Nuklir Masa Mohammad Khatami

kepada ICC pada bulan januari 1996 dengan meminta tuntutan ganti rugi sebesar 5,4 Juta dolar atas kegagalan Jerman mematuhi kesepakatan pada tahun 1982 itu. 23 23 Ibid, “Iran Nuclear Program” Part I It’s History, Pada akhir tahun 1980-an sebuah konsersium perusahaan dari Argentina, Jerman, Spanyol mengajukan proposal kepada pemerintah Iran tentang penyelesaian pembangunan reaktor nuklir bursher. Tetapi akibat tekanan dari Amerika serikat terhadap ketiganya maka perjanjian itu batal terlaksana. Tekanan AS juga menghentikan langkah Spain’s national institute of industry and nuclear equipment Institut industri peralatan nuklir nasional spanyol untuk melanjutkan proyek busher pada tahun 1990. Iran juga berusaha untuk memperoleh komponen-komponen bagi reaktor nuklir busher, tetapi usahanya selalu dimentahkan oleh AS. Pada tahun 1993, Iran berusaha untuk mendapatkan delapan kondensor uap yang dibuat oleh perusahaan Ansoldo, Italia di dawah kontrak dengan kraftwerk union namun usahanya tersebut juga dibatalkan oleh pemerintah Italia. Memasuki tahun 1994, Iran juga masih berusaha untuk memperoleh komponen-komponen reaktor nuklir Busher, diantaranya dengan Negara Cheko. Perusahaan skoda plzen republic Cheko juga bersedia untuk mensuplay komponen-komponen reaktor ke Iran. Namun karena dibawah tekanan AS Cheko pun membatalkan perjanjian tersebut. Iran juga tidak berhasil dalam usahanya untuk membeli sendiri komponen-komponen reaktor nuklir dari reaktor-reaktor yang pembangunannya tidak terselesaikan di Negara Polandia.

I.3. Nuklir Masa Mohammad Khatami

Http:www.payvand.comnews03oct1015.html. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2003 Badan energi Atom Internasional IAEA mengumumkan bahwa negeri mullah itu tak terbukti mengembangkan bom nuklir. Yang bisa mereka temukan hanya indikasi bahwa Iran melakukan proses pengayaan uranium dan memproduksi plutonium. Dan ini adalah proses normal : bisa menunjukkan bahwa Iran mengembangkan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik, bisa pula memang mereka mengembangkan bom nuklir. 24 Bukannya gentar dengan ancaman itu, tiga hari setelah resolusi turun, Khatami menyatakan akan terus melanjutkan program nuklirnya. “Semua program pengayaan uranium kami lakukan untuk menghasilkan listrik dan tujuan-tujuan damai. Tak ada niat membuat senjata nuklir,” Kata Khatami. Tentunya, bagi Amerika serikat, indikasi itu saja sudah lebih dari cukup. Bahkan, ketika pada 11 November 2003 Iran menantang untuk bersedia diperiksa lebih ketat oleh IAEA, namun Amerika tak peduli. Mereka tetap yakin negeri itu memang mengembangkan bom nuklir maut. Pada bulan Juni 2004, Amerika mengubah tekanannya, bersama Israel, mereka sepakat melakukan langkah diplomatik mendesak IAEA agar membawa Iran kepada Dewan Keamanan PBB. Kali ini IAEA setuju dan mengeluarkan resolusi: bahwa meminta Iran untuk membekukan semua aktifitas pengayaan uranium, termasuk gedung-gedung dan instalasi pemutaran centrifuges, dua bulan. Jika tenggang pada November tak digubris, IAEA akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB, yang akan menjatuhkan sanksi bagi pemerintahan Khatami. 25 24 Habis Irak Seranglah Iran, Tempo, 3 Oktober 2004 25 Ibid, Habis Irak Seranglah Iran, Tempo, 3 Oktober 2004 Universitas Sumatera Utara

II. Bantuan Negara eks-komunis terhadap perkembangan program nuklir Iran

Setelah bertahun-tahun Iran gagal dalam melakukan kerjasama Negara-negara barat untuk memenuhi komponen-komponen reaktor nuklirnya, akhirnya Iran memutuskan untuk berganti haluan dan melakukan kerjasama dengan negara-negara eks-komunis. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah Iran ini mendapat respon yang sangat baik dari negara-negara tersebut, dan mereka bersedia melakukan kerjasama dengan Iran untuk membangun proyek nuklirnya yang sempat terhenti. Pada Tahun 1990 Iran melakukan perjanjian kerjasama dengan Rusia menyangkut penyelesaian pembangunan reaktor Busher. Pada perjanjian ini, selain harus menyelesaikan pembangunan reaktor nuklir busher, Rusia juga diminta untuk membangun dua reaktor tambahan VVER 440 diwilayah Iran. Namun akibat permasalahan keuangan Iran, akhirnya proyek ini terhenti. 26 Pada bulan januari 1995 Iran menandatangani kontrak kerjasama dengan kementrian energi atom rusia untuk menyelesaikan rekonstruksi di reaktor Busher yang merupakan reaktor terbesar Iran. Reaktor busher ini jika sudah beroperasi mampu Pada tahun 1991 China bersedia untuk menyediakan bahan uranium Hexsa Fluoride UF6 yang merupakan senyawa uranium berupa gas dan digunakan untuk memperkaya uranium alami. Akan tetapi, bahan-bahan yang disediakan China tersebut harus berada dibawah pangawasan Badan Energi Atom Internasional IAEA. Hal ini dikarenakan Iran pernah mengakui bahwa negaranya pernah menerima 1000 kg uranium hexsafluoride alami, 400 kg Uranium Tetracluoride UF4, dan 400 kg Uranium Dioxside UO2 dari China secara diam-diam tanpa melapor ke IAEA. Meskipun jumlah senyawa Uranium yang diterima Iran masih relatif kecil, akan tetapi apa yang dilakukan Iran membuktikan bahwa Iran mempunyai niat serius untuk membangun senjata nuklir. 26 Nucleus week, 15 Maret 1990. Universitas Sumatera Utara memproduksi 180 kg Plutonium pertahun. Rusia merencanakan pembangunan tersebut akan selasai dalam jangka waktu empat Tahun. Pada perjanjian itu, Iran juga meminta pihak Rusia untuk menyediakan termal Reaktor Air Ringan Thermal light-research water reactor berkekuatan 30-50 Megawatt, serta 2000 ton Uranium natural. 27 Dalam perjanjian juga disebutkan bahwa Rusia bersedia melatih kurang lebih 15 ilmuwan nuklir Iran per tahun di pusat penelitian Rusia Kurcatov Institute dan di pembangkit tenaga nuklir Novovoronezh milik Rusia. 28 Iran dan Rusia juga setuju dengan membicarakan konstruksi fasilitas pengayaan Uranium sentrifugal di Iran. Setelah perjanjian itu ditandatangani kedua belah pihak, pemerintah AS dibawah Clinton memaksa Rusia untuk membatalkan kerjasama dengan Iran tersebut. Namun Rusia tidak mengindahkan permintaan AS dan terus memberlakukan kerjasama dengan Iran. 29 Setelah bertahun-tahun mencari negara pemasok peralatan nuklir untuk menyelesaikan reaktor Busher, pemerintah Iran akhirnya memperoleh kesepakatan dengan Rusia untuk melakukan kerjasama didalam penyelesaian reaktor ini. Sebuah kontrak kerjasama antara Iran dengan departemen Tenaga Atom Rusia MINATOM yang menelan dana 800 juta dollar ini ditandatangani pada bulan januari 1995 oleh ketua 3. Fasilitas Pengembangan Nuklir 3.1. Reaktor Nuklir Busher 27 Michael Eisenstadt, Iranian military power: Capabilities and Intentions, Washington-D.C.: The Washington Institute for Near Policy, 1996, hal. 106 28 Judith Perera, The Nuclear Industry in The Former Soviet Union : Transsition From Crisis to Opportunity, London : Financial Times Energy Publising, 1997, hal : 68. 29 Michael Eisten, op.cit., hal. 106-107 Universitas Sumatera Utara Minatom, Viktor Mikhailov dan pimpinan Organisasi Tenaga Atom Iran AEOI Reza Amrollahi dengan waktu penyelesaian empat tahun. 30 Pada tahun 1996 cabang dari Minatom Rusia, Zarubezh atom energostroy Konstruksi Tenaga Atom Luar Negeri Rusia sedang berusaha menyelesaikan pembangkit nuklir Busher. 31 Persiapan lokasi Busher-1 sudah selesai, bejana reaktor telah diproduksi dan pembangunan generator-generator uap dan peralatan-peralatan lain telah dimulai. Proyek ini dipimpin langsung oleh Igor Magala, tokoh Rusia yang mengadakan penelitian tentang mungkin atau tidaknya rekonstrusi busher pada tahun tahun 1995 lalu. Jumlah personil yang bekerja pada proyek pembangunan pembangkit nuklir Busher ini juga meningkat tajam, dari semula hanya 150 orang yang bekerja, kemudian meningkat menjadi sekitar 3000 orang demi mengejar penyelesaian proyek raksasa dalam waktu 4 tahun. 32 Kontrak Iran-Rusia mulai berlaku pada 12 Januari 1996 dan meminta agar pembangunan reaktor dapat diselesaikan dalam waktu 55 bulan. Bagaimanapun, tanpa spesifikasi teknis untuk komponen-komponen pasokan Jerman, diragukan bahwa Rusia akan dapat menyelesaikan reaktor tepat pada waktunya. Karena peralatan yang dipasang oleh Kraftwerke Union Siemens Jerman harus diganti dengan peralatan sejenis buatan Rusia, Rusia berencana untuk memasang sebuah reaktor VVER-1000 yang membutuhkan enam generator uap VVER horizontal; reaktor yang direncanakan Jerman pada waktu sebelumnya hanya berkekuatan 1300 Mwe yang dirancang untuk menampung empat generator uap vertikal. 33 30 The Washington Times, 10 Januari 1995. 31 Nucleonics Week, 28 Maret 1996. 32 Ibid, Nucleonics Week, 28 Maret 1996 33 Mark Hibbs,”Minatom says It Can Complete One Siemens PWR in Iran in Five Years”, Nucleonics Week, 29 September 1994. Universitas Sumatera Utara Spesifikasi peralatan Metalurgi Meetallurgical produksi Jerman sangat berbeda dari peralatan pada komponen-komponen primer dan sekunder milik Rusia, selain generator uap VVER horizontal secara material berbeda dari generator uap vertikal siemens. Kegagalan dalam menyesuaikan spesifikasi metalurgi dalam hal ini peralatan reaktor nuklir dapat menyebabkan terjadinya korosi atau masalah-masalah yang sangat beresiko, kecuali jika Minatom dapat menyesuaikan spesifikasi-spesifikasi ini. Biaya proyek akan meningkat drastis dan penyelesaian bisa tertunda lebih dari 4 tahun. 34 Sebuah area berjarak sekitar 80 km di sebelah selatan kota Tabriz terdapat rumah bagi ilmuwan-ilmuwan nuklir Iran, yaitu pusat riset tenaga atom Bonab Bonab Atomic Energy Research Center. Pusat penelitian ini bertujuan untuk melatih para ilmuwan Iran dalam melakukan penelitian tentang penggunaan teknologi nuklir untuk kepentingan agrikultur pertanian. Namun dengan kerjasama yang baik diantara kedua belah pihak dan usaha yang keras dari pihak Rusia, akhirnya proyek Bushehr ini dapat berjalan dengan lancar. Diperkirakan pembangkit nuklir terbesar Iran di Bushehr akan beroperasi secara aktif mulai tahun 2006.

3.2. Pusat Riset Tenaga Atom Kota Bonab