Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak bagi setiap orang, baik lingkungan keluarga maupun bangsa dan Negara. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh perkembangan bangsa itu. Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses yang dinamis dan berkembang terus menerus sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian penuh sejak anak masih balita . , sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya Mengingat sangat pentingnya pendidikan tiap orang, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga memperoleh generasi muda yang berbobot dan berbibit dengan dibekali IMTAK dan IPTEK, seperti dijelaskan dalam Al- Quran Surat An-Nissa ayat 9: VÝd‹mދˆ [àÕµŽ ܉Œ ‰ÊoŒ ÚGµ Ù2´Nµáß `a A‡’e³OsÎn žá¡`Ϋ° ‰ÎߌU Ü1´NÞl„ Ì ‰Æ’‹mß Œß Ž ‰Ê‰Æ‹mދˆ AŠÜ‰Œ škeµk`Z ­¸® Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Pendidikan tanggung jawab pemerintah, orang tua dan masyarakat. Sejak kecil anak sudah mendapatkan pendidikan yang bersifat nonformal dari orang tua dan lingkungannya, karena kedua faktor tersebutlah yang pertama membentuk pribadi seorang anak. Sedangkan pendidikan formal merupakan 1 2 Jenjang pendidikan yang berlaku terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Tertera dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerclaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia . , sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis. 1 Pada saat ini ada kecenderungan bahwa pendidikan prasekolah yang berbentuk Taman Kanak-Kanak merupakan syarat untuk memasuki sekolah dasar. Ini berarti anak-anak yang masuk sekolah tanpa melalui lembaga Taman Kanak-Kanak tertinggal satu tingkat jenjang pendidikan dibandingkan mereka yang melalui Taman Kanak-Kanak. Yang menjadi kendala bagi prang tua adalah biaya untuk memasuki lembaga, tersebut masih tergolong mahal bagi mereka yang berekonomi menengah ke bawah. Pada kenyataannya lingkungan keluarga atau lingkungan rurnah tidak selalu mampu memberikan pengalaman yang terbaik bagi perkembangan anak. Kemiskinan, lingkungan yang terisolasi dan tuntutan hidup yang , tidak dapat dipenuhi menjadi penghambat bagi perkembangan anak yang optimal. Pendidikan dan pengajaran pada Taman Kanak-Kanak bertujuan menuntun tumbuhnya rohani dan jasmani anak-anak sebelum mereka masuk sekolah dasar, serta terbentuknya sosialisasi yang baik pada anak, sehingga canggung menerima masyarakat sekolah. Kemampuan sosialisasi adalah hasil belajar, bukan hasil dari kematangan saja. 2 Dengan melalui kegiatan TK, dapat dikembangkan minat dan sikap anak terhadap orang lain atau dapat bersosialisasi dengan baik. Kemampuan sosialisasi ini memerlukan adanya 1 Redaksi Bumi Aksara, Undang-Undang Sisdiknas, Jakarta: Sinar Grafika,2003, Cet. III h. 4 2 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet. Ke -2. h.12 3 motivasi yang baik dan kuat dari lingkungannya, baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkuangan luar keluarga. Namun demikian anak dapat mengembangkan konsep diri yang positif, keterampilan sosial, dan kesiapan belajar formal. Sehingga ketika memasuki sekolah dasar, anak-anak benar-benar siap dan matang untuk menerima pelajaran yang akan diberikan atau diajarkan serta memperoleh prestasi yang baik di sekolahnya. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan tempat bermain sambil belajar. Dengan kegiatan bermain mendukung perkembangan keterampilan gerakan kasar dan halus, perkembangan kognitif, sosial dan emosional. Melalui bermain anak akan mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah, belajar menampilkan emosi yang diterima lingkungannya dan juga belajar bersosialisasi agar kelak dapat menyelesaikan diri dalam kelompok teman. Di TK tidak diberikan pelajaran membaca, menulis dan berhitung seperti di SD. Yang diberikan di TK adalah usaha persiapan permulaan membaca dan menulis serta berhitung. Setelah anak mengikuti program pendidikan TK, anak diharapkan telah memiliki kematangan dan kesiapan fisik, sosial dan mental untuk dapat mengikuti pelajaran di sekolah dasar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan Taman Kanak- Kanak sangat penting. Walaupun hal tersebut tidak rnenjadi prasyarat untuk masuk pendidikan dasar sebagaimana penjelasan UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 28 ayat 1 bahwa pendidikan usia dini diselenggarakan sejak lahir sampai dengan 6 tahun dan bukan menjadi prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. 3 Kajian-kajian sebelumnya mengenai anak yang melalui pendidikan Taman Kanak-Kanak cenderung mendapatkan nilai-nilai yang relatif baik, menunjukkan sikap dan perilaku bekerja sama dalam sebuah kelompok. Berdasarkan hal-hat tersebut di atas maka perlu kiranya diadakan penelitian mengenai sejauhmana Pengaruh Pendidikan Taman Kanak- Kanak Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa”. 3 Redaksi Bumi Aksara … h. 51 4

B. Identifikasi Masalah