B. Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah 1. Pengertian Barang Milik NegaraDaerah
Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 48 ayat 2 dan Pasal 49 ayat 6 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan untuk
menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 pada dasarnya merupakan
penyatuan peraturan-peraturan mengenai pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah yang telah ada sebelumnya, mengatur hal-hal yang belum tertampung dalam
peraturan-peraturan yang ada sebelumnya, dan memberikan landasan hukum yang lebih kuat agar tertib administrasi dan tertib pengelolaan Barang Milik
NegaraDaerah dimaksud dapat diwujudkan. Oleh karena itu, dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 diharapkan pengelolaan Barang Milik
NegaraDaerah semakin tertib baik dalam hal pengadministrasiannya maupun pengelolaannya sehingga pengadaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan, serta
pengamanan Barang Milik NegaraDaerah di masa mendatang dapat lebih efektif dan efisien.
Adapun pengertian Barang Milik NegaraDaerah sesuai dengan Pasal 1 angka 10 dan 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 adalah “semua barang yang dibeli
atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraDaerah atau
Universitas Sumatera Utara
berasal dari perolehan lain yang sah”. Selanjutnya, dalam Pasal 2 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, dari pengertian Barang Milik NegaraDaerah yang
berasal dari perolehan lain yang sah dimaksud dirinci dalam 4 bagian, yaitu: a barang yang diperoleh dari hibahsumbangansejenisnya, b diperoleh sebagai
pelaksanaan perjanjiankontrak, c diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang, dan d diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 diatur pejabat yang
melakukan pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah termasuk kewenangannya. Untuk pengelolaan Barang Milik Negara, Menteri Keuangan adalah Pengelola
Barang, menteripimpinan lembaga adalah Pengguna Barang, dan Kepala Kantor Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Barang.
Ruang lingkup pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 adalah meliputi semua aktivitas yang berkaitan
dengan Barang Milik NegaraDaerah terdiri dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan meliputi sewa, pinjam pakai,
kerjasama pemanfaatan, dan bangun guna serahbangun serah guna, pengamanan meliputi administrasi, fisik dan hukum dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,
pemindahtanganan meliputi penjualan, tukar menukar, dan hibah,, penatausahaan meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 adalah mengatur mengenai pokok-pokok pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah. Agar
pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah tersebut lebih operasional tentunya masih diperlukan aturan yang lebih teknis sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan
Pemerintah dimaksud, baik berupa Peraturan Menteri Keuangan PMK ataupun berupa peraturan pelaksanaan lainnya.
2. Azas-Azas Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah