki atau diganti. Semua perubahan bentuk dari komponen harus diluruskan terlebih dahulu sebelum proses perakitan untuk memastikan dihasilkannya produk yang sesuai . Bentuk level dan jarak antar komponen yang akan dilas harus diperiksa dan diperbaiki bila ditemukan ketidaksesuaian. Universitas Sumatera Utara 7. Pengelasan Pada tahap ini bagian komponen yang telah disatukan, dilas sehingga tidak ada bagian yang terlewatkan. Proses pengelasan menggunakan mesin las. Metode pengelasan yang digunakan di PT. High Steelindo Eranusa dilakukan secara manual karena itu hasil dari pengelasan sangat tergantung kepada kecakapan dari operator las. Bahan yang dipakai adalah elektroda yaitu kawat las yang dilapisi dengan fluks. Lapisan fluks menghasilkan terak las yang berfungsi untuk melindungi hasil las agar tidak terkontaminasi oleh gas oksigen dan nitrogen yang berada di udara. Kualitas hasil las yang terkontaminasi oleh kedua gas tersebut akan buruk. 8. Finishing Pada tahap ini dilakukan beberapa elemen pekerjaan, berikut penjelasan tentang kegiatan-kegiatan tersebut: a. Gerinda luar Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan tampilan luar dari press cylinder dalam keadaan rapi. Dengan menggunakan mesin grinda sisa-sisa pengelasan dibersihkan sehingga terdapat permukaan yang rata, dan nantinya untuk memudahkan dalam pengecatan. b. Gerinda dalam Bagian dalam dari press cylinder ini terdapat sisa pengelasan sehingga harus dibersihkan. Untuk membersihkan bagian tersebut pekerja menggunakan mesin grinda tangan, untuk memudahkan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara c. Mengisi benang di pinggiran ring Dalam penyatuan dua press cylinder menggunakan pembatas yang bentuknya mengikuti lengkungan dari press cylinder , pekerja biasa menyebutnya Ring. Dalam penyatuan menggunakan ring ini biasanya terdapat kerenggangan yang harus dihilangkan. Untuk menghilangkan kerengganagan itu digunakan sejenis benang yang terbuat dari bahan tertentu. Benang-benang tersebut disisipkan pada bagian yang renggang sehingga tidak terdapat kerenggangan antara press cylinder dengan ring. d. Pendempulan Pendempulan dilakukan untuk merapikan bagian luar dari press cylinder, ring yang terbuat besi yang merupakan bahan baku tidak semuanya memiliki permukaan yang rata sehingga perlu dilakukan perataan permukaan. Pendempulan dilakukan dengan menggunakan sejenis bahan tertentu kemudian dioleskan pada bagian permukaan ring. e. Pemasangan pegangan Pemasangan pegangan ini bertujuan untuk memudahkan pekerja memasukkan press cylinder pada tempatnya pada pabrik kelapa sawit. Pegangan ini berupa plat besi yang telah di lengkungkan. Pemasanagan dilakukan menggunakan alat pengelasan. f. Pengamplasan Pengamplasan dilakukan dengan menggunakan kertas pasir, kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa dempul yang telah mengering dan juga Universitas Sumatera Utara mendapatkan permukaan yang benar-benar rapi. Pendempulan dilakukan dengan cara mengosokkan kertas pasir pada permukaan yang terdapat dempulan. g. Pembersihan abu menggunakan kompresor Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang optimal, maka terlebih dahulu abu dari mengamplasan dibersihkan dengan menggunakan mesin kompresor sehingga abu yang menempel dapat benar-benar hilang. h. Pengecatan Pengecatan adalah tahap akhir dari penyelesaian pembuatan press cylinder sebelum produk dimasukkan kedalam tempat penumpukan produk. Pengecaran dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot yang membuat hasil pengecatan lebih rata dan rapi. Untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini pada umum nya mennggunakan warna merah. Tenaga kerja melakukan pekerjaan finishing dengan posisi produk terletak dibawah tanpa penyangga. Proses penggerindaan dilakukan menggunakan mesin gerinda tangan dengan berat gerida 3 kg. Pekerja melakukan pekerjaan ini selama kurang lebih dua jam setiap harinya. Dengan posisi kepala yang selalu menunduk dalam waktu yang lama. Pendempulan yang dilakukan oleh tenaga kerja juga pada posisi beridiri. Selama penyelesaian proses finishing mulai dari penggerindaan sampai pengecatan pekerja melakukannya dengan posisi kerja yang berdiri dan membungkuk selama kurang lebih 7 jam . Sehingga pekerja sering mengeluhkan sakit pada bagian pinggang sampai daerah pantat. Universitas Sumatera Utara

2.5.4. Utilitas

Proses produksi agar dapat berjalan lancar dan berkesinambungan, maka dibutuhkan sarana- sarana lain yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi tetapi sangat berpengaruh dalam menunjang kelancaran produksi. Unit utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu pabrik atau merupakan sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir. Sistem utilitas yang digunakan pada PT. High Steelindo Eranusa terdiri dari air bersih, air kotor dan kotoran atau pembuangan sampah, sistem ventilasi yang berupa ventilasi alami dan sistem electrical serta sistem pemadaman kebakaran. a. Pendistribusian air bersih Untuk bagian produksi, air didapat dari sumur dengan bantuan pompa air yang kemudian disalurkan melalui pipa-pipa yang berada pada bagian produksi sehingga tersalurkan sampai dengan kantor staf. Sedangkan untuk pemukiman penduduk , distribusi air didapat melalui PDAM. b. Sistem pembuangan limbah Jenis limbah yang berasal dari toilet, westafel, dapur ditampung terlebih dahulu dalam bak control lalu dibuang ke sumur resapan. Sedangkan untuk buangan berupa sampah, kotoran dapur dan debu untuk setiap ruangan dikumpulkan pada suatu tempat yang akhirnya dikumpulkan di kontainer sampah, lalu diangkut keluar bangunan dengan truk sampah. c. Sistem ventilasi Universitas Sumatera Utara Ventilasi buatan menggunakan AC split. Dari mesin AC air dingin dialirkan melalui pipa-pipa tembaga menuju saluran pembuangan. d. Sistem elektrikal Ada 2 macam sumber listrik pada PT. High Steelindo Eranusa, yaitu mesin genset yang digunakan untuk proses produksi pada lantai produksi apabila terjadi pemadaman dari PLN Perusahaan Listrik Negara.

2.5.5. Safety and Fire Protection

Sebagai antisipasi dalam penanggulangan terhadap timbulnya kebakaran, PT. High Steelindo Eranusa memiliki alat pemadam kebakaran dengan jenis serbuk kering dry chemical, gas CO 2 dan busa. Sedangkan untuk perlindungan diri untuk para karyawannya maka digunakan alat pelindung diri seperti helm pengaman, sepatu pelindung, sarung tangan, kacamata dan pelindung wajah saat mengelas.

2.5.6. Waste Treatment

Limbah yang dihasilkan dari pengolahan pada PT. High Steelindo Eranusa adalah jenis limbah berbentuk padat yang berasal dari sisa-sisa besi hasil pemotongan yang tidak dipakai lagi dan sisa-sisa hasil bubutan yang berasal dari mesin bubut. Limbah pada PT. High Steelindo Eranusa tidak berbahaya karena tidak mengandung zat-zat yang mengganggu atau merusak lingkungan sekitar. Limbah ini ditumpuk oleh perusahaan dengan meletakkannya pada suatu tempat pengumpulan limbah atau sisa potongan besi didekat lantai produksi. Universitas Sumatera Utara Kemudian setelah terkumpul banyak maka potongan besi tersebut dapat dijual oleh penduduk sekitar yang ingin membelinya agar dapat dijual kembali dengan harga yang tinggi di pasaran. Hal ini tentunya cukup membantu perekonomian penduduk sekitar dan juga cukup membantu pihak perusahaan untuk mengatasi permasalahan limbah padat ini.

2.6. Daerah Pemasaran

Tujuan pemasaran PT. High Steelindo Eranusa untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pemasaran biasanya dilakukan terlebih dahulu melakukan kontrak penjualan secara langsung dengan PT. High Steelindo Eranusa, kemudian menentukan jenis dan spesifikasi yang disetujui. Strategi pemasaran yang dilakukan PT. High Steelindo Eranusa yaitu dengan menjaga kualitas produk yang dihasilkan mulai dari awal proses hingga produk dipasang di sebuah pabrik kelapa sawit.

2.7. Sosial dan Lingkungan

Selama beroperasinya PT. High Steelindo Eranusa ini memberikan dampak positif bagi daerah Sumatera Utara khususnya masyarakat sekitar pabrik, karena dengan adanya perusahaan ini pengadaan lapangan kerja dapat tercipta. Meskipun jumlah tenaga kerja yang dapat ditampung masih relatif sedikit, tetapi keberadaan perusahaan ini merupakan sebagian dari pemecahan masalah lapangan kerja. Universitas Sumatera Utara Kemudian dari segi sosial, PT. High Steelindo Eranusa memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar maupun kepada mahasiswa untuk melihat dan mengetahui bagaimana proses produksi dalam pembuatan produk sehingga akan membuka pikiran dan bertambahnya wawasan mengenai pembuatan peralatan-peralatan pendukung mesin pengolahan kelapa sawit. Bagi masyarakat setempat sangat merasakan peningkatan dalam hal peningkatan perekonomian, dan fasilitas yang diterima oleh tenaga berupa perumahan yang sangat membantu dalam hal pemukiman. Masyarakat merasa terbantu dengan berdirinya PT. High Steelindo Eranusa. Selain dapat memberikan banyak kesempatan kerja pada masyarakat, perusahaan ini juga memberikan penghargaan kepada anak-anak pekrja yang mendapat prestasi dari sekolah. Hal ini sangat membantu untuk membangun semangat, baik oleh pekerja maupun anak-anak dari pekerja itu sendiri. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Studi Gerakan Motion Study

Penelitian gerak adalah penentuan secara ilmiah untuk gerakan-gerakan umum dari tangan dan angota badan dalam melakukan pekrjaan serta perencanaan dan pengolahan produk, dalam cara proses-proses produksi. Motion Study ini diharapkan dapat memberikan keuntungan pada pabrik pada umumnya, atau production control khususnya dalama hal : a. Memperbaiki cara kerja dengan menghilangkan hal-hal ataupun mengelimonasi gerakan-gerakan yang tidak efisien dalam cara-cara pengerjaan suatu pekerjaan. b. Memperbaiki cara-cara atau metode kerja yang ada dengan menciptakan situasi baru yang lebih menarik dan lebih mudah, perubahan alat-alat baru yang lebih baik.

3.2. Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu didefenisikan sebagai analisa tentang penentuan elemen kerja beserta urutan-urutannya, serta waktu yang dibutuhkan untuk, menyelesaikan pekerjaan tersebut secara efektif. Umumnya penelitian waktu dilakukan untuk mendapatkan waktu standar. Waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator untuk menyelesaikan satu siklus kegiatan yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penentuan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Berdasarkan Kriteria Cost Benefit Ratio Pada PT. HIGH STEELINDO ERANUSA

1 34 155

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

ANALISIS PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA Analisis Penentuan Jumlah Tenaga KErja Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nojorono Kudus.

0 0 13

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 7

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 4

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 1 4

View of PENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU

0 0 9