Metode Pengumpulan Data Observasi

47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: 1. Studi Pustaka Pada tahapan ini untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan maka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari berbagai buku yang berkaitan dengan sistem informasi dan mengenai pembiayaan mudharabah serta buku tentang pengembangan sistem berorientasi objek yaitu OOAD Object Oriented Analysis and Design begitu juga buku mengenai UML Unified Model Language tools yang digunakan untuk mendesain sistem, serta buku-buku yang berkaitan dengan pemograman PHP dan MySQL. Jumlah buku yang digunakan ialah 30 buku dari seluruh buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain melalui buku, pengumpulan data juga dilakukan dengan mengunjungi website-website yang terkait, pencarian melalui jurnal pun dilakukan dari berbagai jurnal nasional dan internasional yang berkaitan mengenai penelitian ini dan jumlahnya ialah 22 jurnal. Selain itu ada beberapa standarisasi yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu: Tabel 3.1 Standarisasi Pembiayaan Mudrabahah No Institusi No. Standard Isi 1 FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL 07DSN-MUIIV2000 1. Ketentuan Umum Mudharabah 2. Rukun dan Syarat pembiayaan Mudharabah 3. Ketentuan hukum Mudharabah 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK 105 1. Definisi Mudharabah 2. Karakteristik Mudharabah 3. Prinsip Pembagian Hasil Usaha 4. Penarikan 3 PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL PINBUK KJKS-BMTMM-05- A01 1. Definisi Mudharabah 2. Mekanisme Pembiayaan Mudharabah 3. Jaminan 4. Bagi Hasil Untuk keterangan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran II Standarisasi.

2. Studi Penelitian

a. Observasi

Observasi yang dilakukan ialah dengan melihat langsung suatu proses anggota untuk mendapatkan pembiayaan yang diberikan oleh Koperasi Syariah, observasi ini dilakukan pada tanggal 26 April 2010 pada Koperasi Syariah El Mubarok yang berlokasi di JL Ibnu Armah, Pangkalanjati, Kecamatan Cinere. Untuk mendapatkan sebuah pembiayaan, anggota tidak bisa langsung mendapatkannya karena setelah mereka mendaftar, pihak Koperasi Syariah harus melihat terlebih dahulu apakah syarat-syarat yang diajukan telah memenuhi persyaratan serta melihat apakah jaminan yang diberikan sesuai dengan jumlah pinjaman yang diajukan. Jika Koperasi Syariah merasa anggota tersebut layak untuk diberikan pembiayaan maka permohonan pembiayaan tersebut dapat dicairkan.

b. Wawancara