2.3.3 Masa kerja
Masa kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan berbagai penelitian dengan
meningginya masa kerja dan keterampilan akan disertai dengan penurunan angka kecelakaan akibat kerja. Kewaspadaan terhadap kecelakaan akibat
kerja bertambah baik sejalan dengan pertambahan usia dan lamanya kerja di t
empat kerja yang bersangkutan Suma’mur 1989. Menurut M. A. Tulus 1992, Masa kerja dapat dikategorikan, menjadi :
1. Masa kerja baru : 6 tahun
2. Masa kerja sedang : 6 – 10 tahun
3. Masa kerja lama : 10 tahun
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadarwati tentang beberapa faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja di
pabrik frame kacamata PT. Luxindo Nusantara Semarang tahun 2006 terdapat hubungan antara masa kerja dengan kejadian kecelakaan
kerja.
2.3.4 Unit Pekerjaan
Unit pekerjaan mempunyai pengaruh besar terhadap resiko terjadinya kecelakaan akibat kerja Suma’mur, 1989. Jumlah dan macam
kecelakaan akibat kerja berbeda-beda di berbagai kesatuan operasi dalam suatu proses.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Romy, 2006 tentang kajian faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja di PT.
Guanusa Utama Fabricans Grenyang tahun 2006 terdapat hubungan antara tempat kerja dengan kejadian kecelakaan kerja.
2.3.5 Shift kerja
Waktu kerja adalah pembagian gilir kerja dalam waktu 24 jam. Pekerja dibagi dalam beberapa kelompok yang masing-masing bergiliran
dan lama kerjanya sesuai dengan hasil bagi 24 jam dengan jumlah kelompok kerja. Terdapat dua masalah utama pada pekerja yang bekerja
secara bergiliran, yaitu ketidak mampuan pekerja untuk beradaptasi dengan sistem shift dan ketidak mampuan pekerja untuk beradaptasi
dengan kerja pada malam hari dan tidur pada siang hari Andrauler P. dalam Arifin, 2004. Pergeseran waktu kerja pagi, siang, dan malam dapat
mempengaruhi terjadinya peningkatan kecelakaan kerja Benny dan Achmadi, 1991. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jawawi
tentang faktor risiko yang berhubungan dengan tingkat kecelakaan kerja di PT. HOK TONG Pontianak tahun 2008 terdapat hubungan antara shift
kerja dengan kejadian kecelakaan kerja.
2.3.6 Kelelahan Kerja
Faktor kelelahan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau turunnya produktifitas kerja Benny dan Achmadi, 1991 . Kelelahan
adalah fenomena kompleks fisiologis maupun psikologis dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan fisiologis dalam
tubuh. Kelelahan akan berakibat menurunnya kemampuan kerja dan kemampuan tubuh para pekerja. Kelelahan disebabkan oleh beberapa
faktor salah satunya beban kerja, Beban kerja harus seimbang dengan kemampuan individu, Ketika beban kerja telah melebihi kemampuan
individu maka akan terjadi kelelahan kerja yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
2.3.7 Kebisingan