Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant Gambaran Tingkat Kebisingan pada Pekerja di Divisi Plant Hubungan Kebisingan dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant.

packer. Semen-semen tersebut akan dikemas dalam kantong semen yang berukuran 40 kg, 50 kg, dan big bag 1 ton. Setelah semen selesai dikemas, semen diangkut oleh belt conveyor ke atas truk pengangkutan. Gambar 5.4 Proses Produksi Semen di PT. Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk Sumber: PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citeureup, 2010

5.3. Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant

Hasil penelitian mengenai Studi faktor risiko kejadian kecelakaan kerja di Divisi plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. tahun 2008-2009 dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja di Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tahun 2008-2009 NO Kecelakaan Kerja Frekuensi Persentase 1 Ya 24 20 2 Tidak 96 80 Jumlah 120 100 Dari data pada tabel 5.3 diketahui bahwa pekerja yang mengalami kecelakaaan kerja dikategorikan sebagai kasus dalam penelitian ini sebanyak 24 pekerja 20. Sedangkan pada pekerja yang tidak mengalami kecelakaan kerja, dikategorikan sebagai kontrol atau pembanding dalam penelitian ini sebanyak 96 pekerja 80.

5.4 Gambaran Umur, Masa Kerja dan Shift Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pekerja Pada Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. tahun 2008-2009 NO Karakteristik Pekerja Frekuensi Persentasi 1 Umur 29 tahun 29 tahun 36 84 30 70 2 Masa Kerja 10 tahun 10 tahun 61 59 50.8 49.2 3 Shift Kerja Shift 3 Shift12 36 84 30 70

5.4.1 Gambaran Umur Pada Pekerja di Divisi Plant

Data umur diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner pada sampel. Hasil penelitian ini menggambarkan jumlah pekerja berdasarkan umur individu masing-masing. Pada penelitian ini umur dikategorikan berdasarkan teori. Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.4 diketahui bahwa terdapat 36 pekerja 30 yang memiliki umur 29 tahun, sedangkan pekerja yang memiliki umur 29 tahun sebanyak 84 pekerja 70.

5.4.2 Gambaran Masa Kerja pada Pekerja Divisi Plant

Data masa kerja diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner pada sampel dan melihat data sekunder yang ada di bagian HRD. Hasil penelitian ini menggambarkan jumlah pekerja berdasarkan masa kerja yang telah dilalui oleh pekerja. Pada penelitian ini masa kerja dikategorikan berdasarkan teori. Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pekerja yang memiliki masa kerja 10 tahun sebanyak 61 pekerja 50,8. Sedangkan pekerja memiliki masa kerja 10 tahun sebanyak 59 pekerja 49,2.

5.4.3 Gambaran Shift Kerja Pada Divisi Plant

Data Shift kerja diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner pada sampel dengan waktu yang berbeda-beda. Yaitu dengan membagi jumlah kuesioner berdasarkan jumlah populasi pada masing-masing shift. Hasil penelitian ini menggambarkan pekerja yang bekerja pada shift yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.4 diketahui bahwa pekerja yang bekerja pada shift 3 sebanyak 36 pekerja 30, sedangkan pekerja yang bekerja pada shift 1 dan 2 sebanyak 84 pekerja 70.

5.5 Gambaran Tingkat Kebisingan pada Pekerja di Divisi Plant

Tingkat kebisingan diperoleh dari data sekunder yang ada di bagian Hazard and monitoring. Berdasarkan data ada 35 titik pada area dimana pekerja terpapar mesin yang berputar selama 24 jam. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar nilai ambang batas kebisingan yang diizinkan pada pekerja yang bekerja semala 8 jam dalam sehari. Hasil penelitian ini menggambarkan pekerja yang terpapar kebisingan 85 dB dan 85 dB. Untuk mudahnya dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Distibusi Frekuensi Tingkat Kebisingan Pada Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. tahun 2008-2009 Berdasarkan data pada tabel 5.5, dapat diketahui bahwa pekerja yang terpapar kebisingan 85 sebanyak 65 pekerja 54,2 dan pekerja yang terpapar kebisingan 85 sebanyak 55 pekerja 45,8. Kebisingan Frekuensi Persentasi 85 65 54.2 85 55 45.8 Jumlah 120 100

5.6 Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant

Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara Karakteristik pekerja dengan Kecelakaan kerja Pada Pekerja di Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tahun 2008-2009

5.6.1 Hubungan Umur dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant

Hubungan antara umur dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja divisi plant di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat diketahui bahwa pekerja yang memiliki umur 29 tahun dan mengalami kecelakaan sebanyak 14 pekerja 58.3, dibanding dengan yang tidak mengalami kecelakaan kerja sebanyak 22 pekerja 22.9. Sedangkan pekerja yang memiliki umur 29 tahun yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 10 pekerja 41.7, dibanding dengan pekerja yang tidak mengalami kecelakaan sebanyak 74 pekerja 77.1. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diketahui bahwa umur No Karakteristik Responden Kecelakaan Kerja P value OR 95 CI Ya Tidak Total N N n 1 Umur 29 tahun 29 tahun 14 10 58,3 41,7 22 74 22,9 77,1 36 84 30 70 0,002 4,709 1,838 – 12,065 2 Masa Kerja 10 tahun 10 tahun 19 5 79,2 20,8 42 54 43,3 56,2 61 59 50,8 49,2 0,004 4,886 1,685 – 14,165 3 Shift Kerja Shift 3 Shift 12 15 9 62,5 37,5 21 75 21,9 78,1 36 75 50,8 49,2 0,000 5,952 2,285 – 15,509 pekerja atas kecelakaan kerja memiliki hubungan yang bermakna α 0,05 dengan nilai P value = 0,002. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR = 4,709 95 CI 1.838 – 12.065, artinya pekerja yang memiliki umur 29 tahun memiliki peluang 4,709 kali untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan pekerja yang memiliki umur 29 tahun.

5.6.2 Hubungan Masa Kerja dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant

Hubungan antara masa kerja dengan kejadian kecelakan kerja pada pekerja divisi plant di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat diketahui bahwa pekerja yang memiliki masa kerja 10 tahun dan mengalami kecelakaan sebanyak 19 pekerja 79,2, dibandingkan dengan yang tidak mengalami kecelakaan kerja sebanyak 42 pekerja 43,3. Sedangkan pekerja yang memiliki masa kerja 10 tahun yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 5 pekerja 20,8, dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami kecelakaan sebanyak 54 pekerja 56,2. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diketahui bahwa masa kerja atas kecelakaan kerja memiliki hubungan yang bermakna α 0,05 dengan nilai P value = 0,004. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR = 4,886 95 CI 1,685 – 14,165, artinya pekerja yang memiliki masa kerja 10 tahun memiliki peluang 4,886 kali untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan pekerja yang memiliki masa kerja 10 tahun. 5.6.3 Hubungan Shift Kerja dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant Hubungan antara shift kerja dengan kejadian kecelakan kerja pada pekerja divisi plant di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pekerja yang bekerja pada Shift 3 dan mengalami kecelakaan sebanyak 15 pekerja 62,5, dibandingkan dengan yang tidak mengalami kecelakaan kerja sebanyak 21 pekerja 21,9. Sedangkan pekerja yang bekerja pada shift 12 yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 9 pekerja 37,5, dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami kecelakaan sebanyak 75 pekerja 78,1. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diketahui bahwa shift kerja atas kecelakaan kerja memiliki hubungan yang bermakna α 0,05 dengan nilai P value = 0,000. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR = 5,952 95 CI 2.285 – 15.509, artinya pekerja yang bekerja pada shift 3 memiliki peluang 5,952 kali untuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan pekerja yang bekerja pada shift 1 dan 2.

5.7 Hubungan Kebisingan dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di Divisi Plant.

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Kebisingan dengan Kecelakaan kerja Pada Pekerja di Divisi Plant PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tahun2008-2009 Berdasarkan tabel 5.7 tersebut dapat diketahui bahwa pekerja yang terpapar kebisingan 85 dB dan mengalami kecelakaan sebanyak 13 pekerja 54,2, dibandingkan dengan yang tidak mengalami kecelakaan kerja sebanyak 52 pekerja 54,2. Sedangkan pekerja yang terpapar kebisingan 85 dB dan mengalami kecelakaan kerja sebanyak 11 pekerja 45,8, Kebisingan Kecelakaan Kerja P value OR 95 CI Ya Tidak Total N N n 85 dB 13 54,2 52 54,2 65 54,2 1.000 1,000 0,407 – 2,454 85 dB 11 45,8 44 45,8 55 45,8 Total 24 100 96 100 120 100 dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami kecelakaan sebanyak 44 pekerja 45,8. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diketahui bahwa kebisingan atas kecelakaan kerja tidak memiliki hubungan yang bermakna α 0,05 dengan nilai P value = 1,000. Berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR = 1,000 95 CI 0,407 – 2,454, artinya kebisingan 85 dB bukan merupakan faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja.

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan desain case control, dengan menggunakan desain ini terkadang ditemukan bias pada saat melakukan seleksi sampel penelitian karena sampel terdiri dari populasi yang berbeda. 2. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan mengandalkan daya ingat responden. Sehingga kemungkinan menyebabkan terjadinya recall bias. 3. Data pengukuran kebisingan yang didapatkan tidak sesuai dengan waktu kejadian kecelakaan kerja yang terjadi sehingga mempengaruhi hasil penelitian. 4. Validasi informasi terkadang sukar diperoleh

6.2 Kecelakaan Kerja

Menurut Frank E. Bird Jr 1990, Kecelakaan adalah suatu sumber peristiwa yang tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi yang melebihi batas kemampuan tubuh atau struktur. Menurut Slote 1987, kecelakaan adalah produk akhir dari urutan tindakan atau kejadian yang berakhir pada konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti luka ringan, luka berat, kerusakan alat, gangguan, penundaan produksi atau kerusakan. Menurut UU RI Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang