3. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.14 di bawah ini menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0.381 artinya 38.1 variabel terikat yaitu motivasi
Wajib Pajak dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari kecerdasan spiritual, kinerja pelayanan perpajakan, dan modernisasi sistem
administrasi perpajakan sedangkan sisanya sebesar 61.9 dijelaskan oleh variabel lain seperti kondisi keuangan, sanksi perpajakan, dan
tingkat pendidikan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error Of the Estimate
1 .632
a
.400 .381
3.56297 Sumber: Data primer yang diolah 2010
Kondisi keuangan adalah kemampuan keuangan seseorang yang tercermin dari tingkat pendapatan. Seseorang yang memiliki
pendapatan yang tinggi cenderung termotivasi membayar pajak 69
dibandingkan dengan orang yang mempunyai tingkat pendapatan yang rendah karena mengalami kendala dalam masalah keuangan sehingga
cenderung enggan untuk membayar pajak. Sanksi merupakan imbalan atas kesalahan atau pelanggaran yang
pernah dilakukan. Sanksi perpajakan terjadi karena terdapat pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan
dimana semakin besar kesalahan yang dilakukan seorang wajib pajak, maka sanksi yang diberikan juga akan semakin berat. Contoh
pelanggaran yang sering dilakukan adalah keterlambatan dalam membayar pajak, kurang bayar dan kesalahan dalam pengisian SPT.
Sanksi perpajakan terjadi karena terdapat pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam undang-undang
perpajakan dikenal dua macam sanksi, yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana. Pelaksanaan pengenaan sanksi perpajakan kepada wajib
pajak dapat berupa sanksi administrasi saja, sanksi pidana saja atau kedua-duanya Resmi, 2005.
Tingkat pendidikan Wajib Pajak diharapkan dapat memotivasi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Seperti
halnya sistem perpajakan di Jepang sudah menerapkan perpajakan di usia dini bagi warganya dan ini terbukti efektif. Keberhasilan sistem
pendidikan perpajakan di usia dini mampu menumbuhkan etika-etika sosial dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat dan mendorong
tumbuhnya tanggung jawab kolektif bangsa Jepang. Kebersamaan ini 70
merupakan salah satu modal utama pertumbuhan pusat perekonomian Jepang yang sekaligus menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan
bagi masyarakatnya Damar, 2006.
b. Hasil Uji Statistik t