berita dapat didefenisikan sebagai penuturan yang benar dan tidak memihak, sesuai fakta-fakta yang terjadi dan menarik
5
. Sudirman Tebba mendefinisikan berita lebih kepada peristiwa yang di
ceritakan dengan jalan cerita, menurutnya ada dua hal yang terkandung dalam berita yaitu peristiwa dan jalan cerita, sehingga ia menapikan bahwa jalan cerita
tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidaklah disebut berita
6
. Dari beberapa definisi berita di atas kiranya peneliti dapat mendefinisikan
berita sebagai laporan mengenai peristiwa atau kejadian aktual, yang terjadi dan bersifat penting sehingga dapat menarik khalayak karena peristiwa atau kejadian
tersebut memiliki nilai berita, dengan media massa sebagai alat sebarannya. Dengan kata lain kita bisa mengetahui pokok dari definisi berita yaitu peristiwa
yang aktual, faktual, menarik, memiliki nilai berita, dan sebarannya oleh media massa.
Berita merupakan hasil kontruksi dari wartawan dengan dipengaruhi oleh media mereka bernaung, oleh sebab itu berita yang disajikan di media massa tidak
semuanya memberikan informasi yang netral, karena berita yang akan disuguhkan kepada khalayak sebelumnya sudah direncanakan lewat rapat redaksi, sehingga
alur berita atau angle berita yang diambil terkadang disisipi dengan kepentingan pemilik media tersebut. Walau demikian berita yang disajikan harus tetap pada
koridornya dengan mematuhi kode etik jurnalistik serta tidak merekayasa suatu berita.
5
AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature”, h. 64
6
Sudirman Tebba , Jurnalistik Baru Ciputat: Kalam Indonesia, 2005, h.55
2. Nilai Berita
Istilah nilai berita tidak banyak pakar mendefinisikan istilah tersebut karena agak sulit untuk didefinisikan, hal ini dikemukakan oleh Downie JR dan
Kaiser, selain itu menurutnya istilah ini juga sulit untuk dikonsepsikan, nilai berita juga akan lebih sulit bila dikonsepsikan dengan membuat sebuah konsep berita
7
. Nilai berita merupakan nyawa bagi sebuah berita, karena suatu informasi tidak
disebut berita kalau informasi tersebut tidak mengandung nilai berita, maka dari itu seorang wartawan harus jeli melihat informasi mana yang mengandung nilai
berita atau tidak. Nilai berita ini menjadi tolak ukur apakah suatu berita layak atau tidak untuk disebarkan kepada khalayak
8
. Sebuah informasi yang mempunyai nilai berita ditentukan oleh syarat-
syarat tertentu yang wajib dipenuhi, dengan syarat-syarat itulah sebuah informasi bernilai penting dan dapat dikatakan sebuah berita
9
. Adapun syarat berita yang mempunyai nilai berita itu dilihat dari berita yang mengandung frekuensi, negatif,
tak terduga, tidak mendua, personalisasi, kedekatan budaya atau kepenuhartian, berkaitan dengan pemerintah, berkaitan dengan individu atau popularitas,
konflik, prediksi, penting, besar, aktualisasi, kedekatan, tenar, yang menyentuh perasaan orang banyak atau human interest yang terdiri dari ketegangan,
ketidaklaziman, minat pribadi, simpati, kemajuan, binatang, humor, seks, dan usia
10
.
7
Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005, h.17
8
Luwi Ishwara, Jurnalisme Dasar Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2005, h.53
9
Sedia Willing Barus, Jurnalistik “Petunjuk Teknis Menulis Berita” T.tp: Erlangga,
2010, h.31
10
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h.52
Terkait dengan penelitian ini bahwa berita keharmonisan rumah tangga ustadz Soleh Mahmud Solmed dan April Jasmin merupakan suatu berita,
walupun konten beritanya memuat tentang kehidupan rumah tangga mereka, akan tetapi tidak dimuat secara berlebihan atau dengan kata lain masih dalam batasan,
tidak masuk kepada wilayah yang sangat privasi. Dengan kata lain berita tentang keharmonisan rumah tangga ustadz Soleh Mahmud Solmed telah memenuhi
syarat dari berita dengan mempunyai nilai berita yaitu ketenaran seorang ustadz Soleh Mahmud Solmed, dengan ketenarannya itu membuat banyak orang ingin
mengetahui tentang kehidupan ustadz Soleh Mahmud Solmed, sehingga kehidupan rumah tanggannya menjadi sebuah sorotan.
3. Jenis Berita
Jenis berita terbagi ke dalam 2 yaitu hard news berita keras dan soft news berita ringan
11
. Berita keras adalah berita yang sifatnya penting dan harus segera disampaikan kepada khalayak. Berita ringan yaitu penting yang tidak harus
segera disampaikan kerena jenis berita ini lebih menarik emosi ketimbang akal pikiran
12
. Berita keras menurut Morissan dibagi ke dalam beberapa bentuk berita
yaitu straight news yaitu berita yang sangat singkat dan hanya menyajikan informasi yang penting saja hanya mencakup unsur 5W+1H, karena kalau tidak
segera disampaikan berita ini akan menjadi basi, feature yaitu berita ringan, ringan tetapi menarik, menarik di sini berarti unik, lucu, aneh, berita semacam ini
bisa saja dikatakan sebagai berita ringan akan tetapi berita ini dibatasi oleh durasi
11
AS, Haris, Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature”, h. 65
12
Tom E Rolnicki, dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h.3
waktu yang singkat sehingga berita ini masuk ke dalam katagori berita keras, infotainment berasal dari dua kata yakni informasi dan entertainment yang berarti
hiburan jadi infotainment adalah informasi atau berita yang mengenai para pekerja di dalam dunia hiburan yaitu para selebriti, sebelumnya infotainment masuk ke
dalam segment terakhir program news namun sekarang ini infotainment memiliki program tersendiri
13
. Sedangkan berita ringan dibagi kepada beberapa kategori yaitu magazine
adalah program berita yang disajikan lebih mendalam atau dengan kata lain feature dengan durasi yang panjang, current affair yaitu berita penting yang
sebelumnya sudah disajikan tetapi dibuat kembali dengan lengkap dan mendalam, dokumenteri
adalah suatu
program yang
bertujuan untuk
memberikan pembelajaran dan pendidikan yang disajikan dengan menarik, dokumenteri
hampir mirip dengan film namun dokumenteri lebih kepada kehidupan nyata dan tidak ada rekayasa, yang terakhir talk show yaitu suatu program yang membahas
suatu permasalahan dan menampilkan beberapa orang yang terkait dengan permasalahan tersebut
14
.
4. Berita Dalam Pandangan Kontruksionis
Secara umum berita merupakan hasil dari kontruksi wartawan, yang dipahami dari sebuah realitas yang direpresentasikan secara utuh dan apa adanya
persis seperti realita dilapangan, terkadang sebuah fakta dijadikan pembenaran untuk menutupi sebuah subjektifitas dari pekerja media .
13
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h.26
14
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.27