Nuklir Masa Rafsanjani DINAMIKA NUKLIR IRAN

menyelesaikan proyek pembangunan reaktor nuklir. Setelah revolusi Islam Iran berakhir, pemerintah Iran dibawah perdana mentri Mehdi Bazarqan memutuskan bahwa Iran tidak memerlukan energi nuklir lagi, dan oleh karena itu pekerjaan pembangunan reaktor- reaktor nuklir terutama di Bushehr harus dihentikan. Memasuki tahun 1980-an, terjadilah konflik antara Irak dan Iran akibat perebutan sumber minyak di wilayah teluk. Konflik yang berkepanjangan itu akhirnya menimbulkan kontak senjata dan perang diantara keduanya yang dikenal dengan istilah perang Teluk. Selama perang dengan Iran, Irak mengebom reaktor nuklir Bushehr sebanyak enam kali, yaitu pada bulan Maret 1984, Februari 1985, Juli 1986, dan dua kali pada bulan November 1987. Pengeboman tersebut menghancurkan seluruh bagian-bagian terpenting dari dua reaktor yang terdapat di Bushehr. Menurut para pejabat dari Technischer Ueberwachungsverein yang merupakan perusahaan reaktor nuklir nasional Jerman, sebelum dibom oleh Irak, reaktor Bushehr-1 proses penyelesaiannya memakan waktu 3 tahun. Akan tetapi, pada pengeboman tersebut belum ada satupun peralatan utama dari reaktor Bushehr yang terpasang, dan sebenarnya dua generator uap utama masih tersimpan di Italia, sedangkan alat bejana tekanan untuk reaktor Bushehr-1 juga masih tersimpan di Jerman. 22 Revolusi Islam Iran dan dampak-dampak buruknya ditambah lagi dengan perang teluk yang berlangsung selama 8 tahun, menimbulkan kerusakan yang luar biasa pada bidang-bidang infrastruktur Iran. Hal ini menyebabkan menurunnya secara temporer akan impian Iran untuk memiliki nuklir sebagai pembangkit listrik Iran. Namun setelah perang

I.2. Nuklir Masa Rafsanjani

22 Ibid, “Iran Nuclear Program” Part I It’s History, Http:www.payvand.comnews03oct1015.html. Universitas Sumatera Utara melawan Irak Berakhir, Iran mulai memikirkan kembali posisinya berkenaan dengan energi dan teknologi nuklir. Rencana pembangunan dan rekonstruksi yang disampaikan oleh presiden Hashemi Rafsanjani meliputi tiga hal penting, yaitu: karena 1.Meningkatkan populasi penduduk di Iran 2.Kurangnya pasokan listrik Iran untuk memenuhi kebutuhan warganya 3.Memulai kembali progam nuklir Iran yang terhenti akibat insiden-insiden yang tidak diharapkan. Presiden Rafsanjani kemudian melakukan pendekatan dengan Krafwerke Union Jerman untuk menyelesaikan proyek reaktor nuklir Bushehr. Akan tetapi, akibat berada dibawah tekanan AS pihak Krafwerk Union Jerman melakukan penolakan untuk melanjutkan pembangunan reaktor Bushehr. Selanjutnya Iran meminta pemerintah Jerman untuk mengijinkan perusahaan Kraftwerke Union memberikan komponen- komponen reaktor nuklir Bushehr dan data-data dokumentasi teknis yang telah dibayarkan Iran seperti yang telah disepakati pada International Commerce Commision ICC atau komisi perdagangan internasional tahun 1982 yang mana perusahaan siemens Jerman induk Kraftwerke Union bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menyerahkan bahan-bahan maupun komponen-komponen bagi kepentingan pembangkit reaktor nuklir Iran yang disimpan diluar Iran. Akan tetapi pemerintah Jerman menolak tuntutan tersebut, sebagai jawabannya, kemudian pemerintah Iran mengajukan gugatan Universitas Sumatera Utara kepada ICC pada bulan januari 1996 dengan meminta tuntutan ganti rugi sebesar 5,4 Juta dolar atas kegagalan Jerman mematuhi kesepakatan pada tahun 1982 itu. 23 23 Ibid, “Iran Nuclear Program” Part I It’s History, Pada akhir tahun 1980-an sebuah konsersium perusahaan dari Argentina, Jerman, Spanyol mengajukan proposal kepada pemerintah Iran tentang penyelesaian pembangunan reaktor nuklir bursher. Tetapi akibat tekanan dari Amerika serikat terhadap ketiganya maka perjanjian itu batal terlaksana. Tekanan AS juga menghentikan langkah Spain’s national institute of industry and nuclear equipment Institut industri peralatan nuklir nasional spanyol untuk melanjutkan proyek busher pada tahun 1990. Iran juga berusaha untuk memperoleh komponen-komponen bagi reaktor nuklir busher, tetapi usahanya selalu dimentahkan oleh AS. Pada tahun 1993, Iran berusaha untuk mendapatkan delapan kondensor uap yang dibuat oleh perusahaan Ansoldo, Italia di dawah kontrak dengan kraftwerk union namun usahanya tersebut juga dibatalkan oleh pemerintah Italia. Memasuki tahun 1994, Iran juga masih berusaha untuk memperoleh komponen-komponen reaktor nuklir Busher, diantaranya dengan Negara Cheko. Perusahaan skoda plzen republic Cheko juga bersedia untuk mensuplay komponen-komponen reaktor ke Iran. Namun karena dibawah tekanan AS Cheko pun membatalkan perjanjian tersebut. Iran juga tidak berhasil dalam usahanya untuk membeli sendiri komponen-komponen reaktor nuklir dari reaktor-reaktor yang pembangunannya tidak terselesaikan di Negara Polandia.

I.3. Nuklir Masa Mohammad Khatami