Pengertian Belajar Deskripsi Teoritis I. Belajar dan Pembelajaran Matematika

BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis I. Belajar dan Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan dan kebutuhan bagi setiap orang. dengan belajar, seseorang akan mengetahui sesuatu hal tidak diketahui sebelumnya. Untuk lebih memperdalam pengertian–pengertian belajar berikut ini akan disampaikan sebagai berikut: 1 Belajar menurut W.S Winkel adalah suatu aktivitas mentalprilaku yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterarnpilan, dan sikap perubahan itu bersikap relative, konstan dan berbekas 1 2 Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam reaksi dengan lingkungan. 2 3 Nana Sudjana berpendapat bahwa belajar adalah proses yang aktif, belajar merupakan suatu proses mereaksikan terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Apabila kita berbicara tentang belajar, maka kita akan berbicara sebagaimana merubah tingkah laku seseorang. 3 1 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran Jakarta, Grasindo hal. 52 2 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara, 198 cet ke I h.2 3 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar, Bandung: Sinar Baru,1988 cet ke 1, h 37 6 7 4 Menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psycology mengemukakan : Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman 4 5 Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning seperti yang dikutip oleh Ngalim Purwanto mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di . jelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya 5 Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri belajar adalah: 1 Adanya suatu perubahan yang terjadi melalui usaha atau latihan dan kegiatan yang dilakukan sebelumnya disebut dengan pengalaman. 2 Perubahan itu dapat dilihat dengan adanya kemampuan baru dan berlangsung dalam waktu yang lama. 3 Adanya perubahan dalam tingkah laku secara fisik maupun psikis yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berlangsung terus menerus berupa pemahaman, pemikiran, kebiasaan atau sikap. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1. Faktor internal faktor-faktor dalam diri siswa, yakni kondisikeadaan jasmani dan rohani siswa. a. Aspek Fisiologi Kondisi umum jasmani dan tonus ketegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat 4 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , Bandung: Remaja Rosda Karya,2002, cet.19 h. 84 5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan .... h. 84 8 mempengaruhi: semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi disertai pusing- pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah kognitif. Sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Hal ini penting sebab perubahan pola-pola rnakan minum dan istirahat akin menimbulkan reaksi tonus yang negatif dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri. b. Aspek Psikologi Banyak faktor yang termasuk aspek psikologi yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial adalah tingkat kecerdasanintelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. 2. Faktor Eksternal faktor-faktor dari luar diri siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. a. Lingkungan sosial 1 Sekolah, seperti para guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas. 2 Masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa. 3 Orang tua dan keluarga siswa b. Lingkungan nonsosial 1. Gedung sekolah dan letaknya. 2. Rumah tepat tinggal keluarga siswa dan letaknya. 3. Alat-alat belajar siswa. 4. Keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. 9 3. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran. Ada empat pendekatan yang paling berpengaruh dalam pengajaran matematika , yaitu pendekatan belajar yang bersifat perkembangan, tuntas, strategi belajar, pemecahan masalah: a. Pendekatan urutan belajar yang bersifat perkembangan, menekankan pada pengukuran kesiapan belajar siswa, penyediaan pengalaman dasar, dan pengajaran keterampilan matematika. b. Pendekatan belajar tuntas, menekankan pada pengajaran matematika melalui pembelajaran langsung. c. Pendekatan strategi belajar, memusatkan pada pengajaran bagaimana belajar matematika. d. Pendekatan pemecahan masalah, menekankan pada pengajaran untuk berpikir tentang cara memecahkan masalah dan pemprosesan tentang informasi matematika untuk membantu siswa. Dari empat pendekatan tersebut dapat digunakan secara gabungan untuk membantu untuk anak yang mengalami kesulitan belajar matematika. Namun, semua hal di atas tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika tidak ada faktor-faktor lain yang mendukungnya. Dalam teori Gestalt, John Dewey, mengemukan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini: a. Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian. b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa. c. Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar. Oleh karena itu hal terpenting dalam proses belajar mengajar di sekolah adalah belajar, karena dengan belajar, proses belajar mengajar akan lebih efektif. 10

b. Pengertian Matematika