Metode Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang akan disebarkan kepada responden yang dibuat dengan skala yang merujuk pada skala model Ordinal. Masing-masing jawaban dari 5 lima alternatif jawaban yang tersedia diberi bobot nilai skor sebagai berikut: Tabel 3.1 Skor Jawaban Responden No. Jawaban Responden Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Data primer yang diolah 2010 2. Studi kepustakaan, dilakukan dengan cara membaca dan mengutip baik secara langsung maupun tidak langsung dari literatur-literatur yang berhubungan langsung dengan variabel penelitian.

D. Metode Analisa Data

1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Salah satu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan 47 sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya Ghozali, 2006. b. Uji Reliabilitas Instrumen dinyatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisiten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha di atas 0.60 maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi Ghozali, 2006. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen Ghozali, 2001. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat besarnya VIF Variance Invelations Factor dan Tolerance. Jika nilai VIF 10 dan Tolerance 0,1, hal ini berarti terjadi korelasi 48 antar variabel independen dan sebaliknya jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1 hal ini berarti tidak terjadi korelasi antar variabel Ghozali, 2006. b. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika grafik plot membentuk pola tertentu seperti titik-titik yang teratur berkembang, menyebar kemudian menyempit hal ini berarti terjadi heteroskedastisitas, dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. c. Normalitas Data Normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2001. Uji normalitas data dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal atau grafik, jika data menyebar di sekitar dan mengikuti garis diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data tidak menyebar dan tidak mengikuti 49 garis diagonal, maka data tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2006. 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi yang bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dan independen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda multiple regression. Dapat disimpulkan bahwa dasar pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan sebagai berikut: a. Jika siginfikan kurang dari 0.05 maka H a diterima, dan b. Jika signifikan lebih dari 0.05 maka H a ditolak Ghozali, 2006. Namun, bila terdapat nilai yang melebihi 0.05 tetapi tidak melebihi rentang jarak 0.055 maka masih dapat dikategorikan signifikan. Namun bila nilainya di atas itu maka tidak signifikan. Nilai yang perlu diperhatikan apabila kita menggunakan regresi berganda, yaitu: a. Analisis koefisien determinasi uji adjusted R Square, untuk mengukur 50 seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Secara sistematis jika nilai adjusted R2 = 1-k n-k. Jika k 1 maka adjusted akan bernilai negatif. b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. c. Uji Siginifikan Parameter Individual Uji t Statistik Uji signifikan parameter individual bertujuan untuk menginterprestasikan koefisien variabel independen.

E. Definisi Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh reformasi administrasi perpajakan, pengetahuan dasar wajib pajak tentang perpajakan, dan kesadran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Jakarta Selatan

3 25 146

Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Perpajakan (Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil DJP Jabar I)

0 11 30

Analisis Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (survey Pada KPP Pratama Soreang)

0 4 1

Pengaruh efektivitas sanksi pajak dan pelaksanaan sistem modernisasi administrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak :(survey pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jabar I)

0 23 52

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Memenuhi Kewajiban Perpajakan

1 15 80

Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kinerja Pelayanan Pajak Dan Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kawajiban Perpajakan

0 3 71

Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

0 1 20

Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.

0 0 22

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG

0 3 14

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Memiliki Usaha Yang Terdaftar Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pu

1 18 15