Pengertian Manajemen Persediaan Prinsip Manajemen Persediaan

“Menghasilkan keluaran tertentu dengan biaya seminimal mungkin, atau dengan biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin” Hal ini memang demikian karena pada hakikatnya, soal manajemen persediaan adalah soal keputusan atau manajamen ekonomi perusahaan. Kalau melihat prinsip pengelolaan persediaan tadi, maka jelas bahwa diperlukan perpaduan antara dua hal yang sangat bertolak belakang. Cara yang paling mudah untuk menjaga agar operasi terjamin adalah dengan mengisi persediaan barang sebanyak-banyaknya biasanya ini kemauan pemakai barang. Sedangkan yang paling mudah untuk menjaga agar biaya investasi seminimal mungkin adalah mengusahakan persediaan mencapai nol biasanya ini dikehendaki oleh fungsi keuangan. Di sinilah letak fungsi manajemen persediaan, yaitu menjembatani dua kepentingan yang bertolak belakang tersebut. Prinsip di atas menandakan pula bahwa pengelolaan persediaan haruslah berdaya guna efisien dan berhasil guna efektif. Menjamin kelangsungan jalannya operasi perusahaan adalah sial efektivitas, sedangkan menekan persediaan sampai ke tingkat minimum adalah soal efisiensi. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab yang menyangkut manajemen persediaan antara lain Eko Djoko, 2003 adalah: 1 Jenis barang apa saja yang perlu disimpan dalam persediaan? 2 Berapa jumlah barang tiap-tiap jenis yang perlu disimpan dalam persediaan? 3 Apa, berapa, dan kapan suatu barang yang harus dipesan lagi untuk mengisi kembali barang persediaan? 4 Bagaimana perbedaan antara manajemen persediaan barang umum dan suku cadang. 5 Bagaimana menentukan tingkat nilai persediaan yang ideal? 6 Bagaimana menentukan standardisasi material dan perlengkapan? 7 Hal-hal apa yang mempengaruhi manajemen persediaan? 8 Bagaimana mengendalikan dan mengelola persediaan berlebih dan persediaan mati? 9 Biaya-biaya apa saja yang menyangkut manajemen persediaan dan bagaimana mengendalikannya? 10 Bagaimana melakukan peramalan jumlah permintaan barang? 11 Bagaimana melakukan benchmarking? 12 Bagaimana mengukur tingkat kinerja manajemen persediaan? 13 Bagaimana akuntansi barang persediaan?

2.6.3 Pembagian Jenis Barang

Tadi sudah disebutkan bahwa barang persediaan dapat dibagi menjadi barang umum dan suku cadang. Ini adalah pembagian menurut jenisnya. Dalam manajemen persediaan, barang-barang dapat dibagi menurut beberapa sudut pandang pendekatan, yang antara lain dapat disampaikan sebagai berikut Eko Djoko, 2003. 1 Menurut Jenis a. Barang Umum general materials Barang jenis ini biasanya macamnya cukup banyak, pemakainya tidak tergantung dari perlatan, harganya relatif lebih kecil, dan kebutuhannya relatif lebih gampang. b. Suku Cadang spare parts Barang jenis ini macamnya sangat banyak, harganya biasanya lebih mahal, pemakaiannya tergantung dari peralatan, dan penentuan kebutuhannya lebih sulit. 2 Menurut Harga a. Barang berharga tinggi high value items Barang ini biasanya berjumlahh sekitar hanya 10 dari jumlah item persediaan, namun jumlah nilainya mewakili sekitar 70 dari seluruh nilai persediaan, dan oleh sebab itu memerlukan tingkat pengawasan yang sangat tinggi. b. Barang berharga menengah medium value items Barang ini biasanya berjumlah kira-kira 20 dari jumlah item persediaan, dan jumlah nilainya juga sekitar 20 jumlah nilai persediaan, sehingga memerlukan tingkat pengawasan cukup saja. c. Barang berharga rendah low value items Berlawanan dengan barang berharga tinggi, jenis barang ini biasanya berjumlah kira-kira 70 dari keseluruhan pos persediaan, namun nilai harganya hanya mewakili 10 saja dari seluruh nilai barang persediaan, sehingga hanya memerlukan tingkat pengawasan rendah. 3 Menurut Frekuensi Penggunaan