Standard Nordic Body Map Quistionnaire SNQ Skala Likert

a. Pendidikan dan pelatihan, dengan cara ini pekerja akan memahami lingkungan dan alat kerja sehingga diharapkan dapat melakukan penyesuaian dan inovatif dalam melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap resiko sakit akibat kerja. b. Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang, dalam arti disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerja, sehingga dapat mencegah paparan yang berlebihan terhadap sumber bahaya. c. Pengawasan yang intensif, dapat dilakukan pencegahan lebih dini terhadap segala kemungkinan terjadinya resiko sakit akibat kerja.

3.9. Standard Nordic Body Map Quistionnaire SNQ

Standard Nordic Body Map Quistionnaire SNQ merupakan alat yang dapat mengetahui bagian-bagian otot skeletal yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai Tidak Sakit TS, Agak Sakit AS, Sakit S, dan Sangat Sakit SS. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh seperti pada Gambar 3.2, maka dapat dihitung jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Ini merupakan cara yang sederhana dan mengandung nilai subjektifitas yang tinggi. Untuk menekan bias yang terjadi, maka sebaiknya pengukuran sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah mealkukan aktivitas kerja. Cara ini dilakukan agar dapat diketahui perbedaan sebelum dan sesudah bekerja agar kita dapat membandingkannya. Kelelahan maupun ketidak nyamanan akibat pekerjaan Universitas Sumatera Utara 1 yang berulang-ulang sering terjadi di tempat kerja. Kelelahan ini yang menyebabkan sering terjadinya resiko kerja. No Keterangan Jenis Keluhan 0. Sakit kaku dibagian leher bagian atas 1. Sakit kaku dibagian leher bagian bawah 2. Sakit di bahu kiri 3. Sakit di bahu kanan 4. Sakit di lengan atas kiri 5. Sakit di punggung 6. Sakit di lengan atas kanan 7. Sakit di pinggang 8. Sakit pada bokong 9. Sakit pada pantat 10. Sakit pada siku kiri 11. Sakit pada siku kanan 12. Sakit pada lengan bawah kiri 13. Sakit pada lengan bawah kanan 14. Sakit pada pergelangan tangan kiri 15. Sakit pada pergelangan tangan kanan 16. Sakit pada tangan kiri 17. Sakit pada tangan kanan 18. Sakit pada paha kiri 19. Sakit pada paha kanan 20. Sakit pada lutut kiri 21. Sakit pada lutut kanan 22. Sakit pada betis kiri 23. Sakit pada betis kanan 24. Sakit pada pergelangan kaki kiri 25. Sakit pada pergelangan kaki kanan 26. Sakit pada kaki kiri 27. Sakit pada kaki kanan Gambar 3.2. Nordic Body Map Universitas Sumatera Utara

3.10. Skala Likert

Merupakan teknik self report bagi pengukuran sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan. Skala likert adalah salah satu teknik pengukuran sikap yang paling sering digunakan dalam riset pemasaran. Dalam pembuatan skala likert, peneliti membuat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau responden diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan. Indikator – indikator ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pertanyaan yang perlu dijawab. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkap dengan kata-kata sebagai berikut : Sangat setuju SS = 5 Setuju S =4 Netral N = 3 Tidak setuju TS =2 Sangat tidak setuju STS = 1 Dalam hal ini, Standard Nordic Body Map Quistionnaire menyatakan setiap items pertanyaan dengan bentuk pernyataan atau sikap yang diungkap dengan kata dan bobot sebagai berikut : Sangat Sakit SS = 4 Sakit S = 3 Universitas Sumatera Utara Agak Sakit AS = 2 Tidak Sakit TS = 1

3.11. Method of Successive Interval MSI

Dokumen yang terkait

Penentuan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Berdasarkan Kriteria Cost Benefit Ratio Pada PT. HIGH STEELINDO ERANUSA

1 34 155

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

ANALISIS PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA Analisis Penentuan Jumlah Tenaga KErja Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nojorono Kudus.

0 0 13

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 7

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 4

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 0 1

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

0 1 4

View of PENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU

0 0 9