32
persiapan untuk di SD. Bidang pengembangan perasaan, kemasyarakatan, dan kesadaran lingkungan mengarah kepada pembentukan pribadi anak
sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Misalnya anak belajar mengakui dan menerima adanya perbedaan antara dirinya dan anak lain,
belajar menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Bidang pengembangan daya cipta mengarah kepada pembentukan imajinasi dan
kreativitas anak, yaitu lancar dalam bertutur kata, berpikir, berolah tangan, dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Dan
juga mengenai bidang kemampuan matematika tetapi masih terbatas pada obyek perhitungan, mengetahui angka-angka tertulis, dan mempelajari
bentuk-bentuk geometri dasar, seperti segi empat, lingkaran dan. segitiga. Taman Kanak-Kanak bukan sekolah, tetapi tempat bermain sambil
belajar. TK adalah usahakegiatan persiapan membaca dan menulis permulaan serta berhitung. Pendidikan TK sangat besar pengaruhnya pada
perkembangan anak sehingga melalui pendidikan tersebut anak. dapat bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya. Serta anak dapat
memiliki pengalaman di TK yang merupakan jembatan antara rumah dengan sekolah, yaitu menciptakan kesinambungan pengalaman antara
dunia anak-anak dalam keluarga dengan kehidupan dan tuntutan belajar di SD. Dari uraian tersebut ternyata pada pendidikan TK, anak telah
diperkenalkan dengan matematika sebagai persiapan untuk memasuki sekolah dasar.
6. Pendidikan Sekolah Dasar
Pendidikan sekolah dasar berlangsung pada. usia 6 sampai 12-13 tahun. Para pendidik mengenal masa ini sebagai masa sekolah, karena
pada masa ini anak diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang sangat penting bagi persiapan dan penyesuaian diri terhadap kehidupan di masa
dewasa. Masa anak sekolah diawali dengan tercapainya kematangan sekolah pada anak.
Menurut Sabri, kematangan anak untuk belajar atau masuk SD dapat
33
diartikan dengan kesiapan anak untuk belajar atau masuk SD karena anak sudah memiliki kemampuan atau kesanggupan untuk belajar atau
mengikuti pelajaran dengan baik di SD dan dengan kondisi kematangannya itu maka si anak akan dapat dengan mudah untuk diajar dan dilatih
sehingga mereka akan berhasil dengan baik belajar di SD.
40
Pada usia sekolah dasar daya pikirnya sudah berkembang kearah berpikir konkret dan rasional dapat diterima akal Piaget menamakannya
sebagai operasi konkret. Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu: mengklasifikasikan mengelompokkan, menyusun
dan mengasosiasikan menghubungkan atau menghitung angka-angka.
41
Masa usia sekolah sering pula disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Secara relative anak-anak lebih mudah dididik
daripada masa sebelumnya. Masa keserasian bersekolah ini dapat dirinci menjadi dua fase:
1.
Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, antara 6-7 tahun sampai 9-10 tahun.
2.
Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, antara. 9-10 tahun sampai 12-13 tahun.
42
Sifat-sifat khas kelas rendah antara lain: 1 Kesehatan dan pertumbuhan jasmani sangat berkaitan dengan prestasi; 2 mematuhi
peraturan-peraturan permainan tradisional; 3 memuji dirinya sendiri; 4 membandingkan dirinya dengan yang lain; 5 togas yang tidak
terselesaikan dianggap tidak penting pada usia 6 sampai 8 tahun menghendaki nilai yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang
pantas baik atau tidak. Sifat-sifat khas kelas tinggi antara lain: 1 Minat terhadap
kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, realitis, ingin tabu, dan ingin
40
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, cet ke-2 h.11
41
Syamsuri Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Bandung; remaja Rosda Karya, 2000 h.178
42
S.C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999 cet. ke-3 h.4
34
belajar 2 masa akhir minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus; 3 sebelum usia 11 tahun membutuhkan orang lain dan setelah usia 11 tahun
sudah dapat menyelesaikan sendiri; 4 nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah; 5 gemar membentuk kelompok sebaya. Tahap
di sekolah dasar ini juga sesuai dengan perkembangan anak sehingga pada sekolah dasar sikap dan kemampuan anak dikembangkan dengan
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar pada mereka sesuai dengan perkembangannya.
Sebagaimana jenjang pendidikan formal lainnya, pada sekolah dasar juga memiliki kurikulum yang disusun sebagai acuan pelaksanaannya,
sehingga tidak menyimpang dari tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Pendidikan dasar SD menggunakan kurikulum yang disusun
departemen pendidikan nasional sehingga pada tingkat SD memiliki 10 pelajaran, yaitu:
Tabel 1 Pelajaran Pada Tingkat SD
No Pelajaran
Jumlah jam pelajaran dalam seminggu
1 Pengetahuan alamSains
6 2
Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan
7
3 Matematika 8
4 Bahasa Indonesia
8 5
Teknologi Informasi dan Kesehatan 2
6 Kerajinan Tangan dan Kesenian
2 7 Pendidikan
Jasmani 2
8 Pendidikan Agama
2 9 Bahasa
Inggris 2
10 PLKJ 2
35
Pembelajaran matematika di SD mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan pembelajaran matematika di SD yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah benar sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Pemaparan pembelajaran
yang ditekankan pada konsep-konsep matematika adalah: 1.
Penanaman Konsep Dasar Penanaman Konsep, yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari
konsep tersebut. 2.
Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep
matematika. 3.
Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan
bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
43
Berdasarkan tujuan dari pembelajaran matematika yang diberikan sekolah sangat penting untuk pembentukan sikap siswa dan memberikan
penataan daya nalar. Selanjutnya juga memberikan keterampilan matematika pada kehidupan sehari-hari maupun membantu dalam mempelajari ilmu
pengetahuan lainnya, dan tujuan ini dapat dicapai dengan baik ketika siswa dipersiapkan sebaik mungkin di sekolah sebelum mereka masuk Sekolah
Dasar. Pada pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep matematika yang akan
diajarkan. Dalam matematika, setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain, dan suatu konsep menjadi prasyarat bagi konsep yang lain.
43
Heruman, S.Pd., M.Pd, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007 Cet. Ke-1 h. 3
36
B. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia dan juga sebagai salah satu kebutuhan. Pendidikan
dilaksanakan sesuai dengan perkembangan anak, karena pengalaman dan pendidikan seseorang anak
merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak.
Usia anak prasekolah adalah usia dimana perkembangan sangat cepat, dan juga peka terhadap sekitarnya dalam hal meniru. Agar perkembangan
kognitif dan motorik berkembang secara optimal, dapat dilakukan dengan memperkaya pengalaman-pengalaman yang aktif dengan menggunakan benda
sekitarnya tahap perkembangan kognitif anak pada usia prasekolah berada pada tahap praoperasional yaitu kemampuan mengelompokkan dan
penggunaan simbol- simbol. Berikut fase-fase perkembangan anak antara lain: 1 Masa sebelum lahir, menunjukan adanya pertumbuhan yang sangat cepat
dan luas, 2 Masa bayi baru lahir, pada masa ini tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan, 3 Masa bayi, masa ini dianggap sebagai periode kritis
dalam perkembangan kepribadian, 4 Masa Kanak-kanak awal, sebagai usia prasekolah, 5 Masa kanak-kanak akhir, merupakan masa sekolah dasar dan
usia kritis, 6 Masa puber, merupakan masa tumpang tindih antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja, 7 Masa remaja, dikenal sebagai suatu
periode peralihan, 8 Masa dewasa awal, 9 Masa dewasa madya, 10 Masa usia lanjut. Anak usia dini berada pada fase masa kanak-kanak awal, dimana
pada fase ini anak lebih banyak belajar melalui bermain, antara lain mengenal benda-benda yang kongkrit untuk mengasah perkembangan motorik dan
kognitif anak. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu pendidikan
prasekolah yang mempunyai tujuan untuk membantu perkembangan anak agar tumbuh secara optimal dalam aspek fisik, keterampilan, pengetahuan, sikap
dan perilaku sosialnya. Pengalaman anak-anak di TK berfungsi sebagai jembatan antara rumah dan sekolah. Di Taman Kanak-Kanak, anak
mengenal membaca, menulis dan berhitung calistung dilakukan melalui