Anjuran Persediaan Dalam Islam
Yang artinya: 43. Raja berkata kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya: Sesungguhnya
aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau dan
tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka: Terangkanlah kepadaku tentang tabir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan
mimpi. 44. Mereka menjawab: Itu adalah mimpi-mimpi yang kosong dan Kami sekali-
kali tidak tahu mentabirkan mimpi itu. 45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat
kepada Yusuf sesudah beberapa waktu lamanya: Aku akan memberitakan kepadamu tentang orang yang pandai menabirkan mimpi itu, Maka utuslah aku
kepadanya. 46. setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf Dia berseru: Yusuf, Hai orang
yang Amat dipercaya, Terangkanlah kepada Kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus
dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.
47. Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali
sedikit untuk kamu makan.
48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya tahun sulit, kecuali
sedikit dari bibit gandum yang kamu simpan. 49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan
dengan cukup dan dimasa itu mereka memeras anggur. Allah Menceritakan dalam mimpi yang dialami oleh raja sebagai sarana untuk
mengeluarkan Yusuf dari penjara secara terhormat dan terpandang. Raja merasa bingung oleh mimpinya ini dan dia heran terhadap persoalannya. Maka dia
mengumpulkan para dukun, pembesar kerajaan, dan para gubernur. Dia menceritakan mimpi itu kepada mereka. Namun mereka tidak mengetahui takbirnya. Mereka
berdalih kepadda raja dengan mengatakan, “Itu adalah mimpi yang kosong,” yakni mimpi yang kacau,” dan kami sekali-kali tidak tahu mentakbirkan mimpi itu,”
sehingga walaupun mimpi itu benar maka kami tidak mengetahui takbirnya. Kemudian si pemuda yang dahulu menerima pesan dari Yusuf agar dia menceritakan
ihwal dirinya kepada raja teringat akan Yusuf. Kemudian, setelah dia melupakan soal Yusuf, berkata, “Aku akan menceritakan kepadamu takbir mimpi itu, maka utuslah
aku,”Yakni, maka utuslah aku untuk menemui Yusuf yang sangat jujur ke penjara. Mereka mengirimkannya. Pemuda itu pergi. Dia berkata,”Yusuf, hai orang yang amat
dipercaya, terangkanlah kepada kami.” Si pemuda menceritakan mimpi itu. Pada saat itulah Yusuf menceritakan takbirnya. Yusuf tidak bersikap keras kepada si pemuda
itu atas kelalaiannya untuk menceritakan pesannya kepada raja. Di berkata,”Yakni, kamu akan mengalami masa subur. Hujan turun tujuh tahun berturut-turut. Yusuf
menakbirkan sapi dengan tahun karena sapi itu suka digunakan untuk mengelola tanah guna menanam buah-buahan dan palawija
Kemudian Yusuf mengarahkan mereka dalam menghadapi masa yang akan mereka lewati itu. Maka dia berkata,”Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.”Simpanlah hasil panen gandum selama tujuh tahun itu pada bulir-bulirnya supaya awet dan tidak cepat rusak
kecuali sebagian kecil saja untuk kamu makan. Hendaklah kamu makan sedikit demi sedikit sertaa janganlah berlebihan agar kamu dapat menggunakannya pada masa
tujuh tahun peceklik, yaitu tahun paceklik yang akan terjadi secara terus-menerus. Tahun paceklik ini digambarkan melalui sapi kurus yang memakan sapi gemuk. Hal
ini karena pada tahun paceklik dimakan persediaan yang dikumpulkan pada tahun subur yang digambarkan melalui tujuh bulir yang kering.
Yusuf memberitahukan kepada mereka bahwa pada tahun kering itu tidak akan tumbuh apapun. Apa yang mereka tanam tidak akan menghasilkan apapun. Oleh
karen a itu, dia berkata,”Menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
kecuali sedikit dari yang kamu simpan. “Kemudian Yusuf menggembirakan mereka bahwa setelah tahun kemarau yang berturut-turut itu akan diakhiri oleh satu tahun
yang pada manusia diberi hujan yang menyuburkan negeri. Manusia dapat memeras apa yang dahulu biasa mereka peras seperti zaitun, tebu, dan termasuk di dalamnya
memerah susu. “Da di masa itu mereka memeras.” Dalam ayat tersebut bermakna agar manusia dapat melakukan penyimpanan
untuk makan mereka sehari-hari agar ada yang tetap bisa dimakan di kemudian hari. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Dalam sebuah hadits juga dijelaskan:
Abdullah bin Abdurrohman Ad-Damiriy bercerita kepadaku yahya bin hasan bercerita kepada kami bahwa Sulaiman bin Bilal bercerita kepada
kami, dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwasanya Nabi SAW bersabda tidaklah lapar sebuah keluarga yang di sisi merke itu kurma.
Bercerita kepada kami oleh Abdullah bin Maslamah bin Ko’nab bercerita kepada kami, Ya
’kub bin Muhammad bin Tholhah dari Abi Rizal Muhammad bin Abdirrahman dari ibunya. Dari Aisyah dia berkata :
Rasulullah SAW. ”Wahai Aisyah Rumah yang tidak memiliki persediaan kurma didalamnya niscaya keluarga tertimpa kelaparan, atau keluarganya
akan lapar. Nabi bersabda kepadanya sampai dua atau tiga kali.
Dalam hadits ini menerangkan pentingnya persediaan, agar manusia mempunyai persediaan baik itu makanan dan minuman ataupun
kebutuhan lainnya. Shahih Muslim Syara’ Imam Nawawi