Penghapusan Barang Milik Negara

penilaian, penghapusan dan pemindahtanganan. Rumusan tersebut merupakan siklus minimal atas seluruh mata rantai siklus pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah asset management cycle.

C. Penghapusan Barang Milik Negara

Penghapusan Barang Milik Negara adalah Proses tindak lanjut dari siklus pengelolaan Barang Milik Negara dengan maksud dan tujuan untuk membebaskan pengurusan Barang Milik Negara dari pertanggungjawaban administratif dan fisik barang yang ada dalam pengelolaan Bendaharaan BarangPengurus Barang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kata lain, Penghapusan adalah proses terakhir dari perjalanan hidup Barang Milik Negara. Jika dianalogikan dalam karir manusia, penghapusan dapat didefinisikan sebagai Tahap Pensiun seseorang dari suatu PerusahaanInstansi. Penghapusan barang inventaris pada tingkat nasional adalah Presiden RI yang secara fungsional dilakukan oleh Menteri Keuangan RI Cq. Direktur Jenderal Kekayaan Negara sebagai Pengelola Barang Milik Negara. Pada tingkat DepartemenInstansi adalah MenteriPimpinan Instansi yang secara fungsional dikuasakan kepada Sekretaris JenderalPejabat yang menjalankan fungsi fasilitatif sebagai Pengguna Barang Milik Negara setelah mendapatkan persetujuan dari pengelola Barang Milik Negara. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya penghapusan Barang Milik Negara tidak terikat dengan waktu. Secara umum penghapusan Barang Milik Negara dilakukan jika memenuhi pertimbangan baik Teknis maupun Ekonomis atau pertimbangan lain yang tidak merugikan Negara serta tidak mengganggu pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Departemeninstansi tersebut, namun untuk beberapa jenis Barang Milik Negara terdapat pengaturan usia minimal. Penentuan pertimbangan penghapusan yaitu 62 : 1. Untuk Barang Bergerak: a. Pertimbangan Teknis • Secara fisik barang tidak dapat dipergunakanrusak dan tidak ekonomis bila diperbaiki; • Tidak dapat dipergunakan lagi akibat modernisasi; • Telah melampaui batas penggunaankadaluarsa; • Mengalami perubahan dalam spesifikasi Terkikis, Rusak, dan Aus; • Selisih kurang dalam timbanganukuran karena penggunaansusut dalam penggunaanpemanfaatan. b. Pertimbangan Ekonomis : • Berlebih Surplus atau Ekses; • Lebih Menguntungkan bagi Negara bila dihapus. c. HilangKekuranganKerugian Karena : • Kesalahan atau Kelalaian Bendaharawan BarangPengurus Barang; • Force Majeure; • Mati, bagi Tanaman atau HewanTernak. 2. Untuk Barang Tidak bergerak : a. Rusak Berat, Terkena Bencana Alam Force Majeure ; b. Terkena Planologi Kotatidak sesuai dengan tata ruang; c. Kebutuhan Organisasi; d. Penyatuan Lokasi untuk Efisiensi dan Memudahkan Koordinasi; e. Pertimbangan dalam rangka rencana strategis pertahanan. 3. Untuk Pertimbangan Penghapusan Kendaraan a. Minimal berumur 10 tahun dari tahun pengadaan; b. Sudah ada penggantinya; dan c. Tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas apabila dihapus. 62 Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Modul Diklat Jarak Jauh Manajemen Perlengkapan, Jakarta, 2005, hlm. 140. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya penyebab Barang Milik Negara dihapuskan adalah 63 : 1. Penghapusan Karena Penyerahan Barang Milik Negara Kepada Menteri Keuangan Pengelola Barang. Dalam hal ini penghapusan dikarenakan pembubaran instansi pemerintah, karena berakhirnya jangka waktu yang ditugaskan kepada instansi tersebut. Sebagai contoh adalah berakhirnya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias BRR Aceh-Nias. Setelah pembubaran BRR Aceh- Nias, seluruh BMN yang dipergunakan dan dibangun BRR dihapusakan dari daftar BMN BRR untuk diserahkan kepada Menteri Keuangan sebagai Pengelola BMN. Untuk selanjutnya BMN tersebut didistribusikan kepada KementerianLembaga Negara Lain Pengguna Barang Lain melalui perubahan status penggunaan, dihibahkan kepada Pemerintah daerah atau Lembaga Sosial dan Korban Bencana. Hal lain, Penghapusan ini juga dapat berkaitan dengan Penghapusan Karena Pengalihan Status Penggunaan Barang Milik Negara Kepada KementerianLembaga Negara Lain Pengguna Barang Lain. 2. Penghapusan Karena Pengalihan Status Penggunaan Barang Milik Negara Kepada KementerianLembaga Negara Lain Pengguna Barang Lain. Dalam hal ini penghapusan dikarenakan BMN pada suatu intansi dinilai berlebih dan tidak dipergunakan. Sehingga dikembalikan kepada Menteri Keuangan Pengelola BMN guna dioptimalkan penggunaannya atau didistribusikan kepada instansi lain yang dinilai membutuhkan. Sebagai contoh adalah penghapusan BMN berupa tanah idle suatu Departemen untuk dipergunakan oleh Departemeninstansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Penghapusan Karena Pemindahtanganan Barang Milik Negara. Dalam hal ini Penghapusan dilakukan karena BMN beralih kepemilikannya dan tidak lagi menjadi Barang Milik Negara. Adapun cara pemindahtanganannya, yaitu melalui : a. Penjualan Lelang; b. Tukar Menukar Ruilslag; c. Hibah; d. Penyertaan Modal Pemerintah. 4. Penghapusan karena hal-hal yang mengharuskan dilakukannya pemusnahan. Dalam hal ini Penghapusan dilakukan karena BMN dinilai sudah tidak dapat digunakan maupun dipindahtangankan karena pertimbangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai contoh BMN yang melah melampaui batas penggunaankadaluarsa, mengalami perubahan dalam spesifikasi menyusut, terkikis, rusak, aus, dan lain-lain, Selisih kurang dalam timbanganukuran karena penggunaansusut dalam penggunaanpemanfaatan, mati bagi 63 Ibid., hlm. 153-154. Universitas Sumatera Utara Tanaman atau HewanTernak. Hal lain, penghapusan ini juga dapat berkaitan dengan penghapusan karena adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya atau penghapusan untuk menjalankan ketentuan undang-undang. 5. Penghapusan karena adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya atau penghapusan untuk menjalankan ketentuan undang-undang. Dalam hal ini Penghapusan dilakukan karena putusan pengadilan atau penghapusan dilakukan karena ketentuan undang-undang mewajibkan dilakukan penghapusan. Sebagai contoh adalah BMN berupa tanah yang digugatdisengketakan, dan setelah ada putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap dinyatakan bukan sebagai Milik Negara. Sedangkan contoh penghapusan untuk menjalankan ketentuan undang-undang adalah penghapusan BMN karena terbitnya Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur pemisahan Barang Milik Negara menjadi Barang Milik Daerah. 6. Penghapusan karena sebab-sebab lain Dalam hal ini Penghapusan dilakukan berdasar Pertimbangan Force Majeure, Pertimbangan dalam rangka rencana strategis pertahanan, Pertimbangan HilangKekuranganKerugian baik karena kelalaian BendaharaPengelola maupun kelalaian Pegawaipengguna. Untuk BMN yang hilangrusak karena kelalaian penggunapengurus barang selain dilaksanakan proses penghapusan BMN, juga dilaksanakan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi TGR. Universitas Sumatera Utara BAB III PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA

A. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Penghapusan Barang Milik Negara

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

1 33 94

HARMONISASI MATERI MUATAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PERATURAN DAERAH OLEH KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.

0 1 17

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

2 6 8

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

0 0 1

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

0 0 17

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

0 0 19

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

0 0 4

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

0 0 1

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

1 1 21

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

0 0 8