Batasan dan Rumusan Masalah

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller 1986:9 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah Purwadani Puspha Melani dan Rangga Kusuma, sebagai pembuat poster dan beberapa para pembaca poster. Adapun objek dalam penelitian ini ialah empat poster yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Nasional BNN. 3. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti sudah mulai mendatangi tempat yang akan diteliti dari tanggal 14 Desember 2009, diawali dengan memilih poster-poster yang akan diteliti. Dan peneliti melakukan wawancara pertama kepada pihak BNN dan pembuat poster pada tanggal 10 Maret 2010. Lalu peneliti melakukan wawancara berikutnya pada tanggal 22 dan 27 Maret 2010, wawancara dilakukan di Gedung Badan Narkotika Nasional yang bertempat di Jl. MT. Haryono No.11 Cawang, Jakarta Timur. 4. Tahapan Penelitian: a. Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini melalui berbagai instrumen. Pertama, pemilihan poster yang akan diteliti. Kedua, melakukan wawancara dengan pihak humas Badan Narkotika Nasional serta dengan pembuat poster. Dan ketiga, melakukan pengumpulan data mengenai hal-hal yang terkait dengan penelitian. Untuk mengetahui makna dari poster yang akan diteliti menurut pembaca poster, maka peneliti menggunakan teknik Focus Group Discussion FGD. FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif. Teknik ini dimaksud untuk memperoleh data dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. Sebagaimana juga teknik lainnya, FGD hanya dipakai untuk tujuan menghimpun data sebanyak-banyak nya dari informan. Hanya saja kalau metode lain, peneliti memperoleh data dari informan yang bersifat pribadi, tanpa melalui pergumulan sikap dan pendapat orang lain, sedangkan melalui FGD informasi yang ditangkap peneliti adalah informasi kelompok, sikap kelompok, pendapat kelompok dan keputusan kelompok. Dengan demikian, kebenaran informasi bukan lagi kebenaran perorangan subjektif, namun menjadi kebenaran intersubjektif. Karena selama diskusi berlangsung masing-masing orang tidak saja memperhatikan pendapatnya sendiri, namun ia juga mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh peserta FGD lainnya. 4 4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal.237