Sumber : HRD PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2010
5.1.6. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Masalah keselamatan dan kesehatan adalah salah satu prioritas utama dari Indocement, dimana Perseroan memberikan perhatian terhadap pelaksanaan dan
kepatuhan terhadap prosedur standar baku operasi sebagai suatu cara untuk mengurangi risiko keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Karyawan dan
keluarganya mendapatkan fasilitas yang memadai dalam pelayanan kesehatan yang layak, baik di klinik kesehatan yang berada di dalam dan sekitar pabrik, maupun di
luar lokasi yang disediakan oleh Perseroan. Fasilitas rawat inap juga diberikan bagi para purnakarya hingga 5 tahun setelah memasuki masa pensiun normal.Inisiatif
lainnya dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja di Indocement termasuk upaya untuk mengurangi hilangnya waktu kerja sampai ke tingkat tanpa kecelakaan zero
accident. Indocement juga meningkatkan kesadaran keselamatan kerja para manajer lini dengan mengamati secara cermat kejadian yang masuk kategori “nyaris-
kecelakaan” near-miss occurances.
5.2. Gambaran Umum Plant Division 5.2.1. Gambaran Umum Ketenagakerjaan di Plant Division
Ketenagakerjaan pada divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kerja Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
tahun 2010
No Tenaga Kerja Total
1 Staf
432 2
Non-staf 640
Total 1072
Sumber: HRD PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citeureup, 2010
Dari data di atas diketahui bahwa dari 1072 tenaga kerja pada divisi plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tenaga kerja kontrak sebanyak 640 pekerja dan
tenaga kerja tetap sebanyak 432 pekerja.
Jadwal Shift kerja pada divisi plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
1. Shift 1 pagi
a. Senin-kamis : pukul 07.00 – 15.00
b. Jumat
: pukul 07.00 – 16.00
2. Shift 2 sore
a. Senin – kamis : pukul 15.00 – 23.00
b. Jumat
: pukul 16.00 - 24.00 3.
Shift 3 malam : a.
Senin – kamis : pukul 23.00 – 07.00 b.
Jumat : pukul 24.00
– 08.00
Sistem rotasi shift kerja pada Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 5.3 Sitem rotasi
Shift Kerja
Week Monday
Group A Tuesday
Group A Wednesday Group B
Thursday Group B
Friday Group C
Saturday Group C
Sunday Group D
5.2. 3. Gambaran Proses Pembuatan Semen
Proses produksi semen dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan dalam pembuatan semen dilakukan secara otomatis dan sepenuhnya dilakukan
oleh mesin. Sedangkan manusia berperan dalam pengoperasian mesin-mesinnya. Tahapan-tahapan pemroduksian semen tersebut adalah :
1. Penambangan dan penyediaan bahan baku Quarrying
Proses penambangan dan penyediaan bahan baku bertujuan untuk menyediakan bahan baku berupa batu kapur, tanah liat, pasir besi, dan
pasir silika. 2.
Pengeringan dan penggillingan bahan baku Drying Grinding Proses ini bertujuan untuk mengeringkan bahan baku hingga kadar
air 1, menggiling ahan baku hingga berukuran 90 mikron, mencampur bahan baku sesuai dengan yang diinginkan, dan memperoleh campuran
yang lebih homogen. Setelah bahan baku sudah digiling dan bercampur,
bahan tersebut dikirim dengan separator untuk pemisahan ukuran kemudian di kirim ke raw mill silo untuk proses pengadukan yang lebih
merata 3.
Pembakaran dan Pendinginan Klinker Kiln Burning Cooling Proses pembakaran bahan baku untuk membentuk clinker dalam
proses produksi semen merupakan tahap terpenting. Proses pembakaran bahan baku ini dilakukan dengan suhu 200°C- 1000°C dalam suspension
preheater. Setelah itu, material dikirim ke rotary kiln untuk proses pembakaran inti dengan suhu ± 900°C -1450°C. Material yang sudah
melewati tahap ini disebut clinker. Clinker panas akan didinginkan secara mendadak ke dalam alat AQC Air Qinching Cooler sehingga suhunya
menurun dari 1200°C menjadi 50°C – 00°C. Clinker yang dihasilkan
memiliki diameter 1-2 cm dan merupakan bahan setengah jadi. 4.
Penggilingan Akhir Finish Grinding Pada proses ini dilakukan penggilingan clinker di dalam cement
mill dan penambahan aditif agar menjadi semen yang memenuhi syarat kehalusan. Kehalusan semen adalah salah satu penentu utama dari semen
yang dihasilkan. 5.
Pengantongan Packing Produk semen yang keluar dari cement mill disimpan di silo.
Kemudian semen dari silo di angkut menuju Hopper dengan menggunakan Air Slide dan Bucket Elevator. Semen yang halus akan
terpisah dan masuk ke dalam Hopper, kemudian dialirkan ke dalam rotary
packer. Semen-semen tersebut akan dikemas dalam kantong semen yang berukuran 40 kg, 50 kg, dan big bag 1 ton. Setelah semen selesai
dikemas, semen diangkut oleh belt conveyor ke atas truk pengangkutan.
Gambar 5.4 Proses Produksi Semen di PT. Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk
Sumber: PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citeureup, 2010
5.3. Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant