berita tidak sesuai dengan fakta di lapangan, tetapi suatu berita merupakan hasil dari kontruksi media yang mempunyai tujuan dan ideologi tertentu, sehingga
berita yang ada berbeda dengan faktanya.
B. Teori Kontruksi Sosial
Peter L. Berger dan Thomas Luckman dalam tulisannya yang berjudul The Social Contruction Of Reality, a Treatise in The Sosiological of Knowledge,
menjelaskan bahwa realitas diciptakan oleh manusia secara terus-menerus dan dialami bersama secara subjektif
16
. Sehingga dalam pandangan Berger dan Luckman tidak ada realitas yang tercipta dengan sendirinya atau secara objektif
karena menurutnya realitas merupakan suatu bentukan dari manusiaindividu dengan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada, selain itu realitas yang
diciptakan tersebut dipengaruhi pula oleh pengetahuan dan pengalaman individu itu sendiri, sehingga realitas tersebut bersifat subjektif karena realitas tersebut
merupakan hasil dari suatu pandangan individu. Selain itu Berger dan Luckman mengutarakan bahwa kontruksi sosial
tidak terjadi dengan begitu saja akan tetapi melalui tiga proses simultan yaitu pertama
eksternalisasi di
mana individu
menyesuaikan diri
dengan sosiokulturalnya karena manusia merupakan produk sosial, kedua objektivasi
yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubjektif dan terlembagakan atau
mengalami institusionalisasi,
ketiga internalisasi
yaitu individu
mengidentifikasi dengan lembaga-lembaga sosial di mana individu itu menjadi
16
Burhan, Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas
Luckman”, Jakarta: Kencana Prenada Media 2008, h. 13
anggota
17
. Dalam arti yang sederhana bahwa proses simultan dari kontruski merupakan awal terbentuknya suatu realitas di mana seorang individu dipicu
untuk berpikir ke luar atau memikirkan sesuatu disekelilingnya, setelah mewacanakan apa yang dipikirkannya, individu tersebut akan merubah wacana
suatu lembaga atau barang tergantung apa yang ia wacanakan, dari merubah wacana menjadi sesuatu tersebut individu akan mulai beradaptasi dengan apa
yang ia ciptakan atau memasukan dunia luar ke dalam dirinya. Pada perkembangannya teori kontruksi sosial mengalami perubahan
dengan melibatkan media massa sebagai institusi yang berperan aktif membentuk suatu realitas, maka teori kontruksi sosial kini berlangsung pada sirkulasi
informasi yang cepat dan luas, sebarannya merata sehingga realitas yang dikontruksi memunculkan opini massa
18
. Realitas sosial di dalam teori kontruksi sosial media massa merupakan
realitas media yang sengaja dibentuk oleh penulis naskah, dan realitas yang dibentuk tersebut merupakan realitas baru
19
. Kalau kita amati berbagai tayangan khususnya berita yang muncul di media massa mungkin sepintas dianggap bahwa
berita tersebut memang benar adanya, tapi jika kita bandingkan berita di media massa yang satu dengan media massa lainnnya mungkin akan berbeda walaupun
berita yang diangkat sama.
17
Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman”, h. 2
18
Burhan , Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat”, h.202-203
19
Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman”, h 2
Selain itu juga kita sering menemui berita yang ditayangkan di media massa berbeda dengan realitas yang terjadi di lapangan, atau suatu berita tidak
sesuai dengan harapan narasumber. Hal ini membuktikan bahwa teori kontruksi sosial media massa terjadi, dengan penulis naskah sebagai pembentuk realitas
tersebut. Kendati demikian seorang wartawan tidaklah semena-mena membentuk
realitas tersebut sesuai keinginannya, akan tetapi seorang wartawan terlebih dahulu diarahkan oleh pihak redaksi dalam membentuk suatu realitas sosial,
sedangkan pihak redaksi dalam mengarahkan suatu realitas yang akan dikontruksi tentu akan berdasarkan ideologi, kepentingan owner, dan visi misi media tersebut.
Dalam teori kontruksi sosial media massa realitas sosial tidak terbentuk secara tiba-tiba akan tetapi harus melalui proses tahapan-tahapan. Tahapan yang
pertama yaitu tahapan menyiapkan bahan materi kontruksi tahap pertama ini lumrahnya dilakukan oleh pihak redaksi media massa, lalu didistribusikan kepada
desk editor atau kordinator liputan dan berujung kepada wartawan yang pertama mengkontruksi realitas sosial, dalam tahapan ini biasanya media massa
memfokuskan isu yang berhubungan dengan tahta, harta, dan wanita, selain itu media massa memfokuskan kepada isu yang menyentuh perasaan banyak orang,
sensitifitas, sensualitas, dan hal kengerian, dalam tahapan ini ada hal penting yang menjadi dasar dalam penyiapan materi kontruksi yakni keberpihakan media massa