Pada intinya lembaga keluarga terbentuk melalui temuan suami dan istri yang permanen dalam masa yang cukup lama sehingga berlangsung proses
reproduksi. Dalam bentuknya yang paling umum dan sederhana, keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak keluarga batih. Dua komponen yang pertama, ibu dan
ayah dapat dikatakan sebagai komponen yang sangat menentukan kehidupan anak, khususnya pada usia dini. “Baik ayah maupun ibu, keduanyan adalah
pengasuh utama dan pertama bagi sang anak dalam lingkungan keluarga, baik karena alasan biologis maupun psikologis”.
37
“Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu keturunan
lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk
memuliakan masing-masing anggotanya”.
38
Dari beberapa pengertian keluarga diatas maka penulis dapat mangambil kseimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarat yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang terikat oleh satu keturunan yang masing-masing anggotanya mempunyai peran dan tanggung jawab.
F. Fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masayarakat. Kelompok ini dalam
hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai
macam bentuk kepribadiannya dalan nasyarakat. “Tidaklah dapat dipungkiri,
37
Fuaduddin, Pengasuhan Anak dalam keluarga Islam. Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, 1999, h. 5-6
38
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991, ce. II, h. 96
bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.”
39
Secara sosiologis, Djudju Sudjana mengemukakan tujuh macam fungsi keluarga, yaitu:
1. Fungsi biologis, perkawinan dilakukan antara lain bertujuan agar memperoleh keturanan, dapat memelihara kehormatan serta martabat
manusia sebagai mahluk berakal dan beradab. Fungsi biologis inilah yang membedakan manusia dengan binatang, sebab fungsi ini di atur
dalam suatu norma perkawinan yang diakui masyarakat.
2. Fungsi edukatif, keluarga merupakan tempat pendidikan bagi semua anggotanya dimana orang tua memiliki peran yang cukup penting untuk
membawa anak menuju kedewasaan jasmani dan ruhani dalam dimensi kognitif, afektif maupun skill, dengan tujuan untuk mengembangkan
aspek spiritual, moral, intelektual, dan profesional.
3. Fungsi religius, keluarga merupakan tempat penanaman nilai moral agama melalui pemahaman, penyadaran praktek dalam kehidupan
sehari-sehari sehingga tercipta iklim keagamaan didalamnya. 4. Fungsi protektif, dimana keluarga menjadi tempat yang aman dari
gangguan internal maupun eksternal keluarga dan untuk menangkal segala pengaruh negatif yang masuk di dalamnya.
5. Fungsi sosialisasi adalah berkaitan dengan mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik, mampu memegang norma-
norma kehidupan secara universal baik inter relasi dalam keluarga itu sendiri maupun dalam menyikapi masyarakat yang pluralistik lintas
suku, bangsa, ras, golongan, agama, budaya, bahasa maupun jenis kelaminnya.
6. Fungsi rekreatif, bahwa keluarga merupakan tempat yang dapat memberikan kesejukan dan melepas lelah dari seluruh aktifitas masing-
masing anggota keluarga. Fungsi rekreatif ini dapat mewujudkan suasana
keluarga yang
menyenangkan, saling
menghargai, menghormati, dan menghibur
masing-masing anggota keluarga sehingga tercipta hubungan harmonis, damai, kasih sayang dan setiap
angota keluarga merasa “ rumahku adalah syugaku”. 7. Fungsi ekonomis, yaitu keluarga merupakan kesatuan ekonomis dimana
keluarga memiliki aktifitas mencari nafkah, pembinaan usaha, perencanaan anggaran, pengelolaan dan bagaimana memanfatkan
sumber-sumber penghasilan dengan baik, serta mempertanggung jawabkan kekayaan harta bendanya secara sosial maupun moral.
40
Guna merealisasikan fungsi diatas, keluarga dapat menawarkan sekaligus dapat memperkenalkan beberapa kegiatan pendidikan kepada anak, antara lain:
39
Ibid, cet. II, h. 87
40
Mufidah Ch, op. cit, cet. I, hal. 42-47