Requirment Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah

telah terdaftar dan melakukan pengajuan pembiayaan karena masih menggunakan sistem berkas. 2. Banyaknya aktifitas transaksi pada KJKS El Mubarok, khususnya pada transaksi pembiayaan mudharabah yang menyebabkan sulitnya perhitungan pencairan pembiayaan dan angsuran karena masih menggunakan sistem manual.

4.3 Requirment Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah

Sistem informasi pembiayaan mudharabah merupakan sistem yang akan membantu proses kerja para karyawan koperasi syariah di dalam proses transaksi mereka di dalam melayani para anggota. Pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk pembangun sistem informasi pembiayaan mudharabah. Berikut adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan dirancang:

1. Visi Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah

Visi dalam membangun sistem informasi pembiayaan mudharabah ini adalah menyediakan sebuah sistem informasi yang dapat mempermudah kinerja koperasi syariah sebagai peningkatan layanan terhadap anggota.

2. Functional Requirement Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional atau functional requirement adalah deskripsi dari aktivitas-aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem Ladjamuddin, 2004. Dalam sebuah sistem terdapat program yang akan membantu user dalam memecahkan masalahnya. Kebutuhan fungsional dari sistem informasi pembiayaan mudharabah akan menjelaskan mengenai layanan atau fungsi apa saja yang disediakan oleh sistem untuk memudahkan user dalam menggunakannya. Kebutuhan-kebutuhan fungsional sistem informasi pembiayaan mudharabah antara lain: A. Input Masukan yang terdapat dalam sistem yaitu: 1. Id dan Password untuk Admin, CS dan Teller. 2. Anggota. 3. Tabungan. 4. Pengajuan pembiayaan. 5. Realisasi pembiayaan 6. Pembayaran angsuran.

B. Proses

Proses yang terdapat dalam sistem yaitu: 1. Proses melihat profil koperasi. 2. Proses melihat produk-produk koperasi. 3. Proses melihat persyaratan pembiayaan. 4. Login bagi user yang telah memiliki account. 5. Proses input, edit, delete anggota. 6. Proses mencetak daftar anggota. 7. Proses input, edit, delete tabungan. 8. Proses mencetak daftar tabungan. 9. Proses mencetak buku tabungan. 10. Proses input, edit, delete data pengajuan pembiayaan. 11. Proses mencetak data pengajuan pembiayaan. 12. Proses input, delete data realisasi pembiayaan. 13. Proses mencetak daftar realisasi pembiayaan. 14. Proses mencetak kartu angsuran. 15. Proses input, delete data angsuran. 16. Proses menghitung angsuran. 17. Proses mencetak slip pembayaran. 18. Proses input dan update modul untuk admin. 19. Proses mencetak seluruh data untuk admin. 20. Proses input dan update user untuk admin. 21. Proses Logout.

C. Output

Keluaran dari sistem yaitu: 1. Laporan data anggota 2. Laporan data tabungan 3. Laporan data pengajuan pembiayaan 4. Laporan data realisasi pembiayaan 5. Slip pembayaran angsuran

D. Database

Database yang diusulkan pada sistem ini terdapat 8 tabel, yaitu: 1. Tabel User 2. Tabel Anggota 3. Tabel Tabungan 4. Tabel Pembiayaan 5. Tabel Realisasi 6. Tabel Angsuran 7. Tabel Jaminan 8. Tabel Modul

E. Kebutuhan User

1 Kebutuhan admin a. Admin dapat memulai pekerjaannya dengan melakukan Login untuk dapat masuk ke dalam sistem. b. Admin dapat mengatur modul yang terdapat pada sistem. c. Admin dapat mengatur data user yang dapat mengakses sistem. d. Admin dapat melihat dan mencetak seluruh data yang tersedia. e. Admin dapat melakukan konfirmasi apakah pembiayaan yang diajukan diterima atau tidak. f. Admin dapat melakukan Logout sistem jika aktifitasnya telah selesai. 2 Kebutuhan CS a. CS dapat memulai pekerjaannya dengan melakukan Login terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem. b. CS dapat mengisi, mengubah dan menghapus data-data yang dibutuhkan sistem, seperti: data anggota, data tabungan dan data pengajuan pembiayaan. c. CS dapat mencetak data anggota, data tabungan dan data pengajuan pembiayaan yang tersedia sebagai laporan serta mencetak buku tabungan. d. CS dapat melakukan Logout sistem jika aktifitasnya telah selesai. 3 Kebutuhan Teller a. Teller dapat memulai pekerjaannya dengan melakukan Login terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem. b. Teller dapat mengisi dan menghapus data-data yang berkaitan dengan realisasi pembiayaan. c. Teller dapat mencetak kartu angsuran. d. Teller dapat mengisi dan menghapus data-data yang berkaitan dengan data pembayaran angsuran. e. Teller dapat menghitung perhitungan angsuran yang akan terjadi dari pembiayaan yang diajukan. f. Teller dapat menghitung total biaya cicilan angsuran yang dibayarkan anggota secara otomatis. g. Teller dapat mencetak slip pembayaran dari transaksi yang terjadi. h. Teller dapat melakukan Logout sistem jika aktifitasnya telah selesai.

3. Non Functional Requirement Kebutuhan Non Fungsional

Non functional requirement atau kebutuhan non fungsional adalah deskripsi dari fitur-fitur, karakteristik dan batasan-batasan lain yang mendefinisikan sistem yang memuaskan Ladjamuddin, 2004. Kebutuhan non fungsional pada Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah sebagai berikut:

A. Kebutuhan Produk

Kebutuhan produk menjelaskan tentang keandalan, efektivitas, kegunaan, dan kinerja dari sistem informasi pembiayaan mudharabah. Kebutuhan produk yang terdapat dalam sistem informasi pembiayaan mudharabah antara lain: 1 Sistem dapat diimplementasikan hampir pada seluruh OS Operating system, antara lain Microsoft Windows XP Profesional, Microsoft Windows Vista, Microsoft Windows Seven bahkan pada Linux pun sistem informasi pembiayaan mudharabah dapat diimplementasikan. 2 Spesifikasi komputer yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem minimal Pentium II. 3 Memori yang dibutuhakan minimal 512 MB. 4 Hardisk yang dibutuhkan minimal 100 GB. 5 Printer untuk mencetak laporan yang dibutuhkan. 6 Jaringan LAN untuk berinteraksi dengan sistem secara intranet. 7 Server yang akan menampung seluruh data yang terdapat pada sistem.

B. Kebutuhan Organisasional

Dalam kebutuhan organisasional mendefinisikan informasi apa saja yang terdapat pada sistem informasi pembiayaan mudharabah meliputi standar sistem, bahasa pemograman yang digunakan dalam sistem dan metode perancangan apa yang digunakan oleh sistem. Berikut adalah penjelasan dari kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain: 1. Sistem yang dibangun memenuhi standar operasional sistem yang telah ditentukan. 2. Bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa PHP dengan menggunakan database MySQL. 3. Metode perancangan sistem menggunakan metode pengembangan OOAD Object Oriented Analysis and Design dari Booch. C. Kebutuhan Eksternal Kebutuhan eksternal mencakup privasi sistem, keamanan sistem, legalitas sistem serta kinerja dari sistem. Penjelasan dari kebutuhan eksternal adalah sebagai beruikut: 1. Setiap user memiliki username dan password sendiri yang memilki hak aksesnya masing-masing. 2. Sistem dapat menampilkan informasi berupa alert atau peringatan jika ada kesalahan dalam melakukan login maupun pada pengisian data.

4.4 Defining The Boundaries of The Problem Batasan Masalah