Pendidikan Taman Kanak-Kanak Faktor lingkungan termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit

27 berhitung harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

5. Pendidikan Taman Kanak-Kanak

Pengertian “ Taman” pada Taman Kanak-kanak mengandung makna “tempat yang aman dan nyaman untuk ” . Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 BAB I pasal 1 ayat 14 yaitu: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 32 Usia anak prasekolah dapat dikatakan sebagai karena setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Kegiatan bermain bagi anak dapat mendukung berkembangnya kemampuan motorik kasar dan halus, kemampuan kognitif, sosial dan emosional. Kebutuhan bermain anak akan mampu mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, belajar menampilkan emosi yang diterima lingkungannya dan juga belajar bersosialisasi agar kelak terampil dan berhasil menyesuaikan diri dalam kelompok teman. Kebutuhan bermain anak tidak cukup terpenuhi di rumah, karena itu orang tua, merasa perlu memasuki anaknya ke sekolah. Dalam beberapa hal bermain di sekolah berbeda dari bermain di rumah. Di sekolah memiliki kesempatan bermain dalam kelompok yang lebih besar bila dibandingkan di rumah, materi dan alat permainanya pun jauh berbeda, anak belajar menyesuaikan diri, berbagi alat permainan, dan mengatasi gangguan di sekolah. Kegiatan, waktu, ruang dan materi bermain sambil belajar di sekolah lebih terencana atau terprogram. Menurut Mallory dan New berpendapat bahwa jika anak belajar melalui bermain, maka anak memperoleh kesempatan untuk 32 Luluk Asmawati, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Secara Islami Jakarta, STIT Insida h. 24 28 mempraktikkan keterampilan-keterampilan yang baru diperolehnya dan juga fungsi kecakapan sosialnya untuk menerima pesan sosial yang baru dan mencoba tugas baru yang menantang. Sedangkan menurut Brewer, manfaat belajar dari bermain adalah : 1 mendorong peserta didik belajar tentang pakaian yang sesuai dengan musim atau acara tertentu. 2 Mendorong peserta didik belajar membuat warna sekunder. 3 Mendorong peserta didik untuk mendemonstrasikan kecakapannya dalam mengklarifikasi. 4 Mendorong peserta didik belajar tentang karakteristik ukuran tiga dimensi. 5 Mendorong peserta didik belajar tentang gejala alam, misalnya erosi dan lain-lain. 33 Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar melalui bermain memiliki manfaat antara lain: 1 Peserta didik belajar untuk menerima, mengekspresikan dan menguasai perasaan mereka secara positif dan konstruktif. 2 Peserta didik belajar tentang diri mereka sendiri, mengembangkan jati diri, kepercayaan diri, ketenangan diri, dan harga diri. 3 Peserta didik belajar tentang tingkah laku, seperti berbicara, bekerja sama, berbagi dan saling membantu. 4 Peserta didik belajar menjadi penengah, bernegosiasi, dan menyelesaikan konflik. 5 Peserta didik belajar mengungkapkan ide dan perasaannya secara verbal, menyimak tuntunan orang lain, memahami sudut pandang orang lain, belajar memutuskan rencana kegiatan untuk memecahkan masalah. 6 Peserta didik belajar menghargai dan memperdulikan orang lain. 7 Peserta didik mengembangkan keterampilan berbahasa serta mengembangkan kosa kata. 34 33 Luluk Asmawati, Dasar-Dasar Pendidikan Anak ........ h. 59 34 Luluk Asmawati, Dasar-Dasar Pendidikan Anaki....h. 60 29 Bagi anak usia dini bermain adalah sarana untuk mengubah kekuatan potensial di dalam dirinya menjadi berbagai kemampuan dan kecakapan. Bermain juga dapat menjadi sarana penyaluran energi yang sangat baik bagi anak usia dini. Namun pada kenyataannya lingkungan keluarga atau lingkungan rumah tidak selalu mampu memberikan pengalaman yang terbaik bagi perkembangan anak. Kemiskinan, lingkungan yang terisolasi dan tuntunan hidup yang tidak dapat dipenuhi akan menjadi penghambat bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, wadah yang paling tepat untuk menyalurkan kreativitas dan perkembangan anak adalah melalui pendidikan Taman Kanak-Kanak yang merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan sifat alami anak. Sebagaimana diketahui dalam menuju kedewasaan, setiap anak memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri. Sedangkan kesempatan. untuk mengembangkan diri memerlukan fasilitas dan sarana yang mendukung dalam berbagai bentuk seperti sarana pendidikan yang menunjang. Semua fasilitas dan kesempatan mengembangkan diri anak tersebut tersedia di TK. Dalam peraturan pemerintah No.271990 tentang pendidikan prasekolah pasal 1 bahwa pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan prasekolah atau di luar sekolah. 35 Pendidikan Taman Kanak- kanak merupakan salah satu pendidikan anak usia dini untuk umur anak sampai 6 tahun. Sebagaimana dijelaskan pada pasal 28 ayat 1 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan 35 Prof. DR. Dedi Supriadi, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, Bandung: PT. Remaja. Rosdakarya h.38 30 prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. 36 Berdasarkan penjelasan undang-undang tersebut dikatakan, bahwa Taman kanak-kanak boleh dilalui oleh anak-anak sebelum memasuki sekolah dasar, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa pendidikan tersebut tidak menjadi syarat bagi anak untuk langsung memasuki sekolah dasar. Dengan demikian, anak yang tidak melalui Taman Kanak-Kanak juga dibolehkan memasuki Sekolah Dasar, dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Tujuan pendidikan Taman Kanak-Kanak sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Republik Indonesia antara lain: 1 Membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut pasal 1.14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003; 2 Mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik pasal 28 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003; 3 Membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya pasal 3 Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1990. 37 Berdasarkan tujuan Taman Kanak-Kanak tersebut di atas, ternyata pendidikan TK merupakan tempat bagi anak untuk mengembangkan potensi yang ada sesuai dengan perkembangannya. Di TK akan terlihat bagaimana sikap anak terhadap teman sebaya, guru, dan lingkungan sosial. Selain itu pengetahuan anak akan bertambah, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta dapat mengembangkan daya imajinasi yang ada pada diri anak, seperti terlihat kemampuannya untuk menggambar, memberi 36 Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PT. Kloang Klede Putra Timur h.15 37 http:komunitaspers.blog.dada.netpost1207085089 Dasar Penyelenggaraan Pendidikan Taman Kanak-Kanak 31 warna, membuat keterampilan, melipat kertas atau yang lainnya sesuai dengan kemampuannya. Dasar-dasar pengetahuan keterampilan dan sikap yang diletakkan pada pendidikan Taman Kanak-Kanak bukan hanya berpengaruh pada tingkat Sekolah Dasar melainkan sepanjang hayat. Pakasi di dalam buku . Anak dan Perkembangannya menjabarkan arti belajar di Taman Kanak -Kanak tersebut sebagai sarana untuk mengekspresikan diri melalui bahasa dan media lain, mengakui dan menerima perbedaan dirinya dengan temannya, menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya serta mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran membaca, berhitung, dan menulis, serta pengetahuan lainnya. 38 Lama pendidikan di Taman Kanak-Kanak, satu atau dua tahun sesuai dengan usia anak . Jika suatu TK memilih program satu tahun, TK tersebut dapat menyelenggarakan Kelompok, A4-5 tahun atau Kelompok B5-6 tahun. Program kegiatan belajar TK merupakan satu kesatuan program kegiatan belajar yang utuh mencakup: 1. Program kegiatan belajar dalam rangka pembentukan.prilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari di TK yang meliputi pengembangan moral pancasila, agama, disiplin, perasaanemosi, dan kemampuan bermasyarakat. 2. Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru, meliputi pengembangan kemampuan berbahasa, daya pikir, daya cipta, dan keterampilan jasmani. 39 Bidang pengembangan moral mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan pancasila, seperti anak belajar memahami tentang kegiatan yang baik dan tidak baik. Bidang kemampuan berbahasa melatih anak untuk mengekspresikan keinginannya, menghafal melantunkan lagu dan puisi, serta melatih anak untuk dapat mernbaca , dan menulis sebagai 38 Soepartinah Pakasi, Anak dan Perkembangannya, Jakarta: Gramedia, 198 1, h.24 39 Depdikbud, Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak: Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar, Jakarta:Depdikbud,1994, h.1 32 persiapan untuk di SD. Bidang pengembangan perasaan, kemasyarakatan, dan kesadaran lingkungan mengarah kepada pembentukan pribadi anak sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Misalnya anak belajar mengakui dan menerima adanya perbedaan antara dirinya dan anak lain, belajar menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Bidang pengembangan daya cipta mengarah kepada pembentukan imajinasi dan kreativitas anak, yaitu lancar dalam bertutur kata, berpikir, berolah tangan, dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus dan motorik kasar. Dan juga mengenai bidang kemampuan matematika tetapi masih terbatas pada obyek perhitungan, mengetahui angka-angka tertulis, dan mempelajari bentuk-bentuk geometri dasar, seperti segi empat, lingkaran dan. segitiga. Taman Kanak-Kanak bukan sekolah, tetapi tempat bermain sambil belajar. TK adalah usahakegiatan persiapan membaca dan menulis permulaan serta berhitung. Pendidikan TK sangat besar pengaruhnya pada perkembangan anak sehingga melalui pendidikan tersebut anak. dapat bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya. Serta anak dapat memiliki pengalaman di TK yang merupakan jembatan antara rumah dengan sekolah, yaitu menciptakan kesinambungan pengalaman antara dunia anak-anak dalam keluarga dengan kehidupan dan tuntutan belajar di SD. Dari uraian tersebut ternyata pada pendidikan TK, anak telah diperkenalkan dengan matematika sebagai persiapan untuk memasuki sekolah dasar.

6. Pendidikan Sekolah Dasar