Tekanan AS Terhadap IAEA

• IAEA akan menindak keras dan menjatuhkan sanksi melalui PBB, apabila diketahui ada negara-negara anggota NPT, yang melanggar dan menyalahgunakan teknologi nukilir untuk kepentingan militer. • IAEA bertugas untuk memeriksa seluruh data-data yang dikirim oleh negara- negara NPT yang memanfaatkan teknologi nuklir untuk melihat perkembangan yang terjadi demi menghindari ada tidaknya penyalahgunaan nuklir. Tugas dan kewajiban dari IAEA diatas, sepenuhnya didukung dan dilindungi oleh PBB serta pemerintah AS yang berperan sebagai polisi internasional.

2.3. Tekanan AS Terhadap IAEA

Setelah melakukan berbagai tekanan-tekanan terhadap pemerintah Iran, kini pemerintah AS dibawah George W Bush mulai menekan IAEA untuk segera membawa kasus nuklir Iran kesidang dewan keamanan DK PBB. Dalam sidang dewan gubernur IAEA pada tanggal 13 September 2004, seorang diplomat AS untuk IAEA terus menerus menekan IAEA agar salah satu butir dari putusan sidang IAEA yang akan disahkan, berisi tentang masalah program nuklir Iran ke sidang dewan keamanan PBB. Menanggapi sikap ofensif AS yang terus menekan anggota IAEA, ketua tim negosiasi Iran Hassan Rowhani mengatakan bahwa ancaman yang dilontarkan AS terhadap IAEA dan Iran tidak akan menyelesaikan masalah nuklir Iran. Ia juga mengatakan bahwa Iran bersedia bekerjasama dengan IAEA untuk menjernihkan tuduhan tentang ambisi nuklir Iran kearah senjata nuklir. 83 IAEA dalam laporannya mengakui bahwa Iran memiliki plutonium yang dapat dikembangkan untuk memproduksi senjata nuklir dan menyembunyikan program 83 Ibid, Mustafa Abdul Rahman, “Iran Antara Ambisi Nuklir dan Tekanan AS”. http;www.kompas.comkompas2Dcetak030626ln379597.htm Universitas Sumatera Utara nuklirnya. Namun, IAEA tidak menemukan bukti kebenaran tuduhan AS bahwa Iran menggunakan nuklir untuk mengembangkan senjata atom. Menurut IAEA, Iran memiliki lusinan kasus program nuklir coba mereka tutupi, IAEA belum bisa memastikan mengenai jumlah ekstrak plutonium yang dimiliki Iran. IAEA juga menegaskan bahwa mereka tidak menemukan bukti yang mengatakan Iran memiliki program menggunakan nuklir untuk memproduksi bom atom. AS melemparkan tuduhan keras bahwa Iran menggunakan program nuklir memproduksi untuk senjata. Oleh karena itu AS menekan IAEA untuk mempersoalkan pelanggaran yang dilakukan Iran atas traktat Non-proliferasi Nuklir NPT. 84 1. AS menginginkan agar IAEA menyelidiki secara penuh terhadap program nuklir Iran, dengan detail dan terperinci. Secara umum tekanan-tekanan yang dilakukan oleh AS kepada IAEA adalah agar IAEA menuruti permintaan pemerintah AS, diantaranya : 2. AS menunjuk IAEA untuk segera mencari keberadaan senjata nuklir Iran yang disinyalir telah diproduksi, untuk kepentingan pertahanan militer Iran. 3. AS memaksa ketua IAEA, Muhammad El-baradei untuk bertindak lebih keras dan tegas terhadap penyelesaian program nuklir Iran yang selama ini telah disembunyikan. 4. Presiden George W Bush menginginkan agar IAEA segera mengajukan kasus program nuklir Iran ke sidang dewan keamanan PBB agar Iran dijatuhi sanksi dan hukuman internasional, serta penghancuran program nuklirnya oleh PBB. 84 “Tak ada bukti nuklir Iran untuk bom atom” http:www.kompas.comkompas2Dcetak031112ln683751.htm, diakses 20 januari 2010 Universitas Sumatera Utara Seluruh tekanan-tekanan tersebut diatas, merupakan kebijakan presiden George W Bush yang ditujukan kepada IAEA dan didukung oleh mitra terdekatnya Israel. Bush menganggap bahwa IAEA terkesan lambat dalam menyelesaikan kasus nuklir Iran. Bush juga berpikiran bahwa ketua umum IAEA, Muhammad El-baradei telah berpihak kepada Uni-eropa dan Iran yang cenderung bersikap diplomatis. Bush mengingatkan apabila IAEA tidak mampu menyelesaikan kasus nuklir Iran ini untuk dibawa kesidang dewan keaman PBB, maka AS akan bertindak sendiri untuk menyelesaikan masalah program nuklir ini dengan tindakan militer seperti yang dilakukan di Irak dan Afganistan.

2.4. Langkah yang dilakukan IAEA terhadap program nuklir Iran