Konsep Dasar Rancang Bangun Modal

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun

Perancangan atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem di implementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian Pressman, 2002. Kata “Rancang” merupakan kata kerja dari “merancang” yakni mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu atau merencanakan sedangkan perancangan merupakan kata benda yang memilki arti proses perbuatan merancang. Sedangkan “Rancang Bangun” dapat diartikan sebagai merancang atau mendesain suatu bangunan Depdiknas, 2008.

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Definisi Sistem

Dalam mendifinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Penganut pendekatan elemen adalah sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan ada definisi lain, sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu Ladjamudin, 2005. Definisi lain mengenai sistem ialah serangkaian bagian yang saling terkait dan saling tergantung yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan keseluruhan yang menyatu Robbins Coulter, 2004. Selain itu sistem juga dapat dikatakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Adapun prosedur adalah suatu urut-urutan operasi tulis menulis dan biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi Kristanto, 2003. Maka dapat disimpulkan sistem adalah sebuah rangkaian elemen-elemen yang saling terkait di dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam sistem ini terdapat prosedur yang merupakan urutan langkah langkah di dalam suatu kegiatan.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan, berikut penjelasannya Ladjamudin, 2005: 1. Komponen Sistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung Sistem. Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi sumber daya yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi sumber daya yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. 6. Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah energi sumber daya yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, di antaranya adalah Kristanto, 2003: 1. Sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan. Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. 3. Sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem, sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Definisi Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan Kadir Triwahyuni, 2005. Menurut McFadden dkk mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut Kadir, 2003. Sedangkan pengertian lain mengenai informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berati bagi yang menerimanya. Informasi merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan Mulyanto, 2009. Maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data-data yang telah diolah dan dapat berguna bagi pemakai. Data dengan informasi memang kadang sulit untuk dibedakan tetapi perbedaannya ialah informasi merupakan data yang hasilnya dapat menjadi sebuah data baru bagi user dan dapat bermanfaat bagi pemakai.

2.3.2 Siklus informasi

Sebuah data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses Proses M odel Dasar Data Input Data Data Ditangkap Hasil T indakan O utput Inform ation Penerim a Keputusan Tindakan kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi information cycle Jogiyanto, 2005. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Siklus Informasi Jogiyanto, 2005

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi menurut Burch dan Grudnitski ditentukan oleh oleh tiga faktor, yaitu Kadir Triwahyuni, 2005: 1. Relevansi relevancy, berarti bahwa informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang. 2. Akurasi accuracy, berarti bahwa sebuah informasi bebas dari kesalahan. 3. Tepat waktu timeliness, berarti bahwa informasi datang pada saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

2.3.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi value of information ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectineness atau cost benefit Jogiyanto, 2005.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut Kristanto, 2003: 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. 3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Definisi lain tentang sistem informasi yaitu mencangkup sejumlah komponen manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja, ada sesuatu yang diproses data menjadi informasi dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan Kadir, 2003. Sistem informasi dalam pengertian lain merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan Mulyanto, 2009. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi ialah serangkaian komponen-komponen manusia, hardware, software, data, jaringan yang saling terkait. Di dalam sistem informasi terdapat kegiatan input, proses dan output, untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi O’Brien, 2006. Komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Sumber daya manusia pemakai akhir dan pakar SI. 2. Hardware mesin dan media. 3. Software program dan prosedur. 4. Data dasar data dan pengetahuan 5. Jaringan media komunikasi dan dukungan jaringan

2.5 Konsep Dasar Pembiayaan

2.5.1 Definisi Pembiayaan

Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank syariah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat yang surplus dana Muhamad, 2001. Sedangkan pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil Kasmir, 2002. Selain itu pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Al-Haran dapat dibagi menjadi tiga yaitu return bearing financing bentuk pembiayaan yang secara komersial menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung resiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan, return free financing bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari keuntungan yang lebih ditunjukkan kepada orang yang membutuhkan sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diberikan dan charity financing bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan sehingga tidak ada klaim terhadap pokok dan keuntungan Ascarya, 2007. Dapat disimpulkan pembiayaan ialah suatu bentuk penyaluran dana yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan syariah kepada anggotanya dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Pembiayaan syariah berbeda dengan pembiayaan yang ada di lembaga keuangan konvensional dengan prinsip bunga dan itu termasuk riba.

2.5.2 Prinsip-Prinsip Pembiayaan

Agar sesuai dengan aturan dan norma Islam, lima unsur keagamaan yang ditekankan dalam banyak literatur, harus diterapkan dalam perilaku investasi, yaitu Lewis Algound, 2007: 1. Tidak ada transaksi keuangan berbasis bunga riba. 2. Pengenalan pajak religious atau pemberian sedekah, zakat. 3. Pelarangan produksi barang dan jasa yang bertentangan dengan hukum Islam haram. 4. Penghindaran aktivitas ekonomi yang melibatkan maysir judi dan gharar transaksi yang tidak jelas. 5. Penyediaan takaful asuransi Islam.

2.5.3 Skema Pembiayaan

Skema pembiayaan adalah suatu akad yang dipilih dengan berdasarkan objek pengguna dana KJKS oleh anggota koperasi syariah yang menggunakannya.                 ............ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” QS An Nisa, 29. Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa skema yang diterapkan pada Koperasi Syariah senantiasa menjauhi kebatilan, perdagangan dan kerjasama sesama anggota dengan suka sama suka. Jenis-jenis akad yang diterapkan pada skema pembiayaan dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu Ascarya, 2007: 1. Skema bagi hasil a. Musyarakah Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilik danamodal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tidak menjadi keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka curahkan untuk usaha tersebut. Proporsi keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan bersama sedangkan kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan proporsi penyertaan modal masing- masing pihak. b. Mudharabah 1 Definisi Mudharabah Definisi secara fikih Mudharabah disebut juga Muqaradhah yang berarti bepergian untuk urusan dagang. Secara muamalah berarti pemilik modal shahibul maal menyerahkan modalnya kepada pekerjapedagangpelaku usaha mudharib untuk diputar sebagai usaha, sedangkan keuntungan usaha itu dibagi menurut kesepakatan bersama. Definisi di koperasi syariah dari akad mudharabah adalah bentuk kerjasama antara koperasi syariah selaku pemilik dana shahibul maal dengan anggotanya yang bertindak sebagai pengelola usaha yang produktif dan halal mudharib Buchori, 2009. Pengertian lain mengenai mudharabah ialah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal shahibul mal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib dengan suatu perjanjian keuntungan. Bentuk ini menegaskan bentuk kerjasama dalam paduan kontribusi 100 modal shahibul mal dan keahlian dari muharib Amalia et al. 2007. Definisi lainnya menerangkan bahwa mudharabah dipahami sebagai kontrak antara paling sedikit dua pihak, yaitu pemilik modal shahibul al-mal atau rabb al-mal yang mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, pengusaha mudharib, untuk menjalankan suatu aktivitas atau usaha Lewis Algound, 2007. Dapat disimpulkan bahwa mudharabah ialah suatu perjanjian atau kontrak kerjasama antara dua pihak yaitu pihak yang memberikan dana shahibul mal kepada pihak yang mengelola dana mudharib dengan nisbah bagi hasil. Di dalam mudharabah modal seutuhnya disediakan oleh shahibul mal, sedangkan mudharib memberikan keahlian. 2 Dalil Syariah a. Dalil Al Quran                                                                                            “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri sembahyang kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersama kamu dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu. Maka dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah. Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS Al Muzzamil, 20. b. Dalil Hadis Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwasanya, Sayidina Abbas jikalau memberikan dana kemitraan usahanya secara Mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya menyalahi peraturan maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulpun memperkenankannya “Rahmat Allah SWT tercurahkan atas dua pihak yang sedang bekerja sama selama mereka tidak melakukan penghianatan, manakala berkhianat maka bisnisnya akan tercela dan keberkahan pun akan sirna daripadanya” HR. Abu Daud, Baihaqi dan Al Hakam. A nggota M udharib K operasi S y ariah P royek U saha P em bagian K euntungan M odal P E R JA N JIA N B A G I H A S IL K eahlian keteram pilan M odal 100 N isbah y N isbah x 3 Ketentuan penyaluran mudharabah Ketentuan-ketentuan untuk penyaluran mudharabah ialah Buchori, 2009: a. Penyaluran dana mudharabah adalah penyaluran dana yang disalurkan oleh Koperasi Syariah kepada anggotanya untuk suatu usaha yang produktif. b. Dalam penyaluran dananya UJKS Koperasi syariah berindak sebagai shahibul maal membiayai 100 kebutuhan dana suatu proyek usaha. Anggota sebagai mudharib pengelola usaha tersebut. c. Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. d. Koperasi syariah sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian kecuali jika anggota sebagai pengelola melakukan kesalahan yang disengaja atau menyalahi perjanjian. Gambar 2.2 Skema Mudharabah Buchori, 2009 2. Skema Jual beli a. Murabahah Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut dan tingkat keuntungan margin yang diinginkan. b. Salam Salam merupakan bentuk jual beli dengan pembayaran di muka dan penyerahan barang di kemudian hari advance payment atau forward buying atau future sales dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas, tanggal dan tempat penyerahan yang jelas serta disepakati sebelumnya dalam perjanjian. Barang yang dipejualbelikan belum tersedia pada saat transaksi dan harus diproduksi terlebih dahulu, seperti produk-produk pertanian. c. Istishna Istishna adalah memesan kepada perusahaan untuk memproduksi barang atau komoditas tertentu untuk pembelipemesan. Dalam istishna pembayaran dapat di muka, dicicil sampai selesai, atau di belakang serta istishna biasanya diaplikasikan untuk industri dan barang manufaktur. 3 Skema Sewa a. Ijarah Sewa atau ijarah dapat dipakai sebagai bentuk pembiayaan, pada mulanya merupakan bentuk pembiayaan, tetapi merupakan aktivitas usaha seperti jual beli. Individu yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli aset dapat mendatangi pemilik dana dalam hal ini bank untuk membiayai pembelian aset produktif. Pemilik dana kemudian membeli barang dimaksud dan kemudian menyewakannya kepada yang membutuhkan aset tersebut. b. Ijarah Muntahiya Bittamlik Ijarah muntahiya bittamlik IMBT adalah transaksi sewa dengan perjanjian untuk menjual atau menghibahkan objek sewa di akhir periode sehingga transaksi ini diakhiri dengan alih kepemilikan objek sewa. 4 Skema Pinjaman a. Qardh Qardh merupakan pinjaman kebajikan lunak tanpa imbalan, biasanya untuk pembelian barang-barang fungible yaitu barang yang dapat diperkirakan dan diganti sesuai berat, ukuran, dan jumlahnya b. Qardhul Hasan Qardhul Hasan merupaka pinjaman tanpa bunga. Qardhul Hasan operasionalnya sama dengan Qardh. Yang membedakan antara Qardh dengan Qardhul Hasan adalah sumber dananya. Pada Qardhrul Hasan sumber dana yang dipinjamkan bersumber dari dana ZIS sementara Qardh bersumber dari dana modal Koperasi Syariah atau laba yang disisihkan. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai pembiayaan di antaranya: Tabel 2.1 Jurnal Pembiayaan No Peneliti Bidang Metode Tahun 1 Cai Q, Tong G, Zeng Z Company in China Relationship between enterprise profit and financing choice 2009 2 Jin-ying S, Bo Y, Jian-hua F, Song- lin Z, Zhan-yong J China Financing of building energy efficient market 2009 3 Li-Hui S, Zhong- Yi Z, Xi-Fu W, Maohua T China Credit Evaluation Information sistem Design of Modern Logistics Enterprises 2009 4 Supriatna A Mikro Usaha Tani di tingkat pedesaan Pembiayaan sistem kredit 2009 5 Kusumaningsih E, Tyas WP Penyediaan RS RSS di Semarang Pembiayaan KPR 2008 6 Liu J Small and Medium Enterprise Board in China Financing Order of the Listed firms 2008 7 Suherman M, Christiana C PT. BRI Persero Cabang Banjar Unit Banjar Peranan sistem informasi kredit dalam menunjang pemberian kredit usaha 2008 8 Bond P In South Africa Kredit sebagai satu strategi pengurangan kemiskinan menghubungkan dengan pendidikan kesehatan dan strategi pembiayaan kesehatan pelayanan 2007 9 El-Galfy Islamic Bank Accounting for markup financing murabahah 2007 10 Haris H Perbankan Syariah Pembiayaan Kepemilikan Rumah 2007 11 Sun J, Liu C, Xi B, Xiao G China Dynamic Actor Network Analysis 2007 12 DBPPWI-UI Pengembangan Koperasi bidang Pembiayaan pada tingkat Kabupaten Kota Berbagai jenis pembiayaan 2006 13 Gengzhong F, Xiao S. China Analysis of Logistics Financing Business Innovation 2006 14 Jundiani Pembiayaan pada Koperasi UIN Malang Akta perjanjian pembiayaan 2006 15 Madrigal M, Millan J, Robboy R, Molina J Latin America New supply adequacy mechanisms 2006 16 Davis NL, Willis CE in the United States are administered by the American Medical Association AMA and the American Academy of Family Physicians AAFP Credit sistems for allopathic physicians 2004 17 Iljas A Perbankan Syariah Pembiayaan bagi hasil 2004 18 Aniza R, Sharif M, Rahim A, Rahman A Institusi Keuangan Malaysia Pembiayaan Ijarah 2003 19 Habib A Islamic Microfinance Institutions Financing Microenterprises 2002 20 Rosly SA, Sanusi M, Yasin N Perbankan Syariah Pembiayaan Bai bitSaman Ajil` 2000 21 Okonjo K Nigerian Rural womens credit sistems 1979

2.6 OOAD Object Oriented Analisys and Design

2.6.1 Definisi OOAD

Object Oriented Analysis adalah metode analisa yang memeriksa requirement syaratkeperluan yang harus dipenuhi suatu sistem dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object Oriented Design adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem Suhendar Gunadi, 2002. Analysis dan design objects mendeskripsikan dengan jelas dua hal yang berbeda. Analysis objects mendeskripsikan gejala di luar sistem, seperti orang- orang dan hal-hal, yaitu seuatu yang berdiri sendiri. Design objects mendeskripsikan gejala pada sistem yang dapat kita kontrol. Kita mendeskripsikan perilaku mereka seperti pengoperasian komputer Mathiassen et al. 2000.

2.6.2 Konsep Dasar dalam OOAD

2.6.2.1 Objek

Objek baik yang konkret maupun konseptual selalu ada di sekeliling kita. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat state dan perilaku behavior. State sebuah objek tersebut yang dinyatakan dalam attributeproperties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindakberaksi dan memberikan reaksi. Perilaku sebuah objek dinyatakan dalam operation. Menurut Schmuller, attribute dan operation bila disatukan akan memberikan fiturfeatures. Himpunan objek-objek yang sejenis disebut class. Objek adalah contohinstance dari sebuah class. Aspek-Aspek yang berkaitan dengan objek antara lain Munawar, 2005: a. Abstraksi Abstraksi bertujuan untuk memfilter properties dan operation pada suatu objek, sehingga hanya tinggal properties dan operation yang dibutuhkan saja. Seringkali masalah yang berbeda membutuhkan sejumlah informasi yang berbeda pula pada areal yang sama. b. Inheritance Seperti yang telah diuraikan, objek adalah contohinstance dari sebuah class. Hal ini mempunyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance sebuah class, sebuah objek mempunyai semua karakterisktik dari classnya. Inilah yang disebut dengan inheritance pewarisan sifat. Dengan demikian apapun attribute dan operation dari class akan dimiliki pula oleh semua objek yang di inheritditurunkan dari class tersebut. Sifat ini tidak hanya berlaku untuk objek terhadap class tetapi juga berlaku untuk class terhadap class lainnya. c. Polimorphisme Polimorphisme adalah konsep yang sangat handal bagi pengembangan perangkat lunak untuk pemisahan secara jelas di antara sub sistem yang berbeda. Dengan demikian sebuah sistem akan bisa dimodifikasi secara mudah karena hanya dibutuhkan interface antar class. d. Encapsulation Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi information hiding. Konsep ini lebih didasari pada fakta yang ada di dunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan. e. Association Association assosiasi adalah hubungan antar objek yang saling membutuhkan. Hubungan ini bisa satu arah ataupun lebih dari satu arah. f. Aggregation Aggregation agregasi adalah bentuk khusus dan asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian suatu objek merupakan bagian dari objek yang lain.

2.6.3 Aktivitas Utama dalam OOAD

Aktifitas utama dalam OOAD ialah sebagai berikut Booch et al. 2007: 1. Inception Pada tahapan awal ini ialah membangun dan memprioritaskan kebutuhan- kebutuhan sistem, membuat sebuah kesepakatan dengan user mengenai apa yang akan dibangun, secara pasti dapat mengetahui kendala yang terjadi dan memastikan lingkup lingkungan pembangunan sistem yang akan dibangun. 2. Elaboration Pada tahapan ini akan dibangun rancangan sistem yang akan dibuat. Seluruh kebutuhan user digambarkan melalui desain diagram. 3. Construction Pada tahapan ini merupakan tahapan pembangunan atau pembuatan coding dan pengujian sistem. 4. Transition Pada tahapan ini sistem telah selesai dibuat akan siap diberikan kepada end user. Pada tahapan ini juga akan digambarkan arsitektur perangkat-perangkat yang digunakan. Aktifitas dalam OOAD digambarkan pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Aktivitas OOAD Booch et al. 2007 Proses dalam OOAD terdapat dua, yaitu Booch et al. 2007: 1. Macro Prosess Dalam proses makro meliputi beberapa tahapan dan akan digambarkan pada Gambar 2.4, yaitu: a. Requirements Pada tahapan ini dijelaskan mengenai membuat dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan stakeholder atau pihak-pihak lain yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Serta mendefiniskan dan menjelaskan batasan dari sistem yang akan dibuat. b. Analysis and design Tahapan ini mentransformasikan kebutuhan ke dalam sebuah perancangan sistem yang menyediakan sebuah spesifikasi dari implementasi di lingkungan yang dipilih untuk di implementasikan. Ini meliputi meningkatkan satu arsitektur yang kokoh untuk sistem dan mendirikan mekanisme umum yang harus dipergunakan oleh elemen yang berbeda dari sistem. c. Implementation Pada tahapan ini dilakukan penerapan, tes unit, integrasi desain, menghasilkan sistem executable. d. Test Pada tahapan test dilakukan uji implementasi untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah memenuhi kebutuhan yaitu kebutuhan telah diterapkan sewajarnya. e. Deployment Di tahapan ini dipastikan bahwa produk perangkat lunak meliputi uji implementasi telah tersedia untuk end user. Disiplin berikut dilaksanakan sepanjang lifecycle: a. Project Management Mengatur projek pembangunan software, meliputi planning perencanaan, staffing susunan kepegawaian dan monitoring the project memonitor proyek, seperti halnya mengatur risiko. b. Configuration and Change Management Identifikasi konfigurasi data, mengontrol perubahan data-data dan mengatur konfigurasi dari data. c. Enviroment Menyediakan lingkungan pengembangan software, termasuk atara kedua proses dan alat untuk mendukung team pengembang. Gambar 2. 4 Proses Makro Booch et al. 2007 2. Micro Prosess Pada proses mikro ini, meliputi proses analysis and design proses mikro dengan melihat aktivitas apa yang dilaksanakan dan mengerjakan produk apa yang dihasilkan. Proses mikro merupakan bagian dari proses makro seperti yang terdapat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Proses Mikro Booch et al. 2007 Pada analisis terfokus pasa behavior perilaku bukan form bentuk. Dalam analisis mencari model dunia dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk kosakata yang berasal dari problem domain dan mendeskripsikan roles, responsibilities, and collaborations. Sedangkan pada desain diciptakan unsur-unsur yang menyediakan behavior dari unsur analisis yang diperlukan. Produk utama dari proses mikro adalah: 1. The architecture description, menjelaskan arsitektur sistem, termasuk deskripsi mekanisme umum. Uraian tersebut meliputi arsitektural aspek penting dari analisisdesain model. 2. The analysisdesign model, mencakup analisis dan elemen desain solusi perangkat lunak dan organisasi mereka, serta realisasi yang menjelaskan bagaimana kebutuhan perilaku sistem yang diwujudkan dalam hal elemen-elemen. Di dalam proses mikro terdiri dari 4 aktifitas seperti yang tergambar pada Gambar 2.6. Aktivitas yang terdapat pada proses mikro ialah: 1. Identify the elements Menemukan elemen-elemen yang akan dikerjakan. 2. Define the collaborations between the elements Mendeskripsikan bagaimana mengidentifikasi kerjasama antara elemen untuk menyediakan kebutuhan tingkah laku sistem. 3. Define the relationships between the element Mendefinisikan hubungan antar elemen untuk mendukung kerjasama antar elemen. 4. Define the semantics of the elements Membangun behavior dan attributes dari pengidentifikasian elemen. Menyiapkan elemen untuk level abstraksi selanjutnya. Gambar 2.6 Aktifitas Proses Mikro Booch et al. 2007

2.7 UML Unified Modeling Language

2.7.1 Definisi UML

Unified Modeling Language UML adalah sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis dan sistem nonsoftware lainnya Suhendar Gunadi, 2002. Artifact itu sendiri adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifact dapat berupa model, deskripsi, atau software.

2.7.2 Diagram dan Teknik Pemodelan UML

2.7.2.1 Diagram Struktur

Diagram ini memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan aspek static dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari Hariyanto, 2004. 1. Diagram Kelas Class diagram Diagram ini menunjukan sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan keterhubungannya. Diagram kelas merupakan diagram paling umum dipakai di semua pemodelan berorientasi objek. Pemodelan kelas menunjukan kelas-kelas yang ada di sistem dan hubungan antar kelas-kelas itu, atribut-atribut dan operasi- operasi dikelas. 2. Diagram Objek Object diagram Kegunaan diagram objek adalah mendeskripsikan bagaimana kumpulan objek tertentu saling berhubungan. Diagram objek adalah diagram instan instance diagram yang mendeskripsikan instan-instan kelas. Diagram instan instance diagram berguna untuk dokumentasi skenario serta kasus pengujian test cases dan mendiskusikan contoh-contoh instanisasi diagram kelas. 3. Diagram Komponen Component diagram Diagram komponen menunjukan organisasi dan kebergantungan di antara sekumpulan komponen. 4. Diagram Deployment Deployment diagram Diagram deployment digunakan untuk memodelkan aspek fisik dari sistem berorientasi objek, yaitu memodelkan diagram ini dengan memperlihatkan pemetaan node-node yang terdapat pada sistem.

2.7.2.2 Diagram Perilaku

Diagram ini untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan memdokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram perilaku di UML terdiri atas Hariyanto, 2004. 1. Diagram Use case Use case diagram Diagram use case use case diagram merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem. Use case adalah interaksi antara aktor eksternal dan sistem, hasil yang dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan, dideskripsikan di diagram use case dan teks. Diagram use case melibatkan a. Sistem yaitu sesuatu yang hendak kita bangun. b. Actor, entitas-entitas luar yang berkomunikasi dengan sistem. c. Use case adalah fungsionalitas yang dipersepsi oleh actor. d. Relasi adalah relasi antara actor dengan use case. 2. Diagram Sekuen Sequence diagram Untuk dapat membuat statechart kita dapat dibantu dengan terlebih dulu menggambarkan urutan kejadian event trace diagram suatu kegiatan skenario. Urutan kejadian ini digambarkan dengan diagram sekuen diagram lacak kejadian. Diagram sekuen mendeskripsikan komunikasi diantara objek-objek, meliputi pesan-pesan yang ada dan urutan pesan tersebut muncul. Diagram sekuen digunakan untuk: a. Overview perilaku sistem. b. Menunjukan objek-objek yang diperlukan. c. Mendokumentasikan skenario dari suatu diagram use case. d. Memeriksa jalur-jalur pengaksesan. 3. Diagram kolaborasi Collaboration diagram Diagram kolaborasi mendefinisikan peran-peran yang dimainkan ketika satu tugas dilakukan. Peran-peran dimainkan oleh instan-instan yang berinteraksi. Diagram kolaborasi menyatakan komunikasi di antara objek-objek yang menunjukan pesan-pesan yang ada, urutan pesan dan hubungan antar objek-objek. 4. Diagram Statechart Statechart diagram Statechart mendeskripsikan objek berupa state-state yang dimilikinya, kejadian-kejadian yang dapat berlangsung beserta transisi yang terjadi. 5. Diagram Aktivitas Activity diagram Diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Aktivitas adalah eksekusi nonanatomik yang berlangsung distate machine. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya. Diagram aktivitas berupa operasi-operasi dan aktivitas-aktivitas di use case.

2.8 Modal

Hak milik bersih perusahaan atas kekayaan perusahaan disebut modal pemilik. Kekayaan perusahaan dikurangi hutang-hutang adalah modal pemilik dalam perusahaan yang bersangkutan Simangunsong, 2004. Modal yang dimiliki oleh Koperasi Syariah ini diharapkan dapat membantu para pengusaha kecil untuk dapat mengembangkan usahanya. Konsep Pemeliharaan modal menurut Belkaoui Triyuwono As’udi, 2001, ialah: 1. Pemeliharaan uang, dimana modal keuangan diukur dengan jumlah unit uang. Modal keuangan diinvestasikan, dipelihara dan laba yang dihasilkan sama dengan perubahan aktiva bersih yang disesuaikan dengan transaksi modal yang dinyatakan dalam satuan uang. 2. Pemeliharaan uang terhadap daya beli umum, dimana modal keuangan diukur dengan jumlah unit daya beli yang sama. Daya beli modal keuangan yang diinvestasikan dipelihara. Laba konsep ini sama dengan perubahan dalam aktiva bersih yang disesuaikan dengan transaksi modal yang dinyatakan dalam jumlah unit daya beli uang yang sama. 3. Pemeliharaan fasilitas produktif, dimana modal fisik diukur dalam jumlah unit uang. Kapasitas fisik yang digunakan dipelihara. Konsep ini digunakan dalam akuntansi nilai berjalan yang mengungkapkan aktiva dan utang sebesar nilai berjalan. 4. Pemeliharaan kapasitas produktif terhadap daya beli umum, dimana modal fisik diukur dalam jumlah unit daya beli yang sama. Penggunaan konsep ini disesuaikan dengan tingkat harga umum.

2.9 UKM Usaha Kecil Menengah