Computer Based Training Selesai
19 Pembentukan Kader Anti Narkoba Di Lingkungan
Pendidikan Universitas
Jawa Barat 07 April 2010
Jam 09:00 SD Selesai
20 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Olah Raga
DKI Jakarta 07 April 2010
Jam 09:00 SD Selesai
42
21 Workshop Penyuluh P4GN Di Lingkungan Mahasiswa
Sumatera Utara 11 April 2010
Jam 09:00 SD selesai
22 Pembentukan Kader Anti Narkoba Di Lingkungan
Pendidikan Untuk Universitas
NTT 14 April 2010
Jam 09: 00 SD selesai
23 Seminar Penatalaksanaan Penyakit Komplikasi Fisik
Penyalahgunaan Narkoba Bandung, Jawa
Barat 18 April 2010
Jam 09:00 SD 05:34
24 Pemberdayaan Dalam
Rangka Penguatan Kader Anti Narkoba Di Lingkungan
BUMN Jawa Barat
19 April 2010 Jam 09: 00 SD
selesai 25 Pembentukan Kader Anti
Narkoba Di Lingkungan Pendidikan Untuk
Universitas Gorontalo
20 April 2010 Jam 09:00 SD
selesai 26 Pembekalan Parenting Skill
Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Di Jakarta
DKI Jakarta 21 April 2010
Jam 09:00 SD selesai
27 Temu Kader Penyuluh P4GN Di Lingkungan Kerja
Kalimantan Timur
25 April 2010 28 Pembentukan Kader Anti
Narkoba Di Lingkungan Pendidikan Untuk
Universitas Jawa Timur
27 April 2010 Jam 09: 00 SD
selesai 29 Penataran Tindak Pidana
Narkoba Melalui Computer Nangroe Aceh
03 Mei 2010
42
Diakses pada tanggal 05 April 2010, dari http:www.bnn.go.id
Based Training CBT Darussalam
Jam 09:00 SD 17:00:00
30 Press Release Pengungkapan Jaringan Narkotika Jenis
Shabu Lt. 7 Gedung
BNN 04 Mei 2010
Jam 15:30 SD selesai
31 Launching Lomba
Kampung Bersih Narkotika
Gedung Sosited Taman Budaya
Yogyakarta, Jl. Malioboro
10 Mei 2010 Jam 11:00 SD
selesai 32 Workshop
Luhpen Gedung C7 Lt.2
Fakultas II Sosial, UNNES,
Jawa Tengah 11 Mei 2010
Jam 09:00 SD selesai
33 Hadirilah Malam
Renungan Dan Puncak Acara Hari Anti
Narkotika Internasional 2010 Silang Monas
Dan Tugu Proklamasi
Jakarta 17 Juni 2010
Jam 08:00 SD 17:00
43
Menurut Rank Jefkins, dalam bukunya Hubungan Masyarakat Intermasa, 1992 ada beberapa jenis citra image yang dikenal di dunia aktivitas hubungan
masyarakat, namun bila dilihat dari acara-acara yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional BNN dapat disimpulkan bahwa di dalam BNN terdapat citra
keinginan wish image. Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembagaperusahaan, atau produk yang
ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan dan diterima oleh publiknya atau masyarakat umum
44
. Hal yang ingin disampaikan oleh BNN kepada khalayak yakni mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba melalui berbagai acara.
43
Diakses pada tanggal 13 Juli 2010, dari http:www.bnn.go.id
44
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations, Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, h. 78.
D. Peran Humas Dalam Sosialisasi Program
Menurut Sulastiana, selaku pejabat fungsional media massa dan pemberitaan BNN, humas merupakan lini terdepan dalam bidang informasi di
Badan Narkotika Nasional. Humas mempunyai peranan yang besar dalam mensosialisasikan narkotika, baik berupa upaya antisipasi serta pemberantasannya
kepada masyarakat. Dalam melakukan berbagai cara untuk menjalankan tugasnya, baik melalui non media dan melalui media:
1. Melalui Non-Media
Banyak cara yang dilakukan oleh humas dalam mensosialisaikan bahaya penyalahgunaan narkoba baik kepada pihak internal maupun secara umum
melalui non media yakni dengan melakukan pameran, penyuluhan serta seminar seputar bahaya penyalahgunaan narkoba.
2. Melalui Media
Bentuk media cetak yang dikeluarkan oleh BNN beraneka ragam, diantaranya ialah Jurnal BNN yang sebelumnya dikemas dalam bentuk
majalah, poster, kalender, pin, stiker dan brosur. Selain itu, humas juga membuat iklan layanan masyarakat, news atau rubrik khusus. Dalam
rubrik khusus lebih kepada pola pencegahan serta penegakan hukum yang dilakukan di sekolah-sekolah, tempat tinggal, atau tempat kerja.
45
45
Wawancara pada tanggal 10 Maret 2010 dengan Sulastiana, Pejabat Fungsional Media Massa dan Pemberitaan Badan Narkotika Nasional.
E. Gambaran Umum Poster
Badan Narkotika Nasional BNN merupakan sebuah badan yang bergerak khusus dibidang narkoba. Dalam menjalankan tugasnya, BNN menggunakan
berbagai macam cara dan salah satu cara yang rutin dilakukan yakni memproduksi poster.
Poster yang telah dibuat oleh BNN biasanya dipajang ditempat-tempat strategis dan ramai, agar komunikasi yang disampaikan dapat dengan mudah
diterima oleh khalayak. Dan biasanya poster-poster tersebut dipajang di sekolah, kantor, terminal, serta di mall. Pihak BNN memberikan poster yang mereka
keluarkan secara cuma-cuma. Dalam penelitian ini, poster yang akan di analisis sebanyak empat buah
poster dan menggunakan teori dari Pierce, yang membagi tanda menjadi tiga bagian: ikon, indeks dan simbol. Poster pertama dinamakan poster “Langit”,
kedua poster “Hukuman mati”, ketiga poster “Undang-undang Narkotika”, dan yang keempat poster “Jam berdetik”.
Setiap poster yang dikeluarkan oleh BNN terdapat gambar kupu-kupu
yang berukuran kecil dengan tulisan “Anti Narkotika”.
Ikon anti narkoba ini berbentuk kupu-kupu, bewarna kuning keemasan dengan outline hitam.
1. Warna kuning keemasan melambangkan kegiatan yang baik dan
i’tikad yang mulia. 2.
Warna hitam menunjukkan kekuatan dan keteguhan dalam memerangi penyalahgunaan anti narkoba.
3. Kepakan sayap menandakan dinamisasi gerakan anti narkoba.
4. Posisi sayap kupu-kupu yang tidak simetris, dan mengarah ke kanan,
merupakan simbol arah yang baik. 5.
Garis atau outline hitam yang mengelilingi sayap secara tidak terputus mengibaratkan sebuah lintasan tanpa ujung dan pangkal, menandakan
kegiatan yang berlangsung terus menerus dalam memerangi narkoba. 6.
Kupu-kupu menginspirasikan proses metamorfosis yang dimulai dari telur, menjadi ulat, kemudian kepompong, dan lahirlah kupu-kupu
yang cantik. Proses ini menggambarkan suatu gerakan masyarakat yang terus menerus
berkesinambungan dalam memerangi narkoba, dimana kupu-kupu menjadi simbol akhir keberhasilan dari sebuah proses yaitu bersih dari narkoba, sebuah cita-cita
mulia yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
46
46
Arsip Badan Narkotika Nasional