BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Investasi
Teori Investasi adalah teori permintaan modal. Investasi adalah arus pengeluaran yang menambah stok modal fisik atau dengan kata lain investasi adalah
jumlah yang dibelanjakan sektor usaha untuk menambah stok modal dalam periode tertentu. Investasi biasanya menempati proporsi yang relatif sedikit dari permintaan
agregat, akan tetapi fluktuasi investasi menempati sebagian besar pergerakan siklus bisnis dalam PDB. Salah satu alasan mengapa negara-negara dengan pertumbuhan
tinggi mereka mencurahkan bagian substansial dari output mereka ke dalam investasi Dornbush, 2004. Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik mengartikan investasi
sebagai suatu kegiatan penanaman modal pada berbagai kegiatan ekonomi dengan harapan untuk memperoleh keuntungan benefit pada masa-masa yang akan datang.
Investasi merupakan unsur PDB yang paling sering berubah. Ada tiga bentuk pengeluaran investasi yaitu investasi tetap bisnis, investasi tetap residensial, dan
investasi persediaan. Investasi tetap bisnis adalah pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan, investasi residensial adalah pembelian rumah baru oleh rumah
tangga dan tuan tanah. Investasi persediaan adalah peningkatan dalam persediaan barang perusahaan Mankiw, 2003. Selain ini, investasi dapat dibedakan atas
Universitas Sumatera Utara
investasi finansial dan investasi non-finansial. Investasi finansial lebih ditujukan kepada investasi dalam bentuk pemilikan instrumen finansial seperti penyertaan,
pemilikan saham, obligasi, dan sejenisnya. Sedangkan investasi non-finansial dalam bentuk investasi fisik kapital dan barang modal, termasuk pula inventori
persediaan. Menurut Sukirno, S 1999 mengartikan bahwa investasi adalah sebagai
pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa – jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini menunjukkan
perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-
barang modal yang lama yang telah haus dan perlu di depresiasikan. Nanga, M 2005, investasi investment dapat didefenisikan sebagai
tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada net addition to existing capital stock. Istilah lain dari investasi adalah pemupukan modal capital formation atau
akumulasi modal capital accumulation. Dengan demikian di dalam makro ekonomi pengertian investasi tidak sama dengan modal capital. Dalam Makro ekonomi,
investasi memiliki arti yang lebih sempit, yang secara teknis berarti arus pengeluaran yang menambah stok modal fisik. Investasi merupakan jumlah yang dibelanjakan
sektor bisnis untuk menambah stok modal dalam periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
John Maynard Keynes mendasarkan teori tentang permintaan investasi atas konsep efisiensi marjinal kapital Marginal Efficiency of Capital atau MEC. Sebagai
suatu defenisi kerja, MEC dapat didefenisikan sebagai tingkat perolehan bersih yang diharapkan Expected net rate of return atau pengeluaran kapital
tambahan.Tepatnya, MEC adalah tingkat diskonto yang menyamakan aliran perolehan yang diharapkan dimasa yang akan datang dengan biaya sekarang dari
kapital tambahan. Secara matematis, MEC dapat dinyatakan dalam bentuk formula sebagai berikut :
R
1
+ R
2
+ ... + R
n
C
k
= …………….. 2.1
1 + MEC
1
1 + MEC
2
1 + MEC
3
Dimana R adalah perolehan yang diharapkan expected return dari suatu proyek, dan Ck adalah biaya sekarang current cost dari modal tambahan.
Apakah suatu investasi itu dilakukan atau tidak, sangat bergantung pada perbandingan antara present value PV di satu pihak dan current cost of additional
capital Ck di lain pihak. Kalau PV Ck, maka diputuskan investasi dilakukan, sebaliknya kalau PV Ck diputuskan investasi tidak dilakukan. Sedangkan hubungan
permintaan investasi dan tingkat bunga r dengan MEC tertentu, oleh keynes dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut :
I = f i given MEC ...................................................... 2.2
Universitas Sumatera Utara
Secara grafik, hubungan antara investasi dan tingkat bunga dapat digambarkan sebagai berikut :
Tingkat bunga i
i
1
i
2
I = I i Investasi I
Gambar 2.1 Kurva Permintaan Investasi
2.2 Teori Kebijakan Fiskal