18
BAB II KERANGKA TEORI
A. Konseptualisasi Berita
1. Pengertian Berita
Berita pada awalnya milik surat kabar, namun pada tataran sekarang ini berita sudah tidak lagi milik surat kabar, tetapi sudah menunjuk kepada televisi,
radio, film, dan yang sekarang ini internet, dengan kata lain tak ada media tanpa berita, tak ada berita tanpa media, oleh karenanya berita sudah menjadi
kebutuhan utama dari masyarakat modern di seluruh dunia
1
. Istilah berita sering kita dengar, bahkan kita sering melihat atau membaca
dari media massa, tetapi hanya sebagian orang saja yang mengetahui apa itu berita. Jika kita melihat dari kamus lengkap bahasa Indonesia berita adalah
Keterangan tentang peristiwa yanga hangat, kabar, cerita tentang kejadian yang menarik dan masih baru
2
. Maksud dari definisi berita di atas bahwa berita merupakan suatu
keterangan tentang peristiwa atau kejadian yang masih hangat dan baru serta dikabarkan kepada khalayak oleh media massa. Akan tetapi definisi di atas belum
lengkap karena setiap pengertian berita berbeda-beda namun pokok ide-nya tidak lepas dari sebuah peristiwa.
Kalau melihat definisi dari para tokoh, berita merupakan sebuah informasi yang dilaporkan serta menarik khalayak banyak, dalam pelaporannya harus
berdasarkan fakta, kejadian atau ide yang disusun dengan jalan cerita dan di
1
AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature” Bandung:
Simbosa Rekatama Media, 2008, h.64
2
Windy, Novia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Surabaya: Kashiko. h.60
sebarluaskan oleh media massa dengan waktu yang secepat-cepatnya
3
. Oleh sebab itu berita sangat mempengaruhi kepada suatu kehidupan di masyarakat, bahkan
dengan suatu berita dapat melahirkan perubahan sosial, konflik, maupun perdamaian di masyarakat, karena sebaran berita tersebut dilakukan oleh media
massa yang mempunyai sebaran yang luas. Dari pengertian di atas bahwa berita yaitu informasi, apakah semua
informasi itu berita. Memang setiap hari ada banyak informasi di mana-mana, akan tetapi tidak semua informasi masuk dan dikatakan sebagai berita. Menurut
Asep Romli suatu yang mengandung unsur berita yaitu informasi yang memiliki nilai berita news value
4
. Seperti contoh tentang berita sisi kehidupsan dari ustadz Solmed yang
sering diberitakan oleh infotainment, apa yang menarik dari seorang ustadz Solmed sampai kehidupannya diberitakan, padahal kita tahu bahwa ustadz sudah
banyak di mana-mana tetapi kenapa kehidupan mereka tidak jadi berita. Memang ustadz banyak tapi mereka tidak terkenal seperti ustadz Solmed, mungkin setiap
orang pasti tahu siapa ustadz Solmed, dengan keterkenalannya itu yang membuat sisi kehidupannya menjadi sebuah berita dan mempunyai nilai berita.
Williard C. Bleyerd mendefinisikan berita sebagai sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan kerena sesuatu tersebut dianggap menarik serta
mempunyai makna yang luas bagi khalayak atau dapat menarik khalayak untuk membaca sesuatu tersebut. Selain itu Williard C. Bleyerd menyebutkan bahwa
3
Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik Bogor: Ghalia Indonesiar, 2008, h 133
4
Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h. 133.