reaktor yang sebenarnya, bukan reaktor alternatif yang berisi tempat hiburan para staf AEIO.
3.9. Universitas Teknologi Amir Kabir
Didirikan pada tahun 1958 sebagai politeknik Teheran, Universitas Teknologi Amir Kabir milik Iran Ini menawarkan gelar doktor dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi nuklir dengan mengadakan penelitian terhadap teori dan ilmu fisika energi tinggi. Menurut dugaan para siswa yang menjalani pendidikan disana, seolah tersebut
telah digunakan sebagai front untuk memperoleh komponen-komponen nuklir, termasuk usaha-usaha dari para perwakilan universitas untuk melakukan pembelian perlengkapan
pelindung neutron dari perusahaan percobaan reaktor AS U.S Firm Reactor Experiments.
56
Pusat penelitian Nuklir Teheran atau Teheran Nuclear Research Center TNRC yang bertempat di universitas Teheran dan diawasi oleh AEOI ini adalah
merupakan fasilitas utama penelitian nuklir terbuka di Iran. Fasilitas ini juga merupakan permulaan dari banyak program-program atom rahasia Iran, termasuk pengolahan
kembali plutonium, pengayaan laser, dan usaha-usaha penelitian dan pengembangan rancangan senjata nuklir. TNRC menyimpan sebuah reaktor riset 5 Megawatt tipe pool
yang dijaga secara ketat dan merupakan pasokan dari Amerika Serikat pada tahun 1967
3.10. Universitas Teheran Teheran University
56
Mednews, 8 Juni 1992
Universitas Sumatera Utara
yang dapat menghasilkan lebih dari 600 gram plutonium tiap tahunnya dalam bahan bakar habis – pakainya.
57
Pada tahun 1987, AEOI membayar Institut Penelitian Terapan Argentina INVAP Sejumlah 5,5 juta dollar untuk mengubah reaktor dari menggunakan bahan bakar uranium
dengan kadar 93 menjadi 20 Zat plutonium berskala tinggi.
58
Selama pemerintah Shah Iran yang terdahulu, TNRC melakukan percobaan dengan penyulingan plutonium secara kimiawi dari sisa bahan bakar uranium yang telah
terpakai.
59
Menurut mantan teknisi TNRC, Iran melengkapi dan melakukan percobaan di sebuah laboratorium penyulingan plutonium dipusat ini sebuah laboratorium penyulingan
plutonium dipusat ini pada tahun 1988 namun tidak mengadakan pemrosesan ulang. TNRC memiliki sel-sel panas yang disuplai oleh Amerika Serikat pada tahun 1967 yang
dapat digunakan untuk mengolah kembali plutonium dalam jumlah gram yang berasal dari sisa bahan bakar yang telah terpakai.
60
Para pejabat perwakilan Iran telah melakukan pendekatan dengan Argentina untuk membeli sel-sel panas, namun kesepakatan itu tidak
pernah tercapai. Iran juga mendapatkan tributylpsospate TBP dari China yang merupakan bahan kimia yang digunakan dalam proses pemisahan plutonium. China
mengkin telah mensuplai Iran lebih jauh lagi yang berupa data-data untuk teknologi pemisahan zat kimia.
61
Dalam rangka mendukung proses ulang ini, Iran mencoba untuk mendapatkan kemampuan dalam menghasilkan air berat dan bahan bakar nuklir untuk sebuah reaktor.
Usaha- usaha semacam ini dapat menjadi bagian dari sebuah program jangka panjang
57
Schwarzbach, Iran Nuclear Program : Energy Weapon?, Washington D.C : Natural Resources Defence Council, 1995, hal. 5-6
58
Nuclear Enginering International, Vol 32, Juli 1987
59
Akbar Etemed, “IRAN”, European Non-Proliferation Policy, Oxford : Oxford University Press,1987, hal.9
60
Shyam Bhatia, Nuclear Rivals in The Middle East, London : Routledge, 1987, hal.85
61
Antony Cordsman and Ahmed Hashim, Iran : Dillemmas of Dual Containment, Bulder, Colo : Westview Press, 1997, hal.297
Universitas Sumatera Utara
untuk membangun dan mengoperasikan sebuah reaktor air berat yang tersembunyi yang berfungsi untuk menghasilkan plutonium berskala tinggi.
TNRC juga telah digunakan menjadi pusat program perancanaan senjata nuklir Iran. Shah menempatkan sebuah tim perancangan senjata nuklir sebagai bagian dari usaha-
usaha riset atom pemerintahannya, meliputi pembuatan model melalui komputerisasi dan penelitian dasar mengenai sebuah alat peledak nuklir.
62
Menyusul revolusi Islam pada tahun 1979, pemerintahan baru mampu menjaga dan memikat kembali para tokoh kunci
TNRC. Hal ini dikarenakan para tokoh kunci TNRC memiliki sebagian besar data dan pengetahuan tentang perencanaan senjata nuklir. Selain itu, Iran juga telah berusaha
untuk memperoleh peralatan yang dapat digunakan untuk membuat bagian-bagian senjata dan untuk kebutuhan perancangan lainnya. Teheran mencari kamera-kamera
berkecepatan tinggi dan perlengkapan sinar laser X-Ray yang mungkin telah dikirimkan ke Iran dengan kapal melalui Inggris, sedangkan tambahan lainnya adalah Iran juga
membeli sebuah oscilloscope
63
dan generator-generator getar dari sebuah perusahaan AS.
64
TNRC juga menjadi Pusat penelitian Laser yang bertujuan untuk memproduksi laser- laser helium neon merah reds helium-neon Laser, Laser-laser gas coz, satu unit pabrik
pipa kaca, satu unit pabrik optik, sebuah laboraturium laser padat, sebuah laboraturium ketilitian laser, laboraturium-laboraturium laser setengah kendali semi otomatis, dan
sebuah laboraturium laser polimer. Peralatan-peralatan yang dibeli Iran tersebut berfungsi untuk mengukur dan
menyesuaikan gelombang guncangan dari sebuah alat peledakan ke dalam tanah.
65
62
Leonard S. Spector, op.cit, hal.206
63
Oscilloscope adalah sebuah alat pendeteksi yang berfungsi untuk melihat sejauhmana dampak dari guncangan yang dihasilkan dari sebuah ledakan nuklir
64
Michael Eisenstadt, op.cit, hal. 109
65
Mark Gorwitz, Second Tier Nuclear Nations Laser Isotop Separation Programs : Technical Citations and Comments, Essex, U.K.: Longman Group, 1990, hal.199
TRNC telah, dan tetap menjadi pusat pengolahan
Universitas Sumatera Utara
kembali plutonium Iran. Para teknisi-teknisi Iran dapat menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat di TNRC untuk memperoleh pengetahuan dan kompetensi ilmiah yang
sangat penting untuk mengoperasikan sebuah pabrik reaktor nuklir berskala besar.
3.11. Sharif University of Technology SUT