Efek Pembelian Pemerintah terhadap Batasan Anggaran

prinsip ekonomi positif bukan normatif, dan adanya kesamaan persepsi dalam perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan-perbedaan pengukuran dalam hubungan antar negara. Defisit fiskal juga dapat berdampak negatif terhadap perekonomian. Mankiw 2003 mencatat tiga efek yang dapat ditimbulkan oleh ekspansi anggaran pemerintah yang terlalu ekspansif. Pertama, terjadinya ekspansi di sektor moneter yang berujung pada peningkatan jumlah uang beredar inflasi. Kedua, jika tidak ditangani dengan baik, akan berlanjut dengan pelarian modal capital flight ke luar negeri. Di beberapa negara, persentase capital flight terhadap utang pemerintah menunjukkan angka yang cukup tinggi. Bahkan, Venezuela pernah memiliki persentase capital flight terhadap utang pemerintah sebesar 240 persen pada akhir tahun 1988. Indonesia pernah mengalami capital flight yang besar pada puncak krisis 1998. Ketiga, dalam jangka panjang akan timbul pergeseran beban utang ke generasi yang akan datang.

2.5 Efek Pembelian Pemerintah terhadap Batasan Anggaran

Asumsikan bahwa pemerintah membeli output dengan harga Gt per satuan pekerja efektif per satuan waktu. Pembelian pemerintah diasumsikan bukan untuk mempengaruhi utilitas dari konsumsi swasta, ini bisa terjadi jika pemerintah memperuntukkan barang-barang untuk suatu aktivitas yang tidak mempengaruhi utilitas sama sekali, karenanya utilitas sama dengan jumlah utilitas dari konsumsi Universitas Sumatera Utara swasta dan utilitas dari barang-barang yang disediakan pemerintah. Serupa halnya, pembelian diasumsikan tidak mempengaruhi output masa mendatang; yaitu, pembelian diperuntukkan untuk konsumsi publik dan bukan investasi publik. Pembelian dibiayai dengan jumlah pajak dalam jumlah bulat Gt per satuan pekerja efektif per satuan waktu; dengan demikian pemerintah selalu menjalankan anggaran berimbang. Investasi sekarang sama dengan selisih antara output dan jumlah konsumsi swasta dan pembelian pemerintah. Dengan demikian persamaan gerakan k adalah t k g n t c t k f t k + − − = menjadi t k g n t G t c t k f t k + − − − = Nilai G yang lebih tinggi menggeser tempat k = 0 ke bawah: semakin banyak barang yang dibeli pemerintah, semakin sedikit yang bisa dibeli swasta, karenanya k tetap konstan. Untuk mengetahui implikasi model, andaikan bahwa ekonomi berada pada jalur pertumbuhan seimbang dengan Gt konstan pada suatu tingkatan G Llevel , dan bahwa terjadi peningkatan permanen tak terduga dalam G menjadi G Hhigh . Dari 1.00, locus k = 0 bergeser ke bawah hingga sebesar peningkatan dalam G. Karena pembelian pemerintah tidak mempengaruhi persamaan Euler, maka locus c = 0 tidak terpengaruh. Universitas Sumatera Utara Reaksi terhadap perubahan sedemikian, c harus melompat sehingga ekonomi berada pada jalur pelana baru. Jika tidak, maka seperti sebelumnya, modal akan menjadi negatip di suatu titik atau rumah tangga akan menumpuk kekayaan tak terkira. Dalam kasus ini, penyesuaian mempunyai bentuk sederhana: c turun hingga sebesar peningkatan dalam G, dan ekonomi segera berada pada jalur pertumbuhan seimbang barunya. Secara intuitif, peningkatan permanen dalam pembelian pemerintah dan pajak menurunkan kekayaan seumur hidup rumah tangga. Dengan demikian konsumsi segera turun, dan persediaan modal dan suku bunga riil tak terpengaruh.

2.6 Surat Utang Negara SUN