A c c e s L o g i n U s e r
c e k u s e r r e a d u s e r
T a m p i l k a n h a l a m a n u s e r U s e r
L o g i n g a g a l i n p u t u s e r n a m e d a n p a s s
L o g i n
Tabel 5.18 Spesifikasi database Modul
Nama Field
Tipe data Ukuran
Keterangan
id_modul Varchar
5 Id modul
nama_modul Varchar
10 Nama modul
link Varchar
10 Link
static_content Text
Static content gambar
Varchar 10
Gambar publish
Enum‘Y’,’N’ Publish
status Enum‘cs’,’teller”,
’admin’ Status
aktif Enum‘Y’,’N’
Aktif otorisasi
Enum‘Y’,’N’ Otorisasi
blokir Enum‘Y’,’N’
Blokir urutan
Int 5
Urutan
5.1.4 Sequence Diagram
Pada diagram sekuensial atau sequence diagram ini akan menggambarkan perilaku aktor dengan objek yang berkaitan serta message pesan yang akan
disampaikan. Sequence diagram pada sistem informasi pembiayaan mudharabah di
antaranya ialah sebagai berikut: 1. Sequence Diagram untuk Use Case “Login”
Gambar 5.13 Sequence Diagram untuk Use Case “Login”
A n g g o ta
r e a d a n g g o ta t a m p il k a n a n g g o ta
C S ti d a k le n g k a p
w r it e a n g g o ta
c e t a k a n g g o t a A d m i n
r e a d a n g g o ta ta m p il k a n a n g g o ta
c e t a k a n g g o ta
Sequence diagram pada Gambar 5.13 ini dimulai pada saat user CS,
Teller dan admin akan menggunakan form Login untuk dapat masuk ke dalam sistem dan menggunakan objek user untuk dapat mengecek apakah
username dan password yang dimasukan sesuai dengan yang ada pada database sistem. Jika username dan password yang diisi salah maka akan
menampilkan alert dan user harus mengisinya kembali dengan account yang sesuai maka akan masuk ke dalam halaman utama user sesuai dengan
pilihan user yang menggunakan sistem.
2. Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Anggota”
Gambar 5.14 Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Anggota”
Sequence diagram pada Gambar 5.14 digunakan oleh dua aktor yaitu CS dan admin. Untuk CS dimulai pada saat CS menggunakan objek anggota
untuk menulis data anggota, data akan diisi pada form anggota. Jika data
Tabungan
read tabungan tampilkan tabungan
CS
tidak lengkap write tabungan
cetak tabungan Anggota
read anggota Admin
tampilkan tabungan read tabungan
cetak tabungan cetak buku tabungan
yang diisi tidak lengkap maka sistem akan menampilkan alert dan CS harus melengkapinya kembali. Setelah itu data anggota akan terbaca dan CS dapat
melihat data para anggota dan dapat mencetaknya. Untuk admin, dimulai pada saat admin ingin melihat daftar anggota
yang tersedia pada sistem. Admin dapat melihat seluruh daftar anggota dan mencetaknya.
3. Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Tabungan”
Gambar 5.15 Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Tabungan”
Sequence diagram pada Gambar 5.15 digunakan oleh dua aktor yaitu CS dan admin. Untuk CS dimulai pada saat CS akan menulis data tabungan
baru, pada awalnya akan membaca objek anggota terlebih dahulu untuk dapat mengetahui siapa anggota yang akan digunakan untuk dibuatkan data
Pembiayaan
read pembiayaan tampilkan pembiayaan
CS
tidak lengkap write pembiayaan
cetak pembiayaan Anggota
read anggota Tabungan
read tabungan Jaminan
pilih jaminan Admin
read pembiayaan tampilkan pembiayaan
cetak pembiayaan read jaminan
tabunganya. Lalu menggunakan objek tabungan dan menulis data tabungan sesuai dengan anggota yang dipilh, jika data yang diisi tidak lengkap maka
akan menampilkan alert dan CS harus melengkapinya. Setelah itu data tabungan akan terbaca dan CS dapat melihat data tabungan dan dapat
mencetaknya. CS juga dapat mencetak buku tabungan. Sedangkan untuk admin, dimulai pada saat admin ingin melihat daftar
tabungan yang tersedia pada sistem. Admin dapat melihat seluruh daftar tabungan dan mencetaknya.
4. Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Pengajuan Pembiayaan”
Gambar 5.16 Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Pengajuan
Pembiayaan”
A d m i n p i l i h p e m b i a y a a n
P e m b i a y a a n r e a d p e m b i a y a a n
k o n f i r m a s i p e m b i a y a a n r e a d p e m b i a y a a n y a n g t e l a h d i k o n f i r m a s i
t a m p i l p e m b i a y a a n y a n g t e l a h d i k o n f i r m a s i c e t a k p e n g a j u a n p e m b i a y a a n y a n g d i s e t u j u i
Sequence diagram pada gambar 5.16 digunakan oleh dua aktor yaitu CS dan admin. Untuk CS dimulai pada saat CS akan menambah data
pengajuan pembiayaan baru maka sebelumnya CS harus mengetahui mengetahui siapa anggota yang akan melakukan pengajuan pembiayaan dan
tabungan yang dimilikinya dengan melihatnya pada objek anggota dan tabungan. Sebelumnya CS harus memilih objek jaminan yang diberikan
oleh anggota, lalu menggunakan objek pembiayaan data pengajuan pembiayaan, jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem akan
menampilkan alert dan CS harus melengkapinya. Setelah itu data pengajuan pembiayaan akan terbaca dan CS dapat melihat data pembiayaan dan dapat
mencetak seluruh data pembiayan untuk laporan. Sedangkan untuk admin, dimulai pada saat admin ingin melihat daftar
pengajuan pembiayaan pada objek pembiayaan yang tersedia pada sistem. Admin dapat melihat seluruh daftar pengajuan pembiayaan dan
mencetaknya.
5. Sequence Diagram untuk Use Case “Konfirmasi Pembiayaan”
Gambar 5.17 Sequence Diagram untuk Use Case “Konfirmasi Pembiayaan”
T eller pilih p em bia yaa n yan g tela h dikonfirm a si
P em bia yaa n
re ad pem bia yaa n ya ng tela h dikonfirm asi Re alis asi
w rite rea lis asi tida k le ngkap
rea d rea lis asi ta m pil re alis asi
ce tak rea lisas i c eta k se luruh re alisa si
c eta k kartu a ngsuran A dm in
rea d rea lis asi ce ta k se luru h re alisa si
Sequence diagram pada Gambar 5.17 ini dimulai pada saat admin akan melakukan konfirmasi terhadap pengajuan pembiayaan yang diajukan
oleh anggota. Admin dapat memilih salah satu pengajuan pembiayaan lalu akan terbaca pengajuan pembiayaan tersebut setelah itu dapat dilakukan
konfirmasi bahwa pengajuan pembiayaan yang diajukan disetujui. Setelah itu maka dapat menampilkan pengajuan pembiayaan yang telah disetujui
dan dapat juga untuk mencetaknya.
6. Sequence Diagram untuk Use Case “Realisasi Pembiayaan”
Gambar 5.18 Sequence Diagram untuk Use Case “Realisasi Pembiayaan”
Sequence diagram pada Gambar 5.18 ini dimulai pada saat teller akan melakukan transaksi realisasi pembiayaan atau pencairan dana dari
pembiayaan yang diajukan oleh anggota. Sebelumnya teller harus memilih
Angsuran
read angsuran tampilkan angsuran
Teller
tidak lengkap write angsuran
cetak slip pembayaran Realisasi
read realisasi hitung total angsuran
cetak seluruh pembayaran angsuran per anggota cetak angsuran per periode
salah satu pengajuan pembiayaan yang telah disetujui, setelah itu maka akan dilakukan realisasi, jika data realisasi yang diisi tidak lengkap maka sistem
akan menampilkan alert dan teller harus mengisinya kembali. Jika berhasil maka realisasi dapat langsung di cetak karena akan digunakan sebagai bukti
perjanjian antara anggota dengan pihak koperasi. Teller pun dapat mencetak seluruh daftar realisasi yang terjadi jika diperlukan dan mencetak kartu
angsuran untuk anggota. Sedangkan untuk admin, dimulai pada saat admin ingin melihat daftar realisasi maka admin dapat melihatnya dan mencetak
seluruh daftar realisasi.
7. Sequence Diagram untuk Use Case “Transaksi Angsuran”
Gambar 5.19 Sequence Diagram untuk Use Case “Transaksi Angsuran”
tidak lengkap
tampil menu manajemen user read user
User write user
Admin
Sequence diagram pada Gambar 5.19 dimulai pada saat teller akan mengisi data angsuran yang akan dibayarkan oleh anggota. Sebelumnya
teller harus mengetahui angsuran yang akan dibayar terdapat pada realisasi yang mana dengan melihatnya pada objek realisasi. Lalu menggunakan
objek angsuran untuk menulis angsuran ke berapa yang akan dibayar dengan menghitung jumlah angsuran yang telah ditambahkan denda jika
pembayaran yang dilakukan melebihi batas waktu yang telah ditentukan, jika data yang diisi tidak lengkap maka akan sistem akan menampilkan alert
dan teller harus melengkapinya. Setelah itu maka teller dapat mencetak slip pembayaran untuk diberikan kepada anggota, selain itu teller juga dapat
mencetak seluruh pembayaran angsuran yang telah dilakukan per anggota serta mencetak angsuran per periode.
8. Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen User”
Gambar 5.20 Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen User”
M o d u l w r ite m o d u l
rea d m o d u l tid ak len g ka p
T am p ilka n m o d u l A d m in
p ilih m o du l
p ilih m od u l lain n ya
Sequence diagram pada Gambar 5.20 dimulai pada saat admin akan membuatkan account untuk user agar dapat memiliki hak akses memasuki
sistem. Admin menggunkan objek user untuk dapat menulis data account setiap user. Jika tidak diisi dengan lengkap maka admin harus melengkapi
data user yang dibutuhkan. Jika telah selesai maka admin dapat melihat data user.
9. Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Modul”
Gambar 5.21 Sequence Diagram untuk Use Case “Manajemen Modul”
Sequence diagram pada Gambar 5.21 dimulai pada saat admin akan mengisi modul yang akan menampilkan profil koperasi, produk-produk dan
persyaratan pembiayaan. Admin memilih modul mana yang akan diisi lalu jika tidak diisi dengan lengkap maka akan menampilkan alert dan admin
harus mengisinya dengan lengkap dan admin dapat memilih modul lain untuk diisi.
ke m enu home pilih m enu L ogout
User Hom e
L ogout
keluar dari sistem
10. Sequence Diagram untuk Use Case “Logout”
Gambar 5.22 Sequence Diagram untuk Use Case “Logout”
Sequence diagram pada Gambar 5.22 menerangkan bahwa user dapat memilih menu home untuk melakukan Logout. Setelah itu dapat memilih
tombol Logout dan user telah keluar dari sistem.
5.1.5 State Diagram