Nilai Berita Konseptualisasi Berita

waktu yang singkat sehingga berita ini masuk ke dalam katagori berita keras, infotainment berasal dari dua kata yakni informasi dan entertainment yang berarti hiburan jadi infotainment adalah informasi atau berita yang mengenai para pekerja di dalam dunia hiburan yaitu para selebriti, sebelumnya infotainment masuk ke dalam segment terakhir program news namun sekarang ini infotainment memiliki program tersendiri 13 . Sedangkan berita ringan dibagi kepada beberapa kategori yaitu magazine adalah program berita yang disajikan lebih mendalam atau dengan kata lain feature dengan durasi yang panjang, current affair yaitu berita penting yang sebelumnya sudah disajikan tetapi dibuat kembali dengan lengkap dan mendalam, dokumenteri adalah suatu program yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan yang disajikan dengan menarik, dokumenteri hampir mirip dengan film namun dokumenteri lebih kepada kehidupan nyata dan tidak ada rekayasa, yang terakhir talk show yaitu suatu program yang membahas suatu permasalahan dan menampilkan beberapa orang yang terkait dengan permasalahan tersebut 14 .

4. Berita Dalam Pandangan Kontruksionis

Secara umum berita merupakan hasil dari kontruksi wartawan, yang dipahami dari sebuah realitas yang direpresentasikan secara utuh dan apa adanya persis seperti realita dilapangan, terkadang sebuah fakta dijadikan pembenaran untuk menutupi sebuah subjektifitas dari pekerja media . 13 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h.26 14 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.27 Bagi kaum kontruksionis realitas itu berisfat subjektif, karena realitas dihadirkan oleh penafsiran seorang wartawan terhadap apa yang ia lihat, semua realitas tidak ada yang bersifat objektif, karena realitas lahir dari pandangan atau penafsiran tertentu, tergantung pada bagaimana konsepsi itu diartikan dan dipahami oleh wartawan yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda, sehingga realitas yang hadir berbeda satu sama lainnya, dalam posisinya media merupakan agen kontruksi terhadap suatu realitas yang mana suatu berita di kontruksi lewat berbagai instrumen yang dimilikinya oleh sebab itu berita yang sehari-hari beredar di masyarakat tidak hanya menggambarkan realitas atau menunjukan pendapat sumber yang netral melainkan suatu berita sudah terkontruksi oleh media yang mempunyai tujuan tertentu, selain itu suatu berita tidak menggambarkan suatu refleksi terhadap realitas akan tetapi suatu kontruksi atas realitas, karena menurut pandangan kontruksionis berita adalah suatu hasil dari kontruksi yang melibatkan suatu pandangan, nilai-nilai moral, ideologi, visi- misi dari wartawan atau media, dan tak hanya itu seorang wartawan dianggap sebagai agen kontruksi realitas, karena realitas tidak diambil dengan apa adanya akan tetapi ada proses kontruksi dalam pengambilan fakta di lapangan oleh sebab itu suatu realitas tidak bersifat objektif melainkan bersifat subjektif karena seorang wartawan ketika ia mengkontruksi suatu realitas dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman dan ideologi media di mana ia bernaung. 15 . Oleh sebab itu suatu berita dalam pandangan kontruksionis, merupakan suatu realitas yang sudah terkontruksi, jadi berita tidak bersifat netral atau suatu 15 Eriyanto, Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media” Yogyakarta: LKIS, 2012, h.22